Materi: Biologi (Bab 27 Bakteria Dan Arhaea)
ahli beradaptasiTopik | Isi Ringkasan |
---|---|
Contoh Kasus Ekstrem | Danau Owens di California mengandung air dengan kadar garam hingga 32%, cukup tinggi untuk membakar kulit dan menyebabkan dehidrasi, namun tetap dihuni organisme prokariotik ekstrem. |
Organisme Dominan | Warna merah berasal dari *Halobacterium*, Archaea yang menggunakan bakteriorodopsin untuk memanen energi cahaya dan bertahan dalam salinitas ekstrem. |
Mekanisme Adaptasi | *Halobacterium* memompa ion ke dalam sel agar tekanan osmotik internal setara dengan lingkungan luar. |
Adaptasi Prokariota Lain |
|
Kehadiran di Habitat Normal | Selain di lingkungan ekstrem, prokariota juga sangat berlimpah di tanah, air, dan tubuh organisme lain. |
Dampak Global | Prokariota merupakan organisme paling melimpah di Bumi, dengan biomassa kolektif >10× eukariota dan sangat penting secara ekologis. |
Fokus Bab | Bab ini akan membahas adaptasi, keanekaragaman, peran ekologis, dan nilai penting prokariota bagi manusia. |
Topik | Isi Ringkasan |
---|---|
Asal-usul Prokariota | Prokariota diduga merupakan organisme pertama di Bumi (lihat Bab 25), dan telah berevolusi selama miliaran tahun. |
Proses Evolusi | Seleksi alam terhadap kondisi lingkungan beragam menghasilkan keanekaragaman adaptasi prokariota yang sangat luas. |
Bentuk Umum | Prokariota umumnya uniselular, meski beberapa membentuk koloni. Ukuran sel sekitar 0,5–5 μm (lebih kecil dari eukariotik). |
Perbandingan Ukuran | Sel eukariotik: 10–100 μm. Contoh prokariota besar: Thiomargarita namibiensis (750 μm, bisa dilihat mata telanjang). |
Bentuk Sel Umum |
|
Fungsi Kehidupan | Meski kecil dan uniselular, setiap sel prokariotik sangat terorganisasi dan mampu menjalankan semua fungsi kehidupan. |
Topik | Isi Ringkasan |
---|---|
Fungsi Dinding Sel |
|
Komposisi Dinding Sel |
Bakteri: peptidoglikan (polimer gula & peptida) Archaea: polisakarida & protein (tidak ada peptidoglikan) Eukariot: selulosa (tumbuhan) atau kitin (jamur) |
Klasifikasi Gram |
Gram-positif: peptidoglikan tebal, struktur sederhana Gram-negatif: peptidoglikan tipis, membran luar dengan lipopolisakarida |
Signifikansi Medis |
Gram-negatif:
|
Kapsul |
|
Fimbriae dan Pili |
Fimbriae: tonjolan pendek untuk pelekatan (contoh: Neisseria gonorrhoeae) Pilus Seks: struktur lebih panjang, digunakan untuk konjugasi (transfer DNA) |
Topik | Isi Ringkasan |
---|---|
Kemampuan Bergerak |
Sekitar 50% prokariota mampu bergerak secara aktif. Kecepatan bisa mencapai >50 µm/detik (setara manusia berlari 306 km/jam). |
Struktur Utama: Flagela |
|
Gerak Tak Terarah & Terarah |
Dalam lingkungan seragam: gerakan acak. Dalam lingkungan heterogen: menunjukkan taksis (gerakan terarah terhadap stimulus). |
Jenis Taksis |
|
Contoh Penelitian | E. coli menunjukkan kemotaksis positif terhadap sesama anggotanya, memfasilitasi pembentukan koloni. |
Topik | Isi Ringkasan |
---|---|
Kompleksitas Sel |
|
Membran Terspesialisasi | Beberapa memiliki pelipatan membran plasma untuk fungsi metabolik seperti respirasi atau fotosintesis. |
Genom Prokariota |
|
Plasmid |
DNA kecil sirkular tambahan di luar kromosom utama. Dapat bereplikasi sendiri dan membawa gen tambahan seperti resistensi antibiotik. |
Replikasi & Sintesis Protein |
|
Aplikasi Medis | Perbedaan struktur ribosom dimanfaatkan oleh antibiotik seperti eritromisin dan tetrasiklin untuk menghambat bakteri tanpa merusak sel manusia. |
Aspek | Penjelasan |
---|---|
Pembelahan & Reproduksi | Melalui pembelahan biner, bisa membelah setiap 20 menit dalam kondisi ideal. Dalam kondisi nyata, pembelahan E. coli dalam usus manusia hanya terjadi setiap 12–24 jam. |
Pembatasan Pertumbuhan | Dibatasi oleh kehabisan nutrien, akumulasi racun, kompetisi, dan pemangsaan. |
Ciri Biologis Kunci | Ukuran kecil, reproduksi melalui pembelahan biner, masa generasi singkat. Populasi dapat mencapai triliunan individu. |
Adaptasi Lingkungan | Beberapa memiliki adaptasi biokimia (contoh: Halobacterium), yang lain adaptasi struktural seperti endospora. |
Endospora | Struktur tahan ekstrem yang terbentuk saat kekurangan nutrien; metabolisme berhenti dan dapat bertahan dalam air mendidih, hidup berabad-abad, rehidrasi saat lingkungan membaik. |
Evolusi Cepat | Masa generasi singkat memungkinkan evolusi cepat. Studi oleh Cooper & Lenski (20.000 generasi) menunjukkan evolusi adaptif bakteri. |
Status Evolusi | Meski lebih sederhana, prokariota bukan organisme primitif; mereka sangat adaptif dengan keanekaragaman genetik tinggi yang memungkinkan seleksi alami. |
Aspek | Penjelasan |
---|---|
Sumber Variasi Genetik (seksual vs. aseksual) | Spesies seksual mengandalkan kombinasi alel saat meiosis dan fertilisasi; prokariota tidak bereproduksi seksual, namun tetap menghasilkan variasi genetik tinggi. |
Penyebab Variasi pada Prokariota |
|
Probabilitas Mutasi | Sekitar 1 dalam 10 juta pembelahan sel untuk satu gen (1 × 10−7) |
Contoh Mutasi dalam Usus | Dalam 20 miliar (2 × 1010) sel E. coli/hari di usus manusia, diperkirakan terjadi 2.000 mutasi pada satu gen/hari. |
Total Mutasi (semua gen) | Jika E. coli punya 4.300 gen → 2.000 × 4.300 = 8.600.000 mutasi/hari/inang |
Dampak Evolusi | Meskipun mutasi per gen jarang, kombinasi jumlah sel dan laju pembelahan menghasilkan keanekaragaman tinggi → memungkinkan evolusi cepat melalui seleksi. |
Aspek | Transformasi | Transduksi |
---|---|---|
Definisi | Perubahan genotipe dan fenotipe akibat pengambilan DNA asing dari lingkungan. | Transfer gen horizontal melalui virus (bakteriofag) dari satu bakteri ke bakteri lain. |
Contoh | Streptococcus pneumoniae nonpatogenik menjadi patogenik setelah mengambil DNA dari galur patogenik yang mati. | Fag membawa gen bakteri donor ke bakteri resipien, lalu terjadi penyisipan ke dalam kromosom. |
Proses | DNA asing diambil, digabung ke kromosom dengan menggantikan alel homolog → terbentuk rekombinan. | Fag menyuntikkan DNA bakteri dari sel donor ke resipien → terjadi rekombinasi DNA homolog. |
Awalnya Diperkirakan | Dianggap langka dan acak, tidak signifikan secara ekologis. | Tidak disebutkan secara eksplisit dalam narasi awal, tetapi dianggap peluang acak dari siklus fag. |
Temuan Baru | Banyak bakteri ternyata memiliki protein permukaan untuk mengenali dan mentranspor DNA dari spesies berkerabat. | Virus dapat menjadi vektor DNA bakteri dan menyisipkannya ke inang baru meskipun tidak mampu mereplikasi. |
Hasil Akhir | Sel hasil transformasi memiliki DNA kombinasi dari dua sel berbeda (rekombinan). | Kromosom resipien menjadi kombinasi dua sel → terjadi rekombinasi genetik. |
Aspek | Penjelasan |
---|---|
Definisi Konjugasi | Transfer materi genetik satu arah dari sel donor ke sel resipien melalui kontak fisik sementara, menggunakan pilus seks. |
Mekanisme | Pilus seks dari sel donor melekat ke sel resipien → pilus memendek → terbentuk "jembatan perkawinan" → DNA ditransfer. |
Faktor F (Fertility Factor) | Potongan DNA yang memungkinkan sel membuat pilus dan melakukan transfer DNA. Terdiri dari ±25 gen. |
Bentuk Faktor F |
|
Sel Hfr | Donor dengan faktor F terintegrasi ke dalam kromosomnya; dapat mentransfer sebagian gen kromosom ke sel F⁻ melalui rekombinasi homolog. |
Hasil Konjugasi | Sel resipien (F⁻) menerima gen baru dari donor (F⁺ atau Hfr) → terbentuk bakteri rekombinan dengan kombinasi genetik baru. |
Catatan Tambahan | Transfer gen horizontal melalui konjugasi juga diperkirakan terjadi pada Archaea, meski studi lebih fokus pada bakteri. |
Aspek | Penjelasan |
---|---|
Latar Belakang | Tahun 1950-an, pasien dengan disentri akibat *Shigella* tidak merespon antibiotik yang sebelumnya efektif; muncul galur-galur resisten. |
Sumber Resistensi |
|
Plasmid R (Resistensi) | Plasmid nonkromosomal yang membawa gen resistensi terhadap satu atau lebih antibiotik; dapat menyebar melalui konjugasi. |
Mekanisme Seleksi Alam | Antibiotik membunuh bakteri sensitif; yang memiliki plasmid R bertahan dan berkembang biak → populasi resisten meningkat. |
Konsekuensi Medis | Infeksi bakteri menjadi semakin sulit ditangani karena meningkatnya prevalensi galur resisten terhadap banyak antibiotik. |
Peran Konjugasi | Plasmid R sering membawa gen pembentuk pilus seks → bisa menyebarkan plasmid ke bakteri lain melalui konjugasi. |
Ancaman Tambahan | Beberapa plasmid R membawa hingga 10 gen resistensi untuk berbagai jenis antibiotik → menyulitkan pengobatan infeksi campuran. |
Aspek | Penjelasan |
---|---|
Dasar Variasi Genetik | Disebabkan oleh: reproduksi cepat, mutasi, dan rekombinasi genetik → memicu adaptasi nutrisi beragam. |
Kategori Energi |
|
Kategori Karbon |
|
1. Fotoautotrof |
Sumber energi: cahaya, Sumber karbon: CO₂ atau HCO₃⁻
Contoh: sianobakteri, tumbuhan, alga |
2. Kemoautotrof |
Sumber energi: oksidasi senyawa anorganik (H₂S, NH₃, Fe²⁺)
Sumber karbon: CO₂ Unik pada prokariota tertentu |
3. Fotoheterotrof |
Sumber energi: cahaya
Sumber karbon: senyawa organik Unik pada prokariota laut dan halofilik tertentu |
4. Kemoheterotrof |
Sumber energi & karbon: senyawa organik
Sangat umum pada prokariota, fungi, hewan, protista, dan tumbuhan parasit |
Jenis Prokariota | Kebutuhan Terhadap Oksigen | Metabolisme Energi |
---|---|---|
Aerob obligat | Membutuhkan O₂ untuk hidup | Respirasi seluler aerobik (O₂ sebagai akseptor elektron akhir) |
Anaerob obligat | Teracuni oleh O₂ |
|
Anaerob fakultatif | Dapat hidup dengan atau tanpa O₂ |
|
Aspek | Penjelasan |
---|---|
Peran Nitrogen | Nitrogen dibutuhkan untuk sintesis asam amino dan asam nukleat pada semua organisme. |
Kemampuan Prokariota | Mampu memetabolisme berbagai bentuk nitrogen, termasuk nitrogen atmosfer (N₂). |
Fiksasi Nitrogen | Proses konversi N₂ menjadi NH₃ (amonia) oleh prokariota seperti sianobakteri dan metanogen. |
Organisme Mandiri | Sianobakteri pemfiksasi nitrogen hanya membutuhkan cahaya, CO₂, N₂, air, dan mineral untuk tumbuh. |
Dampak Ekologis | Prokariota pemfiksasi nitrogen meningkatkan ketersediaan nitrogen bagi tumbuhan yang tidak bisa memanfaatkan N₂ langsung. |
Relevansi Ekosistem | Fiksasi nitrogen oleh prokariota penting dalam siklus nitrogen, dibahas lebih lanjut dalam Bab 55. |
Aspek | Penjelasan |
---|---|
Prinsip Dasar | Prokariota dapat bekerja sama untuk memanfaatkan sumber daya yang tidak bisa digunakan oleh sel individual. |
Contoh 1: Anabaena |
|
Contoh 2: Biofilm |
|
Contoh 3: Simbiosis Sulfat–Metana |
|
Aspek | Penjelasan |
---|---|
Awal Penelitian | Tahun 1970-an, Carl Woese menggunakan sekuens RNA ribosom kecil untuk meneliti kekerabatan evolusioner prokariota. |
Penemuan Besar | Archaea lebih dekat kekerabatannya dengan eukariota daripada bakteri → diklasifikasikan sebagai domain tersendiri. |
Analisis Genetik Lanjutan | Analisis genom menunjukkan beberapa kelompok (misal: sianobakteri) monofiletik, sementara lainnya (misal: bakteri gram-negatif) tersebar di banyak garis keturunan. |
Prospeksi Genetik | Norman Pace memanfaatkan PCR untuk menganalisis DNA langsung dari lingkungan (tanah, air) tanpa kultur → metode ini terus menambah cabang pohon kehidupan. |
Keanekaragaman Aktual | Hanya ±6.300 spesies prokariota telah diberi nama, padahal segenggam tanah bisa berisi >10.000 spesies. |
Transfer Gen Horizontal | Prokariota kerap memperoleh gen dari spesies lain, bahkan yang sangat jauh kekerabatannya → genom prokariota bersifat mosaik, menyulitkan penentuan akar pohon kehidupan. |
Divergensi Awal | Prokariota terbagi menjadi dua garis keturunan utama: Archaea dan Bakteri. |
Aspek | Penjelasan |
---|---|
Posisi Evolusioner | Archaea memiliki ciri khas yang mirip dengan bakteri dan eukariota, namun juga memiliki banyak karakter unik karena evolusi terpisah. |
Kelompok Extremofil |
|
Adaptasi | DNA dan protein stabil di lingkungan ekstrem (misalnya suhu 121°C atau salinitas tinggi); digunakan juga dalam bioteknologi (PCR). |
Metanogen | Menggunakan CO₂ untuk mengoksidasi H₂, menghasilkan metana. Hidup di rawa, saluran pencernaan hewan, dan fasilitas limbah; sangat sensitif terhadap O₂. |
Klad-Klad Archaea |
|
Distribusi Habitat Baru | Banyak Euryarchaeota dan Crenarchaeota tidak ekstremofil, hidup di tanah, sedimen danau, permukaan laut, dan habitat umum lainnya. |
Temuan Terkini | Prospeksi genetik mengungkap terus-menerus klad baru dan memperbarui filogeni archaea — kemungkinan pohon kehidupan akan berubah lagi. |
Kelompok | Subgrup / Ciri Khas | Contoh dan Peran |
---|---|---|
Proteobacteria (Gram-negatif) |
Alfa | Banyak simbiotik dengan tumbuhan (misalnya Rhizobium); beberapa autotrofik seperti *Rhodobacter*. |
Beta | Contoh: *Nitrosomonas*, mengoksidasi amonia menjadi nitrit; hidup di tanah. | |
Gamma | Termasuk bakteri penting seperti *Salmonella*, *Vibrio cholerae*, dan *Escherichia coli*. | |
Delta | Termasuk *Myxobacteria* (membentuk koloni seperti buah), serta *Bdellovibrio* (parasit bakteri lain). | |
Epsilon | Banyak bersifat patogen seperti *Campylobacter* dan *Helicobacter pylori* (lambung). | |
Chlamydia | - | Parasit intraseluler obligat; contoh: *Chlamydia trachomatis*, penyebab kebutaan dan penyakit menular seksual. |
Spirocheta | - | Bakteri spiral; ada yang patogen seperti *Treponema pallidum* (sifilis) dan *Borrelia burgdorferi* (penyakit Lyme). |
Cyanobacteria | - | Fotoautotrofik; menghasilkan O₂. Beberapa bersimbiosis dengan fungi (membentuk lichen). |
Bakteri Gram-positif | - | Banyak menghasilkan antibiotik (*Streptomyces*), patogen (*Staphylococcus*, *Bacillus anthracis*), dan pembentuk endospora. |
Aspek | Penjelasan |
---|---|
Peran Umum | Prokariota menjaga sirkulasi unsur kimia antara makhluk hidup dan lingkungan (tanah, air, udara). |
Dekomposer | Prokariota kemoheterotrofik menguraikan bangkai, tumbuhan mati, dan limbah → melepaskan karbon, nitrogen, dan unsur lainnya. |
Produsen Senyawa Organik | Prokariota autotrofik seperti sianobakteri menyintesis senyawa organik dari CO₂ dan menghasilkan O₂ atmosferik. |
Fiksasi Nitrogen | Prokariota memfiksasi N₂ atmosferik menjadi bentuk yang dapat digunakan organisme lain untuk membuat protein dan asam nukleat. |
Dampak pada Tumbuhan |
|
Peran di Laut | Archaea Crenarchaeota melakukan nitrifikasi (konversi amonia ke nitrat), langkah penting dalam siklus nitrogen laut. |
Dampak Global | Kelimpahan Crenarchaeota (diperkirakan 10²⁸ sel) menunjukkan dampak besar mereka pada siklus nitrogen global. |
Jenis Interaksi | Penjelasan | Contoh |
---|---|---|
Mutualisme | Kedua spesies saling memperoleh keuntungan dari hubungan. | Bakteri usus manusia membantu mencerna makanan & sintesis vitamin, manusia menyediakan tempat & nutrien. |
Komensalisme | Salah satu spesies diuntungkan, yang lain tidak terpengaruh secara signifikan (tidak dirugikan atau diuntungkan). | Bakteri di kulit manusia menggunakan minyak dari pori sebagai nutrien tanpa memengaruhi manusia. |
Parasitisme | Parasit diuntungkan, inang dirugikan (tidak langsung membunuh inang). | Patogen prokariotik yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. |
Mutualisme di Usus |
|
Aspek | Penjelasan |
---|---|
Skala Dampak Global | Bakteri menyebabkan ~50% penyakit manusia. Sekitar 2 juta kematian per tahun akibat TBC, dan ~2 juta akibat penyakit diare. |
Penularan oleh Vektor | Contoh: Penyakit Lyme disebabkan oleh bakteri dari caplak yang hidup di rusa dan tikus ladang. |
Eksotoksin |
|
Endotoksin |
|
Perlawanan Melalui Sanitasi dan Antibiotik | Sanitasi dan antibiotik menurunkan risiko, namun resistensi bakteri berkembang cepat melalui seleksi alam dan transfer gen horizontal. |
Transfer Gen Horizontal dan Virulensi |
|
Contoh Galur Berbahaya | *E. coli* O157:H7 → diare berdarah; 75.000 kasus/tahun di AS, sumber: daging/hasil tani terkontaminasi. |
Ancaman Bioterorisme | Endospora *Bacillus anthracis* dapat dikirim sebagai senjata biologis; kasus nyata menyebabkan 5 kematian dari 18 korban. |
Upaya Masa Depan | Penelitian diarahkan untuk mengembangkan vaksin dan antibiotik baru terhadap patogen prokariotik. |
Bidang | Manfaat Prokariota | Contoh Spesifik |
---|---|---|
Tradisional | Mengubah bahan makanan melalui fermentasi | Produksi keju dan yogurt dari susu menggunakan bakteri |
Bioteknologi Molekuler | Vektor pengklonan gen dan rekayasa tanaman transgenik |
|
Bioremediasi | Menghilangkan polutan dari tanah, air, dan udara |
|
Produksi Plastik Ramah Lingkungan | Menghasilkan plastik alami yang dapat terurai hayati | Bakteri penghasil PHA (polihidroksialkanoat) → plastik dari gula jagung |
Rekayasa Genetika | Modifikasi bakteri untuk menghasilkan produk industri dan medis |
|
Desain Organisme Baru | Pembuatan spesies sintetis untuk tugas tertentu | Craig Venter & tim TIGR membuat kromosom sintetis → bakteri penghasil hidrogen |
Catatan Etis | Beberapa ilmuwan mempertanyakan potensi risiko dari mikroba hasil rekayasa sintetik | Dampak yang belum terprediksi terhadap lingkungan atau ekosistem |
Akar Manfaat | Semua manfaat berasal dari keanekaragaman nutrisi dan metabolisme prokariota | Prokariota mengembangkan semua fungsi ini sebelum munculnya eukariota |