Pondok Tahfidz & Bimbel SNBT Karangmojo

Materi: Biologi (Bab 20 Bioteknologi)

Kotak peralatan DNA
Topik Isi Ringkasan
Penemuan Awal Tahun 1995: pertama kali genom bakteri Haemophilus influenzae disekuensing; memicu revolusi genomik. Tahun 2007: lebih dari 2.000 genom disekuensing.
DNA Rekombinan Menggabungkan segmen DNA dari spesies berbeda secara in vitro untuk mempelajari ekspresi gen dan menghasilkan teknologi manipulasi DNA.
Bioteknologi Manipulasi organisme dan komponen selnya untuk menghasilkan produk bermanfaat. Dulu terbatas pada seleksi buatan, kini mencakup rekayasa genetik.
Rekayasa Genetik Memasukkan gen baru secara langsung untuk tujuan praktis; memperluas aplikasi bioteknologi di banyak bidang.
Aplikasi Teknologi DNA Meliputi pertanian, hukum, dan kedokteran. Contohnya: microarray untuk mempelajari ekspresi 2.400 gen sekaligus.
Tujuan Bab Menjelaskan teknik manipulasi DNA, analisis ekspresi gen, rekayasa genetika, sel punca, dan dampaknya pada masyarakat.
Pengklonaan DNA dan Aplikasinya : pendahuluan
Topik Isi Ringkasan
Pengertian Pengklonaan DNA Proses membuat banyak salinan dari segmen DNA tertentu, biasanya dilakukan dengan menyisipkan DNA ke plasmid dan memperbanyaknya dalam bakteri.
DNA Rekombinan DNA hasil gabungan dari dua sumber berbeda, sering melibatkan plasmid sebagai vektor dan bakteri sebagai host, menghasilkan bakteri rekombinan.
Manfaat Pengklonaan Untuk membuat salinan gen dalam jumlah besar dan menghasilkan protein, seperti hormon pertumbuhan, insulin, atau protein terapi lainnya.
Aplikasi Bioteknologi Meliputi rekayasa genetik untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama, mengatasi penyakit jantung, dan membantu pertumbuhan manusia.
Peran Plasmid Vektor kecil berbentuk cincin yang umum digunakan dalam rekayasa genetik karena mudah dimodifikasi dan direplikasi dalam bakteri.
Contoh Aplikasi (Peraga 20.2)
  • Tanaman tahan hama
  • Bakteri pengolah limbah
  • Protein terapi (serangan jantung)
  • Hormon pertumbuhan manusia

Ilustrasi Bab 20 Bioteknologi
Pengunaan enzim restriksi untuk membuat DNA Rekombian
Topik Isi Ringkasan
Pengertian Enzim Restriksi Enzim yang digunakan dalam rekayasa genetika untuk memotong DNA pada lokasi spesifik yang dikenal sebagai restriction site.
Asal dan Fungsi Enzim Restriksi Ditemukan pada bakteri sebagai perlindungan dari DNA asing. Berfungsi memotong DNA virus atau organisme lain.
Sifat Enzim Restriksi Sangat spesifik, hanya mengenali urutan DNA pendek tertentu, biasanya simetris (palindrom). Memotong DNA menghasilkan ujung lengket (sticky end).
Contoh Penggunaan DNA dari sumber berbeda (misal: manusia dan bakteri) dipotong dengan enzim yang sama, sehingga bisa digabungkan membentuk DNA rekombinan.
Peran DNA Ligase Enzim yang menyatukan ujung-ujung DNA yang lengket, membentuk satu molekul DNA utuh hasil rekombinasi.
Ilustrasi Proses (Peraga 20.3)
  • Enzim memotong DNA plasmid dan gen target pada urutan sama
  • Ujung lengket saling berikatan
  • DNA ligase menyatukan → terbentuk DNA rekombinan

Ilustrasi Bab 20 Bioteknologi
Pengklonaan gen eukariotik dalam plasmid bakteri
Topik Isi Ringkasan
Vektor Pengklonaan Adalah molekul DNA (contohnya plasmid) yang membawa DNA asing ke dalam sel inang dan mampu bereplikasi di sana.
Plasmid sebagai Vektor Sering digunakan karena mudah diisolasi, mudah dimodifikasi in vitro untuk memasukkan DNA asing, dan mudah dimasukkan kembali ke sel bakteri.
Replikasi Cepat Plasmid rekombinan dalam bakteri dapat memperbanyak diri dengan cepat seiring tingginya laju reproduksi sel inang bakteri.
Tujuan Untuk mengklon gen-gen eukariotik ke dalam plasmid bakteri guna memperbanyak gen atau memproduksi protein tertentu secara efisien.
Produksi Klona Sef-sel yang Mengandung Plasmid Rekarnbinan
Topik Isi Ringkasan
Tujuan Kloning Memeriksa apakah protein tertentu (misal: β-globin manusia) memiliki fungsi berbeda pada organisme lain atau spesies lain.
Plasmid dan Gen Penanda Plasmid rekombinan dirancang mengandung gen ampr (resistensi ampisilin) dan lacZ (enzim pemecah X-gal), digunakan untuk seleksi koloni.
Proses Penggabungan DNA kolibri dan plasmid dipotong dengan enzim restriksi yang sama, kemudian disatukan menggunakan DNA ligase untuk membentuk DNA rekombinan.
Transformasi dan Seleksi DNA rekombinan dimasukkan ke dalam sel bakteri E. coli melalui transformasi. Medium seleksi berisi ampisilin dan X-gal digunakan untuk membedakan koloni berdasarkan warna.
Identifikasi Koloni
  • Biru: Plasmid nonrekombinan (enzim β-galaktosidase aktif, lacZ utuh)
  • Putih: Plasmid rekombinan (DNA asing disisipkan di dalam lacZ, enzim tidak aktif)
Metode Riset (Peraga) Penjelasan visual tahap demi tahap:
  1. DNA plasmid dan DNA kolibri dipotong
  2. Fragmen direkombinasi dengan ligase
  3. DNA dimasukkan ke dalam sel bakteri
  4. Koloni putih menandakan rekombinan sukses
Catatan Hanya sebagian kecil bakteri yang menerima DNA rekombinan; seleksi dengan antibiotik dan pewarna penting untuk identifikasi.

Ilustrasi Bab 20 Bioteknologi
Menyimpan Gen Hasil Pengklonaan dalam Pustaka DNA
Topik Isi Ringkasan
Pengertian Pustaka Genom Kumpulan klona DNA hasil pengklonan seluruh genom suatu organisme ke dalam plasmid atau virus; setiap koloni membawa satu fragmen genom.
Pustaka Plasmid vs Pustaka Fag
  • Plasmid: digunakan untuk fragmen DNA kecil.
  • Fag (virus): digunakan untuk fragmen lebih besar, dimasukkan ke sel bakteri melalui infeksi virus.
Pustaka Kromosom Artifisial Bakteri (BAC) Digunakan untuk menyimpan fragmen genom besar (100.000–300.000 pasang basa); cocok untuk proyek genom skala besar.
Tujuan Pustaka DNA Menyimpan semua fragmen DNA genom suatu organisme dalam bentuk yang dapat diperbanyak dan dipelajari kembali kapan saja.
Pustaka cDNA Dibuat dari mRNA yang sudah diproses. Mengandung hanya gen yang aktif (diekspresikan), tanpa intron. Digunakan untuk kloning gen ekspresi spesifik.
Langkah Membuat cDNA
  1. Ekstraksi mRNA
  2. Gunakan reverse transcriptase → DNA komplementer
  3. Diperbanyak untuk membentuk pustaka cDNA
Kelebihan Pustaka cDNA Fokus pada gen yang aktif saja (ekspresi gen), sangat cocok untuk penelitian ekspresi dan fungsional gen tertentu.

Ilustrasi Bab 20 Bioteknologi
Penapisan Pustaka DNA untuk Menemukan Klona Pengandung Gen yang Diinginkan
Topik Isi Ringkasan
Tujuan Penapisan Menemukan koloni bakteri (klona) yang mengandung gen target, seperti gen β-globin, dari pustaka DNA yang berisi jutaan klona.
Metode Dasar Menggunakan sekuens DNA pendek yang komplementer terhadap gen target. Probe ini disebut asam nukleat (nucleic acid probe).
Prinsip Hibridisasi Asam nukleat probe akan berikatan (hibridisasi) dengan urutan DNA yang komplementer di dalam koloni klona jika gen target ada.
Contoh Pasangan Komplementer Jika sekuens target: 5’–GGCTAACTAGAC–3’
Maka probe: 3’–CCGATTGATCTG–5’
Deteksi Probe Probe dilabel dengan isotop radioaktif atau zat fluoresen agar lokasi ikatannya bisa dideteksi.
Langkah Penapisan
  1. Koloni bakteri ditransfer ke membran nylon/nitroselulosa
  2. DNA di-denaturasi dan ditempelkan ke membran
  3. Probe hibridisasi dengan DNA target
  4. Koloni yang mengikat probe diidentifikasi
Hasil Akhir Koloni terpilih mengandung gen target (misal: β-globin) dan dapat digunakan untuk produksi atau penelitian lebih lanjut.

Ilustrasi Bab 20 Bioteknologi
Pengekspresian Gen-gen Eukariotik Hasil PengklonaanSistem Ekspresi Bakteri
Topik Isi Ringkasan
Tantangan Utama Gen eukariotik sulit diekspresikan dalam sel bakteri karena perbedaan mekanisme ekspresi gen, termasuk promotor dan keberadaan intron.
Solusi 1: Vektor Ekspresi Vektor khusus yang memiliki promotor bakteri aktif untuk memastikan gen eukariotik bisa dikenali dan diekspresikan oleh bakteri.
Fungsi Vektor Ekspresi Menempatkan gen eukariotik di hilir promotor bakteri agar bisa dibaca dan ditranskripsi dengan benar oleh mesin ekspresi bakteri.
Masalah Intron Gen eukariotik biasanya mengandung intron, sementara bakteri tidak memiliki sistem penyuntingan RNA untuk menghilangkannya.
Solusi 2: Menggunakan cDNA Gunakan bentuk cDNA (komplementer DNA) yang hanya mengandung ekson (bagian pengode), sehingga bisa langsung diekspresikan oleh bakteri.
Pengklonaan Eukariotik dan Sistern Ekspresi
Topik Isi Ringkasan
Masalah Utama Sel bakteri tidak cocok untuk mengekspresikan gen eukariotik karena perbedaan dalam modifikasi dan sistem ekspresi gen.
Solusi: Menggunakan Sel Eukariotik Gunakan sel ragi (khususnya khamir) karena mudah tumbuh, memiliki plasmid, dan mampu mengekspresikan gen eukariotik.
Kromosom Artifisial YAC (Yeast Artificial Chromosome) dapat membawa DNA besar yang mencakup hampir seluruh gen, lengkap dengan elemen penting seperti centromer dan telomer.
Keuntungan YAC Dapat menampung DNA lebih panjang daripada plasmid, sehingga lebih cocok untuk klon gen utuh dan kompleks.
Alternatif Lain Gunakan sel hewan, karena banyak protein eukariotik hanya aktif setelah modifikasi pasca-translasi (misalnya penambahan gugus gula).
Teknik Memasukkan DNA
  • Elektroporasi: Listrik membuka pori membran sel untuk memasukkan DNA.
  • Injeksi Mikro: DNA disuntikkan langsung ke sel.
  • Bakteri Agrobacterium: Untuk tanaman, digunakan untuk menyisipkan DNA langsung ke dalam genom tumbuhan.
Memperbanyak DNA Secana in Vitro : Reaksi berantai Polimerase (PCR)
Topik Isi Ringkasan
Definisi PCR Teknik untuk memperbanyak (mengamplifikasi) segmen DNA secara cepat dan selektif di luar sel (in vitro) menggunakan enzim dan siklus suhu.
Keunggulan
  • Cepat: menghasilkan milyaran salinan dalam beberapa jam
  • Spesifik: hanya segmen target yang diperbanyak
  • Efisien: dapat bekerja meskipun DNA dalam jumlah kecil atau rusak sebagian
Tahapan PCR
  1. Denaturasi: DNA dipanaskan untuk memisahkan untai ganda
  2. Annealing: Primer pendek berikatan ke ujung sekuens target
  3. Elongasi: DNA polimerase memperpanjang primer membentuk salinan baru
Enzim Penting Taq polymerase dari bakteri termofilik yang tahan panas, memungkinkan PCR berjalan otomatis tanpa mengganti enzim tiap siklus.
Spesifisitas Bergantung pada desain primer yang spesifik terhadap kedua ujung target DNA; panjang minimal primer sekitar 15 basa.
Hasil Siklus Mulai siklus ke-3, muncul fragmen target utuh; jumlah fragmen spesifik akan meningkat eksponensial tiap siklus.
Keterbatasan Kesalahan replikasi dapat terjadi; hasil PCR tidak sebaik kloning sel untuk produksi skala besar. Hasil PCR perlu diverifikasi melalui sekuensing.
Aplikasi PCR
  • Analisis DNA purba (misal: mamot 40.000 tahun)
  • Forensik: darah, sidik jari, jaringan kecil
  • Diagnosis genetik prenatal
  • Deteksi DNA virus seperti HIV
Teknologi DNA memungkinkan kita mempelajari seKuens,ekspresi, dan fungsi gen
Topik Isi Ringkasan
Tujuan Analisis Gen Setelah DNA diklon dan tersedia dalam jumlah besar, analisis dapat dilakukan untuk memahami fungsi, variasi, dan ekspresi gen.
Pertanyaan Biologis
  • Apakah struktur protein gen tertentu lebih efisien (misalnya, β-globin kolibri)?
  • Apakah alel gen manusia berkaitan dengan kelainan herediter?
  • Di mana dan kapan gen diekspresikan dalam tubuh?
  • Apa fungsi spesifik gen dalam tubuh organisme?
Langkah Awal Mempelajari teknik laboratorium standar untuk analisis DNA dan fungsi genetik sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan biologis tersebut.
Elektroforesis Cel dan Southern Blotting
Topik Isi Ringkasan
Elektroforesis Gel Teknik pemisahan DNA atau RNA berdasarkan ukuran menggunakan gel dan medan listrik. Molekul bermuatan negatif akan bergerak ke kutub positif, molekul kecil bergerak lebih cepat.
Aplikasi Elektroforesis
  • Memisahkan fragmen DNA hasil pemotongan oleh enzim restriksi
  • Membandingkan alel atau gen berbeda berdasarkan pola pita
  • Mengidentifikasi DNA plasmid dan virus kecil
Analisis Fragmen Restriksi Fragmen DNA yang dihasilkan dari pemotongan enzim restriksi menghasilkan pola pita khas pada gel; pola ini berbeda untuk setiap alel/genom.
Contoh Klinis Mutasi pada gen β-globin manusia (penyakit sel sabit) mengubah situs restriksi; ini memengaruhi pola fragmen hasil digesti dan elektroforesis.
Southern Blotting
  • Dikembangkan oleh Edwin Southern
  • Menggabungkan elektroforesis gel dengan hibridisasi DNA menggunakan kuar (probe) berlabel radioaktif
  • Digunakan untuk mendeteksi fragmen DNA spesifik dari campuran kompleks
Kegunaan Southern Blotting
  • Mendeteksi gen spesifik seperti alel sel sabit
  • Membedakan individu homozigot dan heterozigot
  • Menjadi teknik utama sebelum digantikan oleh metode PCR yang lebih cepat
sekuensing DNA
Topik Isi Ringkasan
Tujuan Sekuensing Menentukan urutan lengkap nukleotida dari gen yang telah diklon; digunakan untuk memahami fungsi gen dan membandingkan antar spesies.
Metode Sekuensing Metode terminasi rantai dideoksiribonukleotida (metode Sanger), kini dijalankan secara otomatis oleh mesin sekuenser DNA.
Penemu Frederick Sanger, peraih dua Nobel, mengembangkan metode dideoksi dan juga menentukan sekuens insulin.
Manfaat Sekuens Gen
  • Perbandingan antar spesies
  • Prediksi fungsi berdasarkan kesamaan sekuens
  • Identifikasi ekspresi gen spesifik pada waktu dan lokasi tertentu
Aplikasi Lanjutan Informasi sekuens digunakan dalam studi evolusi, fungsi protein, diagnosis penyakit genetik, dan rekayasa genetik.
Analisis Ekspresi GenMempelajari Ekspresi Gen tunggal
Topik Isi Ringkasan
Tujuan Mengetahui apakah ekspresi gen B-globin berubah selama perkembangan embrio kolibri atau di jaringan tertentu.
Northern Blotting
  • Mirip dengan Southern blotting, tapi untuk mRNA
  • mRNA diisolasi, dipisahkan dengan elektroforesis, dan dihibridisasi dengan kuar spesifik
  • Menunjukkan waktu ekspresi gen berdasarkan kemunculan pita
RT-PCR (Reverse Transcriptase PCR)
  • mRNA diubah menjadi cDNA menggunakan transkriptase balik
  • cDNA digunakan sebagai cetakan untuk amplifikasi PCR
  • Pita hanya muncul jika mRNA target hadir, lebih cepat dan sensitif dibanding Northern
Analisis Jaringan RT-PCR dapat digunakan dengan mRNA dari berbagai jaringan untuk menentukan di mana gen diekspresikan.
In Situ Hybridization
  • Melacak lokasi mRNA spesifik langsung dalam jaringan/organisme
  • Menggunakan kuar berlabel fluoresen yang melekat pada mRNA target
  • Dapat menggunakan berbagai warna untuk gen berbeda, memberikan visualisasi yang indah
Mempelajari Ekspresi Kelompok Gen yang Berinteraksi
Topik Isi Ringkasan
Tujuan Biologi Modern Mengungkap bagaimana gen bekerja bersama menjaga fungsi organisme melalui studi ekspresi gen secara sistemik (seluruh-genom).
Pendekatan Sistemik Menggunakan informasi genom untuk mengetahui gen mana yang aktif dalam berbagai kondisi (jaringan, waktu, dll).
Strategi Dasar
  1. Isolasi mRNA dari sel tertentu
  2. Transkripsi balik → cDNA
  3. Hibridisasi dengan array DNA genom
Mengungkap gen-gen mana yang sedang aktif.
Teknologi Microarray DNA
  • Terdiri atas fragmen DNA berbagai gen yang difiksasi ke kaca objek (cip DNA)
  • Hibridisasi dengan cDNA berlabel fluoresen menunjukkan gen yang terekspresi
Contoh Aplikasi Uji pada Caenorhabditis elegans menunjukkan bahwa:
  • ~60% gen mengalami perubahan ekspresi selama siklus hidup
  • Banyak gen diekspresikan secara spesifik tergantung jenis kelamin
Menunjukkan bahwa perkembangan organisme kompleks melibatkan regulasi ribuan gen.
Manfaat Medis
  • Identifikasi ekspresi gen spesifik pada penyakit seperti kanker
  • Pengembangan diagnosis dan terapi yang lebih efektif berdasarkan profil ekspresi gen
Dampak Luas Microarray membantu memahami interaksi gen dalam membentuk dan mempertahankan sistem kehidupan organisme secara keseluruhan.
Menentukan Fungsl Gen
Topik Isi Ringkasan
Cara Menentukan Fungsi Gen Melumpuhkan (knockout) gen target dan mengamati dampaknya pada sel/organisme untuk mengungkapkan fungsi gen tersebut.
Mutagenesis in vitro Mutasi spesifik dimasukkan ke dalam gen, lalu gen dimasukkan kembali ke sel untuk melumpuhkan salinan gen normal.
Model Tikus Knockout Para ilmuwan dapat melumpuhkan gen tertentu pada tikus untuk memahami peran gen tersebut dalam perkembangan dan kedewasaan. Sudah direncanakan >20.000 gen.
RNA Interference (RNAi)
  • Gunakan RNA beruntai ganda sintetik untuk menghancurkan atau menghambat mRNA spesifik
  • Digunakan untuk menurunkan ekspresi gen dalam sel mamalia dan organisme model (nematoda, lalat buah)
  • Berpotensi sebagai terapi untuk penyakit manusia
Studi Fungsi Gen Secara Luas Contoh: RNAi digunakan untuk menonaktifkan 86% gen pada embrio nematoda satu per satu, lalu gen diklasifikasi menurut fungsi.
Biologi Sistem Fokus pada interaksi gen dalam keseluruhan sistem biologis, bukan hanya fungsi gen tunggal.
Sel Punca (Stem Cell)
  • Dapat tumbuh menjadi berbagai jenis jaringan
  • Memungkinkan studi diferensiasi sel
  • Berpotensi digunakan dalam terapi penyakit dengan rekayasa DNA
Pengklonaan organisme mungkin dapat menghasilkan sel punca untuk penelitian dan aplikasi lain
Topik Isi Ringkasan
Pengertian Pengklonaan Organisme Proses menghasilkan satu atau lebih organisme yang secara genetik identik dengan induk melalui sel tunggal. Disebut juga kloning organisme.
Perbedaan dari Kloning Gen Kloning organisme menghasilkan individu utuh, sedangkan kloning gen hanya memperbanyak segmen DNA tertentu.
Asal Kata Klona Dari bahasa Yunani klon, berarti “ranting” — menekankan bahwa hasil klon adalah salinan identik dari satu sumber.
Tujuan Awal Penelitian Kloning Menjawab pertanyaan apakah semua sel organisme memiliki genom yang sama atau kehilangan gen saat diferensiasi (ekuivalensi genom).
Potensi Aplikasi Minat utama saat ini adalah untuk menghasilkan sel punca dari hasil kloning, yang dapat berkembang menjadi berbagai jaringan tubuh.
Sejarah Kloning Organisme Telah dimulai lebih dari 50 tahun lalu dalam penelitian biologi dasar; fokus awal adalah menguji apakah sel terdiferensiasi bisa menghasilkan organisme utuh.
Pengklonaan Tumbuhan: Kultur Sel Tunggal
Topik Isi Ringkasan
Keberhasilan Awal Pada 1950-an, F.C. Steward dan tim di Cornell berhasil mengklon tumbuhan wortel dari sel akar yang telah terdiferensiasi menggunakan kultur jaringan.
Temuan Penting Sel dewasa tumbuhan ternyata bisa berdediferensiasi dan kembali menjadi sel totipoten—dapat membentuk seluruh organisme baru.
Totipotensi Sel totipoten adalah sel yang mampu menghasilkan semua jenis sel dari suatu organisme. Umum ditemukan pada tumbuhan.
Aplikasi Pertanian
  • Klona tumbuhan digunakan untuk memperbanyak tanaman bernilai ekonomi, seperti anggrek.
  • Digunakan untuk memperbanyak tumbuhan tahan penyakit atau berkualitas unggul.
Praktik Umum Bahkan menumbuhkan tanaman baru dari setek termasuk dalam pengklonaan tumbuhan secara vegetatif.
Pengklonaan Hewan: Transplantasi Nukleus
Topik Isi Ringkasan
Masalah pada Sel Hewan Sel hewan yang telah terdiferensiasi umumnya tidak dapat membelah atau berkembang menjadi berbagai tipe sel dalam kultur.
Solusi: Transplantasi Nukleus Nukleus dari sel terdiferensiasi dipindahkan ke sel telur yang nukleusnya telah dibuang, untuk melihat apakah masih dapat mengarahkan perkembangan organisme.
Peneliti dan Percobaan
  • Robert Briggs & Thomas King (1950-an)
  • John Gurdon (1970-an)
  • Subjek: katak (transplantasi nukleus ke sel telur kosong)
Hasil Utama Transplantasi nukleus dari sel muda dapat menghasilkan kecebong, tetapi potensi ini menurun drastis seiring bertambahnya usia sel donor.
Kesimpulan Gurdon Potensi genetik nukleus sel hewan menurun selama diferensiasi; semakin tua sel donor, semakin terbatas kemampuan nukleusnya.
Makna Biologis Menunjukkan bahwa meskipun DNA tetap sama, ekspresi gen berubah permanen selama diferensiasi pada hewan — berbeda dengan tumbuhan.
Pengklonaan Reproduktif Mamalia
Topik Isi Ringkasan
Terobosan Kloning: Dolly Pada 1997, Dolly menjadi mamalia pertama yang berhasil diklon dari sel somatik dewasa (sel ambing) melalui transplantasi nukleus. Hanya 1 dari ratusan embrio berkembang sempurna.
Teknik yang Digunakan
  • Sel donor dikultur dalam medium rendah nutrien untuk mendederensiasi
  • Nukleusnya ditransfer ke sel telur tanpa nukleus
  • Embrio dikembangkan lalu ditanamkan ke induk pengganti
Hasil dan Kematian Dolly Dolly memiliki DNA nukleus identik dengan induk donor, tetapi mati muda akibat penyakit paru-paru. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang ketidaksempurnaan pemrograman ulang nukleus.
Kloning Reproduktif Kloning untuk menghasilkan individu baru (bukan jaringan atau organ). Telah dilakukan pada mencit, kucing, sapi, anjing, dll. Namun klona tidak selalu identik dalam perilaku atau penampilan.
Contoh Ketidakteridentikan Klona Kucing hasil klona (CC) memiliki warna bulu berbeda dengan induknya karena inaktivasi acak kromosom X. Lingkungan dan faktor acak turut memengaruhi perkembangan.
Kloning Manusia
  • Sudah dilakukan langkah awal (transplantasi nukleus → pembelahan awal → blastosit)
  • Pernah dilaporkan di Korea Selatan, namun laporan kemudian ditarik
Isu Etis Kloning manusia menimbulkan perdebatan etis yang serius dan belum terselesaikan hingga kini.
Masalah-Masalah yang Berkenaan dengan pengklanaan Hewan
Topik Isi Ringkasan
Efisiensi Rendah Hanya sebagian kecil embrio hasil kloning yang berkembang normal hingga lahir. Banyak menunjukkan kecacatan bahkan jika tampak normal secara luar.
Contoh Abnormalitas Hewan hasil klona (misalnya mencit) mengalami obesitas, pneumonia, gagal hati, kematian dini, dan cacat tersembunyi lainnya.
Penyebab Epigenetik
  • Sel terdiferensiasi memiliki ekspresi gen spesifik yang diatur melalui modifikasi epigenetik (metilasi DNA, asetilasi histon)
  • Pada kloning, perubahan ini harus dibalikkan agar nukleus donor berfungsi seperti nukleus zigot
Masalah Metilasi DNA DNA embrio hasil klona sering menunjukkan pola metilasi yang tidak normal → menyebabkan ekspresi gen terganggu → gangguan perkembangan embrio.
Implikasi Biologis Keberhasilan kloning sangat bergantung pada kemampuan mengembalikan struktur kromatin donor menjadi seperti pada sel telur normal.
Sel Funca Hewan
Topik Isi Ringkasan
Tujuan Pengklonaan Embrio Untuk menghasilkan sel punca (stem cell), bukan reproduksi, dengan tujuan terapi penyakit.
Definisi Sel Punca Sel belum terspesialisasi, dapat memperbanyak diri tanpa batas dan berdiferensiasi menjadi satu atau lebih tipe sel tertentu.
Sel Punca Embrionik (ES)
  • Diisolasi dari embrio tahap blastosit
  • Dapat menjadi hampir semua tipe sel (pluripoten)
  • Dapat dikultur secara tak terbatas
Sel Punca Dewasa
  • Ditemukan di sumsum tulang, otak, kulit, dll
  • Multipoten, hanya menghasilkan sel dari jaringan terkait
  • Sudah digunakan dalam terapi sistem kekebalan tubuh
Tujuan Medis Menghasilkan sel sehat untuk mengganti jaringan yang rusak pada penyakit seperti diabetes, Parkinson, dan kanker.
Kloning Terapetik Menghasilkan embrio klona hingga blastosit untuk memperoleh ES cell yang sesuai secara imunologis dengan pasien.
Isu Etis Karena ES diperoleh dari embrio manusia, muncul perdebatan moral; namun tidak semua menolak kloning terapetik.
Sel iPS (Induced Pluripotent Stem Cells)
  • Sel dewasa (misalnya kulit) diubah kembali menjadi sel pluripoten dengan menambahkan 4 gen utama menggunakan retrovirus
  • Telah berhasil dilakukan pada mencit dan manusia
  • Berpotensi menggantikan ES tanpa melibatkan embrio
Harapan Masa Depan Sel iPS memungkinkan terapi personal tanpa isu etis, karena tidak memerlukan sel telur atau embrio manusia.
Aplikasi praktis teknologi DNA memengaruhi kehidupan kita dalam berbagai caraAplikasi medis
Topik Isi Ringkasan
Tujuan Utama Identifikasi gen manusia yang bermutasi dan menyebabkan penyakit genetik, untuk membantu diagnosis, terapi, dan pencegahan.
Penyakit Non-genetik Gen juga memengaruhi kerentanan terhadap penyakit non-genetik seperti AIDS atau artritis; perubahan ekspresi gen turut terlibat.
Peran Ekspresi Gen Semua penyakit melibatkan perubahan ekspresi gen, baik di jaringan yang terkena maupun di sistem imun pasien.
Teknologi yang Digunakan
  • Microarray DNA
  • Teknik analisis ekspresi lainnya
Digunakan untuk membandingkan ekspresi gen antara jaringan sehat dan jaringan berpenyakit.
Sasaran Terapi Gen-gen yang berubah ekspresinya dalam kondisi sakit dapat menjadi target terapi atau pencegahan masa depan.
Diagnosis Penyakit
Topik Isi Ringkasan
Penerapan PCR & RT-PCR
  • RT-PCR digunakan untuk mendeteksi RNA HIV dalam darah/tubuh
  • PCR digunakan untuk mendeteksi ratusan kelainan genetik secara cepat dan akurat
Kelainan Genetik yang Dideteksi Penyakit sel sabit, hemofilia, sistik fibrosis, penyakit Huntington, distrofi otot Duchenne, dll — bahkan sebelum gejala muncul atau bayi dilahirkan.
Pengganti Southern Blotting PCR telah menggantikan Southern blot untuk mendeteksi alel resesif dan pembawa tanpa gejala.
Penanda Genetik Genetic marker: sekuens DNA yang bervariasi antarindividu dan dapat ditautkan ke alel penyebab penyakit.
Digunakan untuk diagnosis tidak langsung penyakit genetik.
SNP (Single Nucleotide Polymorphism)
  • Variasi pasangan basa tunggal (1 setiap 100–300 basa)
  • Dapat berada di sekuens pengode maupun bukan-pengode
  • Beberapa SNP memengaruhi situs restriksi → berpengaruh pada analisis genetik
RFLP (Restriction Fragment Length Polymorphism)
  • Perubahan panjang fragmen DNA setelah dipotong enzim karena perbedaan sekuens (contoh: sel sabit)
  • Dapat digunakan untuk mendeteksi alel penyebab penyakit secara tidak langsung
Diagnostik Tidak Langsung Jika penanda SNP/RFLP sangat dekat dengan gen penyebab, keduanya diwariskan bersama → diagnosis mutasi meski gen belum diidentifikasi langsung.
Terapi Gen Manusia
Topik Isi Ringkasan
Definisi Terapi Gen Prosedur memperkenalkan gen normal ke dalam sel penderita penyakit genetik dengan tujuan memperbaiki fungsi sel atau menyembuhkan penyakit.
Target Utama Sel somatik yang dapat membelah sepanjang hidup, khususnya sel punca dari sumsum tulang yang menghasilkan sistem imun.
Contoh: SCID
  • Penyakit defisiensi imun berat akibat mutasi gen
  • Terapi gen menggunakan retrovirus untuk menyisipkan gen normal ke sel sumsum tulang
Hasil Uji Klinik Dari 10 anak dengan SCID, 9 membaik signifikan; namun 3 kemudian terkena leukemia karena gen terapetik menyisip di dekat gen pemicu kanker.
Risiko dan Tantangan
  • Penyisipan acak bisa mengganggu gen penting
  • Kontrol ekspresi gen sulit (waktu, lokasi, jumlah)
Isu Etis
  • Apakah boleh mengubah genom manusia, khususnya sel galur-germinal?
  • Risiko eugenika dan hilangnya variasi genetik yang berguna dalam kondisi lingkungan berbeda
Catatan Evolusioner Alel merugikan bisa menguntungkan dalam kondisi lain (contoh: sel sabit → resistensi malaria); menghapusnya bisa membahayakan ketahanan spesies.
Produk-produk FarmasiSintesis Molekul Kecil untuk Digunakan Sebagai Obat
Topik Isi Ringkasan
Terapi Molekul Kecil Obat dirancang untuk memblokir fungsi protein yang penting bagi kelangsungan hidup sel kanker.
Contoh Obat: Imatinib (Gleevec)
  • Menghambat tirosin kinase reseptor spesifik
  • Efektif untuk leukemia mielogenus kronik (CML) yang disebabkan oleh translokasi kromosom
  • Pasien CML menunjukkan kesembuhan jangka panjang
Aplikasi Lain Obat sejenis juga digunakan untuk menangani beberapa jenis kanker paru-paru dan kanker payudara.
Syarat Keberhasilan Pendekatan ini hanya efektif jika dasar molekuler kanker telah dipahami dengan baik.
Sintesis Protein Farmasi Produk protein (misalnya hormon, antibodi) kini dapat disintesis dalam skala besar menggunakan kultur sel atau organisme utuh, namun kultur sel lebih umum digunakan.
Produksi Protein oleh Hewan dan Tumbuhan (Pharm)
Topik Isi Ringkasan
Hewan Transgenik Individu yang genomnya telah diintegrasikan dengan gen asing (transgen), sering dari spesies lain, melalui teknik rekayasa genetika.
Langkah Pembuatan
  1. Sel telur diambil dari betina spesies penerima
  2. Dibuahi secara in vitro
  3. DNA transgen disuntikkan ke dalam nukleus zigot
  4. Embrio ditanam ke rahim induk pengganti
Contoh Produk Protein manusia seperti antitrombin diproduksi dalam susu kambing transgenik; protein kemudian dimurnikan untuk digunakan sebagai obat.
Keuntungan & Pertimbangan
  • Kambing dipilih karena bereproduksi cepat dan menghasilkan banyak susu
  • Perlu pengujian ketat terhadap protein hasil karena bisa berbeda dari bentuk alami dan menimbulkan efek samping
Tumbuhan 'Pharm' Tumbuhan direkayasa untuk menghasilkan protein manusia (obat) atau virus (vaksin); misalnya, padi transgenik untuk susu formula diare bayi disetujui FDA pada 2007.
Bukti Forensik dan Profil Genetik
Topik Isi Ringkasan
Masalah Uji Tradisional Uji golongan darah atau tipe jaringan membutuhkan sampel segar dalam jumlah besar dan hanya dapat mengeliminasi tersangka, bukan mengidentifikasi secara pasti.
Keunggulan Uji DNA Sekuens DNA unik untuk setiap individu (kecuali kembar identik); dapat menghasilkan identifikasi yang sangat akurat dari sampel biologis kecil.
Penanda Genetik STR (Short Tandem Repeats): ulangan pendek (2–5 basa) yang sangat bervariasi antar individu. Amplifikasi dilakukan dengan PCR dan analisis elektroforesis.
Keuntungan STR
  • Dibutuhkan sangat sedikit DNA (hanya 20 sel)
  • Tidak memerlukan Southern blot
  • Lebih cepat dan tetap akurat meski DNA terdegradasi
Aplikasi STR
  • Identifikasi pelaku kejahatan dan korban
  • Pembuktian paternitas
  • Mengoreksi vonis keliru (misal: Innocence Project)
  • Identifikasi korban bencana massal (misal: WTC 2001)
Probabilitas Kesamaan Profil Dengan 13 penanda STR, peluang dua individu berbeda memiliki profil yang sama sangat kecil (1 banding 10 miliar hingga triliunan).
Variasi Etnis Frekuensi penanda genetik dapat bervariasi antar kelompok etnis, sehingga data populasi penting untuk keakuratan statistik.
Keandalan Hukum Profil genetik telah diterima secara luas di pengadilan karena keakuratannya, meskipun tetap harus memperhatikan kemungkinan kesalahan teknis atau data.
Pembersihan Lingkungan
Topik Isi Ringkasan
Bioremediasi oleh Mikroba Mikroorganisme dapat dimanfaatkan untuk membersihkan lingkungan dari zat berbahaya. Contoh: bakteri yang dapat mengekstraksi logam berat (tembaga, timbel, nikel) lalu mengubahnya menjadi senyawa mudah dikumpulkan seperti tembaga sulfat.
Rekayasa Genetik Mikroba Gen-gen metabolisme dari mikroba ekstrem dapat ditransfer ke mikroorganisme lain agar lebih efektif digunakan untuk pembersihan limbah atau penambangan logam dari lingkungan.
Contoh Aplikasi Bioremediasi Mikroba rekayasa digunakan untuk degradasi hidrokarbon terklorinasi dan senyawa toksik lainnya di pusat pengolahan limbah atau pabrik industri.
Biofuel dari Tanaman Bioetanol dibuat dari fermentasi pati tumbuhan (jagung, singkong), sedangkan biodiesel berasal dari minyak nabati. Keduanya bisa menggantikan bahan bakar fosil.
Kontroversi Biofuel Pendukung: biofuel lebih ramah lingkungan. Penentang: budidaya tanaman pangan untuk biofuel justru menimbulkan dampak lingkungan yang tinggi.
Aplikasi PertanianBudidaya Hewan
Topik Isi Ringkasan
Pembiakan Selektif Tradisional Selama berabad-abad, manusia membudidayakan hewan dengan menyilangkan individu-individu yang memiliki sifat unggul akibat mutasi dan rekombinasi genetik alami.
Peran Teknologi DNA Teknologi DNA mempercepat proses pembiakan selektif dengan memungkinkan penciptaan hewan transgenik yang langsung membawa sifat unggul hasil kloning gen tertentu.
Contoh Hewan Transgenik Contoh: Domba dengan wol lebih baik, babi dengan daging rendah lemak, sapi yang cepat tumbuh, atau domba yang membawa gen pembentuk otot dari ras sapi unggul.
Masalah yang Timbul Hewan transgenik sering mengalami gangguan fertilitas atau lebih rentan terhadap penyakit. Oleh karena itu, kesehatan dan kesejahteraan hewan harus menjadi perhatian utama dalam pengembangannya.
Rekayasa Genetik pada Tumbuhan
Topik Isi Ringkasan
Tujuan Rekayasa Genetik Tanaman Memberikan gen-gen pengode sifat unggul seperti penundaan pematangan buah, resistensi penyakit, pembusukan, dan stres lingkungan seperti salinitas.
Proses Rekayasa Dilakukan pada sel somatik dalam kultur. Gen asing diintroduksi menggunakan plasmid Ti dari Agrobacterium tumefaciens yang dimodifikasi.
Metode Transfer Gen Melalui elektroporasi atau infeksi sel tumbuhan dengan Agrobacterium yang mengandung plasmid rekombinan.
Contoh Sifat Baru
  • Resistensi herbisida (tanaman tumbuh, gulma mati)
  • Resistensi serangga (mengurangi insektisida)
  • Resistensi salinitas (padi tahan air asin)
Peningkatan Nilai Gizi Contoh: Padi transgenik (beras emas) menghasilkan beta karoten sebagai prekursor vitamin A, untuk mencegah kebutaan akibat defisiensi vitamin A.
Dampak Global Tanaman rekayasa genetik seperti padi resisten salinitas sangat berguna dalam menghadapi lahan irigasi yang rusak akibat salinitas tinggi.
Pertanyaan tentang Keamanan dan Etika yang Dimunculkan oleh Teknologi DNA
Topik Isi Ringkasan
Kekhawatiran Awal Berfokus pada potensi terciptanya patogen baru yang berbahaya dari manipulasi DNA, seperti gen kanker pada mikroba.
Langkah Keamanan
  • Aturan laboratorium ketat
  • Mikroba dibuat cacat genetik agar tidak hidup di luar lab
  • Larangan eksperimen berisiko tinggi
Kontroversi GM Organisme (GMO)
  • Fokus publik kini beralih ke keamanan pangan dan lingkungan akibat tanaman GM
  • Tersebar luas di AS, Brasil, Argentina; ditolak secara luas di Eropa
Isu Lingkungan GMO Risiko gen resistensi menyebar ke tanaman liar dan menciptakan "gulma super", serta potensi toksisitas terhadap serangga seperti kupu-kupu.
Risiko Kesehatan Kekhawatiran muncul terhadap kemungkinan reaksi alergi akibat protein transgen; pengujian terhadap alergen dilakukan sebelum rilis.
Regulasi Bioteknologi Diatur oleh badan seperti FDA, EPA, dan USDA di AS, yang menilai risiko dan keamanan bioteknologi dalam pertanian dan medis.
Implikasi Etika Akses dan privasi informasi genom individu kini menjadi perhatian. Perlu kejelasan mengenai siapa yang boleh mengakses data genetika.