Pondok Tahfidz & Bimbel SNBT Karangmojo

Materi: Biologi (Bab 41 - Nutrisi Hewan )

Kebutuhan Mencari Makan
Topik Isi Ringkasan
Contoh Awal Beruang kodiak memakan ikan salem; ikan diuraikan menjadi molekul kecil untuk diserap tubuh.
Definisi Nutrisi Proses memasukkan makanan ke tubuh, menguraikan, dan menyerapnya disebut nutrisi.
Sumber Energi Hewan bergantung pada makanan sebagai sumber energi dan bahan pembentuk jaringan.
Tipe Diet
  • Herbivora: makan tumbuhan/alga (sapi, ikan kakatua, rayap)
  • Karnivora: makan hewan (hiu, elang, laba-laba)
  • Omnivora: makan tumbuhan dan hewan (beruang, manusia, gagak)
Fleksibilitas Diet Kebanyakan hewan pemakan oportunistik, bisa menyimpang dari diet utama saat kondisi mendesak.
Contoh Spesifik Kijang sebagai herbivora kadang makan serangga, cacing, atau telur burung.
Mikroorganisme Selalu menjadi bagian dari diet hewan sebagai suplemen yang tak terhindarkan.
Keseimbangan Energi Hewan perlu menyeimbangkan konsumsi, penyimpanan, dan penggunaan makanan.
Contoh: kelelawar menyimpan energi sebagai lemak untuk hibernasi.
Risiko Gizi Makan terlalu sedikit, terlalu banyak, atau komposisi yang salah bisa membahayakan kesehatan.
Tujuan Bab Mengkaji kebutuhan nutrisi, adaptasi memperoleh makanan, dan regulasi asupan/pengeluaran energi.
Diet hewan harus menyuplai energi kimiawi, molekul organik, dan nutrien esensia
Topik Isi Ringkasan
Fungsi Energi Kimiawi Energi dari diet dikonversi menjadi ATP, digunakan untuk aktivitas seluler seperti pembelahan, penglihatan, dan terbang.
Sumber Energi Karbohidrat, protein, dan lipid digunakan dalam respirasi seluler dan penyimpanan energi.
Prekursor Organik Hewan butuh:
  • Sumber karbon organik (misalnya gula)
  • Sumber nitrogen organik (biasanya dari asam amino)
untuk biosintesis molekul kompleks.
Nutrien Esensial
  • Diperlukan oleh sel, tidak dapat disintesis tubuh
  • Contoh: mineral, vitamin, asam amino esensial
  • Vitamin C esensial bagi manusia, primata, babi guinea, sebagian burung dan ular, tetapi tidak bagi sebagian besar hewan lain
Tiga Kebutuhan Nutrisi Diet yang memadai harus memenuhi:
  1. Energi kimiawi untuk proses seluler
  2. Blok pembangun organik untuk molekul kompleks
  3. Nutrien esensial yang tidak bisa disintesis tubuh
Nutrien-nutrien Esensial
Jenis Nutrien Esensial Deskripsi Singkat
Asam amino esensial Asam amino yang tidak dapat disintesis tubuh dan harus diperoleh dari makanan.
Asam lemak esensial Asam lemak tertentu yang tidak bisa dibuat oleh tubuh dan dibutuhkan untuk fungsi biologis penting.
Vitamin Senyawa organik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk mendukung proses metabolik.
Mineral Elemen anorganik (seperti zat besi, kalsium) yang diperlukan untuk struktur dan regulasi fungsi tubuh.
Asam Amino Esensial
Topik Penjelasan
Kebutuhan Asam Amino Hewan memerlukan 20 asam amino untuk sintesis protein; sekitar separuh dapat disintesis tubuh dengan syarat ada nitrogen organik.
Asam Amino Esensial Harus diperoleh dari makanan; manusia dewasa butuh 8, bayi butuh tambahan 1 (histidin).
Defisiensi Protein Terjadi jika satu atau lebih asam amino esensial kurang; menyebabkan malnutrisi, khususnya pada anak-anak, berakibat gangguan fisik dan mental.
Sumber Protein Lengkap Produk hewani (daging, telur, keju) mengandung semua asam amino esensial dalam proporsi seimbang.
Sumber Protein Tidak Lengkap Sebagian besar protein nabati kekurangan satu atau lebih asam amino esensial.
Contoh:
  • Jagung: kurang triptofan & lisin
  • Kacang merah: kurang metionin
Solusi Diet Vegetarian Gabungkan sumber nabati secara tepat agar melengkapi asam amino yang kurang satu sama lain.
Adaptasi Hewan Contoh: penguin memanfaatkan protein otot sebagai sumber asam amino saat molting (ganti bulu).

Ilustrasi Bab 41 - Nutrisi Hewan
asam lemak esensial
Topik Penjelasan
Produksi Asam Lemak Hewan dapat menyintesis sebagian besar asam lemak yang dibutuhkan tubuhnya.
Definisi Asam Lemak Esensial Asam lemak yang tidak dapat disintesis oleh hewan dan harus diperoleh dari makanan.
Ciri Asam Lemak Esensial Bersifat tak jenuh (memiliki satu atau lebih ikatan ganda).
Contoh Asam linoleat diperlukan manusia untuk sintesis fosfolipid membran.
Sumber Makanan Biji-bijian, padi-padian, dan sayuran menyediakan asam lemak esensial dalam jumlah cukup.
Kasus Defisiensi Jarang terjadi karena sumber makanan umum sudah mencukupi kebutuhan asam lemak esensial.
vitamin
Topik Penjelasan
Definisi Vitamin adalah molekul organik dengan fungsi beragam yang diperlukan dalam jumlah kecil.
Contoh Fungsi Vitamin B diubah menjadi FAD (koenzim dalam respirasi seluler).
Jumlah yang Dibutuhkan Untuk manusia, dibutuhkan antara 0,01 – 100 mg per hari, tergantung jenis vitaminnya.
Klasifikasi Vitamin
  • Larut dalam air: B kompleks (koenzim), Vitamin C (sintesis jaringan ikat)
  • Larut dalam lemak:
    • Vitamin A (penglihatan)
    • Vitamin D (absorpsi kalsium dan pembentukan tulang)
    • Vitamin K (pembekuan darah)
Sintesis Vitamin D Dapat disintesis oleh tubuh saat kulit terkena sinar matahari.
Suplemen Vitamin Suplemen berguna bagi yang dietnya tidak seimbang, namun efek dosis tinggi masih belum jelas.
Risiko Konsumsi Berlebih
  • Larut air: Kelebihan dibuang lewat urin → relatif aman.
  • Larut lemak: Ditumpuk di lemak tubuh → bisa toksik jika berlebihan.


Tabel Kebutuhan Vitamin Manusia untuk
Vitamin Sumber Makanan Utama Fungsi Utama dalam Tubuh Gejala Defisiensi atau Terlalu Berlebih
Vitamin B1 (tiamin) Daging, polong-polongan, kacang-kacangan, padi-padian utuh Koenzim dalam pembuangan CO2 dari senyawa organik Beri-beri (gangguan saraf, emasi, anemia)
Vitamin B2 (riboflavin) Produk susu, daging, padi-padian diperkaya, sayuran Komponen koenzim FAD dan FMN Luka pada kulit seperti pecah-pecah di sudut mulut
Niasin (B3) Kacang-kacangan, daging, padi-padian Komponen koenzim NAD+ dan NADP+ Luka pada kulit dan gastrointestinal, gangguan saraf, Kerusakan hati
Vitamin B6 (piridoksin) Daging, sayur, padi-padian utuh Koenzim untuk metabolisme asam amino Iritabilitas, kejang, kedut otot, anemia
Sempoyongan, kaki mati rasa, kurang koordinasi
Asam pantotenat (B5) Daging, produk susu, padi-padian utuh, dll. Komponen koenzim A Lelah, mati rasa, tangan dan kaki kesemutan
Asam folat (B9, folasin) Sayuran hijau, jeruk, kacang-kacangan, padi-padian utuh Koenzim dalam metabolisme asam nukleat dan asam amino Anemia, cacat lahir
Bisa menyamarkan defisiensi vitamin B12
Vitamin B12 Daging, telur, produk susu Koenzim dalam metabolisme asam nukleat; pematangan sel darah merah Anemia, gangguan sistem saraf
Biotin Polong-polongan, sayuran lain, daging Koenzim dalam sintesis lemak, glikogen, dan asam amino Peradangan kulit bersisik, gangguan neuromuskular
Vitamin C (asam askorbat) Buah dan sayur, terutama jeruk, brokoli, kubis, tomat, paprika hijau Sintesis kolagen (tulang, gusi, kartilago); antioksidan; membantu detoksifikasi; memperbaiki absorpsi besi Skorbut (degenerasi kulit, pembuluh darah), lemas, luka yang lambat sembuh
Gangguan gastrointestinal
Vitamin D Produk susu, kuning telur; juga disintesis di kulit dengan sinar matahari Membantu absorpsi dan penggunaan kalsium dan fosfor; pertumbuhan tulang Riket (cacat tulang) pada anak, pelunakan tulang pada dewasa
Kerusakan otak, kardiovaskular, dan ginjal
Vitamin E (tokoferol) Minyak sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian Antioksidan; membantu mencegah kerusakan membran sel Degenarasi sistem saraf
Vitamin K (filokuinon) Sayuran hijau, teh; juga dibuat oleh bakteri kolon Penting dalam penggumpalan darah Kelainan penggumpalan darah
Kerusakan hati dan anemia
Mineral
Topik Penjelasan
Definisi Mineral makanan adalah nutrien anorganik seperti seng dan kalium yang dibutuhkan dalam jumlah kecil (kurang dari 1 mg hingga ±2500 mg per hari).
Variasi Kebutuhan Bervariasi antar spesies; manusia dan vertebrata lain memerlukan kalsium dan fosfor dalam jumlah besar untuk tulang.
Fungsi Mineral Utama
  • Kalsium: Fungsi saraf dan otot
  • Fosfor: Komponen ATP dan asam nukleat
  • Besi: Komponen sitokrom dan hemoglobin
  • Magnesium: Kofaktor enzim, terutama yang memecah ATP
  • Yodium: Sintesis hormon tiroid, regulasi metabolisme
  • Natrium, Kalium, Klorida: Fungsi saraf dan keseimbangan osmotik
Kelebihan Mineral
  • Besi: Kelebihan bisa menyebabkan kerusakan hati, dialami oleh 10% populasi di wilayah Afrika yang airnya kaya besi
  • Garam (Natrium Klorida): Kelebihan tidak toksik, tapi dapat menyebabkan hipertensi (tekanan darah tinggi)
Faktor Genetik Beberapa populasi memiliki mutasi genetik yang memperparah efek toksik dari kelebihan mineral seperti besi.
Konsumsi Modern Makanan kemasan di AS sering mengandung natrium berlebih, meskipun tidak terasa asin; konsumsi bisa mencapai 20× kebutuhan harian.


Tabel : Kebutuhan Mineral Manusia
Mineral Sumber Makanan Utama Fungsi Utama dalam Tubuh Gejala Defisiensi*
Kalsium (Ca) Produk susu, sayuran hijau gelap, polong-polongan Pembentukan tulang dan gigi, penggumpalan darah, fungsi saraf dan otot Keterlambatan pertumbuhan, kerusakan tulang, kehilangan massa tulang
Fosfor (P) Produk susu, daging, padi-padian Pembentukan tulang dan gigi, keseimbangan asam-basa, sintesis nukleotida Lemas, kehilangan mineral dari tulang, kehilangan kekuatan
Sulfur (S) Protein dari banyak sumber Komponen asam amino tertentu Gejala-gejala defisiensi protein
Kalium (K) Daging, produk susu, kebanyakan buah dan sayuran, padi-padian Keseimbangan asam-basa, keseimbangan air, fungsi saraf Lemah otot, paralisis, mual, muntah hebat, gagal jantung
Klorin (Cl) Garam dapur Keseimbangan asam-basa, pembentukan getah lambung, fungsi saraf, keseimbangan osmotik Kram otot, nafsu makan berkurang
Natrium (Na) Garam dapur Keseimbangan asam-basa, keseimbangan air, fungsi saraf Kram otot, nafsu makan berkurang
Magnesium (Mg) Padi-padian utuh, sayuran berdaun hijau Kofaktor; bioenergetik ATP Gangguan sistem saraf
Besi (Fe) Daging, telur, polong-polongan, padi-padian utuh, sayuran berdaun hijau Komponen hemoglobin dan sitokrom; metabolisme energi; kofaktor enzim Anemia defisiensi zat besi, lemas, kekebalan tubuh menurun
Fluorin (F) Air minum, makanan laut (seafood) Pemeliharaan struktur gigi dan tulang Kerusakan gigi yang lebih parah
Seng (Zn) Daging, makanan laut, padi-padian Komponen enzim untuk pencernaan dan pertumbuhan; metabolisme protein, penyembuhan luka Kegagalan pertumbuhan, kelainan kulit, gangguan kekebalan
Tembaga (Cu) Makanan laut, kacang-kacangan, polong-polongan, daging organ Kofaktor enzim metabolisme besi, sintesis melanin, transport elektron Anemia, kelainan kardiovaskular
Mangan (Mn) Kacang-kacangan, padi-padian, sayuran, buah-buahan, teh Kofaktor enzim Tulang dan kartilago yang abnormal
Yodium (I) Makanan laut, produk susu, garam beryodium Komponen hormon tiroid Gondok (pembengkakan tiroid)
Kobalt (Co) Daging dan produk susu Komponen vitamin B12 Tidak ada, kecuali defisiensi B12
Selenium (Se) Makanan laut, daging, padi-padian utuh Kofaktor enzim; antioksidan; berinteraksi dengan vitamin E Nyeri otot, barangkali kerusakan jantung
Kromium (Cr) Ragi, hati, makanan laut, daging, beberapa jenis sayuran Terlibat dalam metabolisme glukosa dan energi Cacat metabolisme glukosa
Molibdenum (Mo) Polong-polongan, padi-padian, beberapa jenis sayuran Kofaktor enzim Kelainan ekskresi senyawa nitrogen
*Semua mineral ini juga berbahaya jika dikonsumsi berlebihan.
Defisiensi Diet
Istilah Pengertian Dampak
Kurang Gizi (Undernourishment) Terjadi saat diet tidak mencukupi kebutuhan energi kimiawi tubuh secara terus-menerus Menurunnya fungsi tubuh, risiko penyakit meningkat, gagal tumbuh
Malnutrisi (Malnourishment) Kekurangan satu atau lebih nutrien esensial dalam jangka panjang Gangguan fungsi metabolik, kerusakan organ, terganggunya pertumbuhan dan reproduksi
Kedua kondisi di atas berdampak buruk terhadap kesehatan dan kesintasan jangka panjang.


Kurang Gizi
Aspek Penjelasan
Definisi Kurang gizi (undernourishment) terjadi saat tubuh tidak mendapat cukup energi dari makanan secara berkelanjutan.
Dampak Fisiologis
  • Tubuh menggunakan simpanan lemak dan karbohidrat
  • Memecah protein tubuh sendiri → penyusutan otot
  • Otak bisa kekurangan protein
  • Kematian jika defisit energi berlanjut
  • Kerusakan mungkin tidak bisa dipulihkan meski selamat
Penyebab Umum
  • Krisis pangan: kekeringan, perang, bencana alam
  • Dominasi makanan pokok tunggal (nasi/jagung) tanpa variasi
Data Global ±200 juta orang (terutama di Afrika sub-Sahara) tidak memperoleh cukup makanan akibat konflik dan epidemi AIDS.
Kasus Khusus Kelainan makan seperti anoreksia nervosa menyebabkan individu dengan sengaja melaparkan diri.


Malnutrisi
Aspek Penjelasan
Definisi Malnutrisi adalah kekurangan satu atau lebih nutrien esensial dalam jangka panjang, bukan sekadar kurang energi.
Dampak Umum Kecacatan, penyakit, dan bahkan kematian jika tidak ditangani.
Contoh pada Hewan
  • Sapi dan kijang → tulang rapuh jika tanah tempat merumput kekurangan fosfor
  • Beberapa herbivor → konsumsi sumber garam/mineral pekat sebagai kompensasi
  • Laba-laba → memilih mangsa berdasarkan kebutuhan nutrisional (adaptasi terhadap defisiensi)
Contoh pada Manusia
  • Populasi bergantung pada nasi saja → defisiensi vitamin A
  • Akibat: kebutaan atau kematian
Solusi Inovatif 'Beras Emas': beras hasil rekayasa genetik yang mengandung beta-karoten (prekursor vitamin A)
Potensi besar untuk mencegah kematian 1–2 juta anak per tahun akibat kekurangan vitamin A.
Mengkaji Kebutuhan Nutrisional
Topik Penjelasan
Tantangan Meneliti Nutrisi Manusia
  • Variasi genetik manusia sangat besar
  • Lingkungan hidup manusia tidak seragam
  • Etika membatasi eksperimen pada manusia, khususnya anak-anak
Perkembangan Metode
  • Dulu: ilmuwan menggunakan tubuhnya sendiri untuk eksperimen vitamin
  • Sekarang: menggunakan pendekatan genetis dan observasi populasi
Contoh Studi Genetik Hemokromatosis: kelainan genetik yang menyebabkan penumpukan zat besi.
Penanganan: pengambilan darah rutin → mengembalikan homeostasis.
Peran Epidemiologi Epidemiologi menelusuri distribusi penyakit untuk mengidentifikasi strategi nutrisi.
Contoh: Asam folat dapat mengurangi cacat tabung neural pada bayi.
Penemuan Penting
  • Studi Richard Smithells (1970-an): Suplemen vitamin mencegah cacat tabung neural
  • Asam folat (vitamin B9) terbukti sebagai nutrien kunci
Respons Kebijakan FDA mewajibkan fortifikasi asam folat pada produk padi-padian sejak 1998.
Hasil: Penurunan signifikan pada kasus cacat tabung neural.
Makna Luas Intervensi sederhana seperti konsumsi suplemen asam folat dan Beras Emas bisa lebih besar dampaknya terhadap kesehatan publik dibanding teknologi medis mahal.
Tahap Tahap utama,pengolahan makanan adalah ingesti,digesti, absorpsi dan eliminasi
Tahap Nama Penjelasan
1 Ingesti Tindakan makan, yaitu memasukkan makanan ke dalam tubuh. Makanan bisa dalam bentuk cair atau padat. Terdapat berbagai adaptasi cara makan pada spesies berbeda.
2 Digesti Pemecahan makanan menjadi molekul kecil agar bisa diserap tubuh. Terdiri dari:
  • Digesti mekanis: seperti pengunyahan → memperbesar luas permukaan
  • Digesti kimiawi: dengan enzim melalui hidrolisis enzimatik → memecah makromolekul
Contoh: protein → asam amino, polisakarida → gula sederhana, asam nukleat → nukleotida.
3 Absorpsi Sel tubuh menyerap molekul hasil digesti seperti asam amino dan glukosa.
4 Eliminasi Pembuangan sisa makanan yang tidak tercerna dari saluran pencernaan.

Ilustrasi Bab 41 - Nutrisi Hewan
pemakan suspensi (suspension feeder)
Jenis Hewan Contoh Mekanisme Pemakanan
Pemakan Suspensi
(Suspension Feeder)
- Paus bungkuk
- Kerang
- Tiram
  • Menyaring partikel kecil dari air
  • Paus bungkuk: menggunakan lempeng balin di rahang atas untuk menyaring invertebrata kecil dan ikan
  • Kerang & tiram: menggunakan insang untuk menangkap partikel makanan kecil, dibawa oleh silia dalam mukus menuju mulut

Ilustrasi Bab 41 - Nutrisi Hewan
Pemakan Substrat (substrate feeder)
Jenis Pemakan Contoh Hewan Cara Makan
Pemakan Substrat
(Substrate Feeder)
- Ulat penambang daun
- Belatung (larva lalat)
  • Hidup di dalam atau pada sumber makanannya
  • Ulat penambang daun: menggrogoti jaringan daun dari dalam, meninggalkan jejak feses
  • Belatung: membuat liang dan memakan jaringan daging hewan

Ilustrasi Bab 41 - Nutrisi Hewan
Pemakan Cairan (Fluid Feeder)
Jenis Pemakan Contoh Hewan Mekanisme Pemakanan
Pemakan Cairan
(Fluid Feeder)
- Nyamuk
- Afid (kutu daun)
- Kolibri
- Lebah
  • Mengisap cairan kaya-nutrien dari inang hidup
  • Nyamuk: menembus kulit manusia dengan alat mulut seperti jarum dan mengisap darah
  • Afid: menyadap getah floem dari tumbuhan
  • Kolibri & lebah: mengisap nektar bunga dan secara tidak langsung membantu penyerbukan

Ilustrasi Bab 41 - Nutrisi Hewan
Pemakan Bongkahan (Bulk Feeder)
Jenis Pemakan Contoh Hewan Mekanisme Pemakanan
Pemakan Bongkahan
(Bulk Feeder)
- Manusia
- Piton batu
- Sebagian besar hewan predator
  • Memakan potongan besar makanan
  • Adaptasi: cakar, capit, taring berbisa, rahang, gigi untuk membunuh dan merobek makanan
  • Piton: menelan mangsa utuh berukuran lebih besar dari tubuhnya karena rahang bawah longgar yang terhubung ke tengkorak dengan ligamen elastik
  • Setelah menelan, pencernaan bisa berlangsung lebih dari dua minggu

Ilustrasi Bab 41 - Nutrisi Hewan
Kompartemen Pencernaan
Topik Penjelasan
Masalah Biologis Enzim pencernaan menghidrolisis bahan biologis seperti protein dan lemak, yang juga menyusun tubuh hewan itu sendiri.
→ Pertanyaannya: Bagaimana makanan dicerna tanpa mencerna tubuh sendiri?
Solusi Evolusioner Pengolahan makanan dilakukan di dalam kompartemen khusus agar tidak merusak jaringan tubuh sendiri.
Jenis Kompartemen
  • Intraseluler: makanan dicerna di dalam vakuola makanan dalam sel
  • Ekstraseluler: makanan dicerna di luar sel, dalam sistem atau organ pencernaan khusus
Digesti Intraseluler
Topik Penjelasan
Definisi Digesti intraseluler adalah proses pencernaan makanan yang berlangsung di dalam sel, khususnya di dalam vakuola makanan.
Kompartemen Utama Vakuola makanan – tempat bertemunya makanan dan enzim hidrolitik yang berasal dari lisosom.
Proses Awal
  • Makanan padat masuk melalui fagositosis
  • Makanan cair masuk melalui pinositosis
Enzim Pencerna Dihasilkan oleh lisosom yang menyatu dengan vakuola makanan untuk melakukan hidrolisis secara aman di dalam membran.
Contoh Organisme Spons (Porifera) adalah contoh hewan yang sepenuhnya mencerna makanan secara intraseluler.
Digesti Ekstraseluler
Topik Penjelasan
Definisi Digesti ekstraseluler adalah proses pencernaan makanan di luar sel, yaitu dalam kompartemen yang terhubung dengan lingkungan eksternal tubuh.
Tujuan Evolusioner Memungkinkan hewan mencerna makanan yang jauh lebih besar daripada yang dapat diambil melalui fagositosis.
Struktur Sederhana Rongga gastrovaskular (contoh: hidra, cacing pipih) – satu lubang berfungsi sebagai mulut dan anus.
Proses pada Hidra
  • Mangsa dimasukkan ke rongga gastrovaskular oleh tentakel
  • Sel gastrodermis mengeluarkan enzim untuk mencerna makanan
  • Hidrolisis akhir terjadi secara intraseluler
  • Sisa makanan dikeluarkan lewat mulut
Struktur Kompleks Kanal alimentaris – saluran pencernaan lengkap dari mulut ke anus dengan kompartemen khusus.
Contoh: Cacing Tanah
  • Faring → Esofagus → Tembolok (penyimpanan) → Empedal (penggilingan) → Usus (digesti & absorpsi dengan tiflosol)
Contoh: Belalang
  • Perut depan (esofagus, tembolok) → Perut tengah (utama untuk digesti, cecae lambung) → Perut belakang
Contoh: Burung
  • Tembolok → Lambung → Empedal → Usus (kimiawi & absorpsi nutrien)

Ilustrasi Bab 41 - Nutrisi Hewan
struktur sistem pencernaan mamalia
Tahap Organ Terspesialisasi Fungsi Utama Keterangan Tambahan
Ingesti Mulut (oral cavity), gigi, lidah Memasukkan makanan, digesti mekanis awal, pencampuran dengan air liur 3 pasang kelenjar ludah menyekresikan enzim (amilase)
Propulsi Faring, esofagus Menelan dan mendorong makanan ke lambung Gerakan peristalsis dimulai
Digesti Mekanis & Kimiawi Lambung Pengadukan makanan, sekresi asam dan enzim pencernaan protein Sfingter pilorus mengatur aliran ke usus halus
Digesti & Absorpsi Usus halus (duodenum, jejunum, ileum) Digesti enzimatik dan absorpsi nutrien utama
  • Pankreas: enzim pencernaan
  • Hati: menghasilkan empedu
  • Kandung empedu: menyimpan dan melepas empedu
Absorpsi Air & Eliminasi Usus besar (kolon), rektum, anus Mengabsorpsi air, membentuk dan membuang feses Simbiotik bakteri usus memproduksi vitamin

Ilustrasi Bab 41 - Nutrisi Hewan
Rongga Mulut, Faring, dan Esofagus
Struktur Fungsi Utama Mekanisme Keterangan Tambahan
Rongga Mulut Ingesti & digesti mekanis awal Pengunyahan oleh gigi, pelumasan oleh ludah
  • Amilase: menghidrolisis pati & glikogen
  • Musin: pelumas & pelindung
  • Buffer & lisozim: antibakteri & penetral asam
Lidah Evaluasi makanan & pembentukan bolus Persepsi rasa → manipulasi makanan → dorong ke faring Berperan dalam pengecapan & menelan
Faring (Pharynx) Persimpangan saluran pencernaan & pernapasan Koordinasi arah bolus ke esofagus Epiglotis menutup glotis saat menelan
Esofagus Menyalurkan makanan ke lambung Gerakan peristaltik (kontraksi ritmis otot)
  • Otot lurik: aktif saat menelan
  • Otot polos: peristalsis sepanjang esofagus

Ilustrasi Bab 41 - Nutrisi Hewan
Digesti di lambung
Komponen / Struktur Fungsi Utama Proses / Mekanisme Keterangan Tambahan
Lambung Menyimpan & mencerna makanan (digesti awal protein) Pengadukan mekanis + sekresi getah lambung → chyme Dapat menampung hingga 2 liter makanan & cairan
Getah Lambung Digesti kimiawi protein Mengandung HCl & pepsinogen (→ pepsin aktif) pH sangat rendah (~2), membantu denaturasi protein
Asam Hidroklorat (HCl) Denaturasi protein & aktivasi pepsinogen Dihasilkan oleh sel parietal (ion H⁺ + Cl⁻ di lumen) Membunuh bakteri & membuka ikatan peptida protein
Pepsin Memecah protein menjadi polipeptida kecil Dihasilkan dari pepsinogen oleh HCl & pepsin aktif (umpan balik positif) Protease yang aktif di pH sangat asam
Sel Parietal Menghasilkan HCl Pompa ion H⁺ (ATPase) + saluran Cl⁻ → HCl di lumen Tidak menghasilkan HCl langsung di dalam sel
Sel Chief Menghasilkan pepsinogen (enzim inaktif) Diaktifkan oleh HCl dan pepsin → pepsin aktif Contoh: proses umpan balik positif
Mukus Melindungi dinding lambung dari HCl & pepsin Disekresikan secara terus-menerus oleh epitel Diganti tiap 3 hari → mencegah pencernaan diri
Tukak Lambung Luka pada pelapis lambung Disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori Diobati dengan antibiotik (temuan Nobel, 2005)


Dinamika lambung
Aspek Deskripsi
Kontraksi Otot Lambung Lambung mencampur isi setiap 20 detik melalui kontraksi terkoordinasi.
Tujuan Pencampuran Menjadikan makanan menjadi bubur kaya-nutrien asam (chyme) dengan bantuan enzim dan HCl.
Nama Campuran Chyme, hasil dari pencampuran makanan dengan getah lambung.
Sfingter Esofagus Biasanya tertutup, hanya membuka saat bolus tiba. Mencegah refluks asam.
Refluks Asam Terjadi ketika chyme mengalir kembali ke esofagus bagian bawah, menyebabkan iritasi ('heartburn').
Sfingter Pilorik Mengatur pelepasan chyme ke usus halus dalam semprotan kecil.
Lama Proses di Lambung Chyme biasanya meninggalkan lambung dalam 2–6 jam setelah makan.

Ilustrasi Bab 41 - Nutrisi Hewan
digesti di usus halus
Aspek Penjelasan
Alur Kimus dari lambung → Duodenum → Campur dengan getah pankreas, hati, empedu, dan enzim usus → Pencernaan enzimatik
Struktur Usus halus (duodenum, jejunum, ileum), pankreas, hati, kandung empedu, sel kelenjar usus
Fungsi Hidrolisis enzimatik utama, penyerapan nutrisi, mengatur sekresi pencernaan
Lokasi Setelah lambung, sebelum usus besar, bagian tengah kanal pencernaan
Keterkaitan Duodenum sebagai pusat persilangan jalur; hormon dari lambung dan usus mengatur sekresi pankreas dan empedu
Cara kerja 1. Kimus masuk ke duodenum
2. Campur dengan getah dari pankreas, empedu, dan usus
3. Terjadi hidrolisis enzimatik
4. Hormon mengontrol sekresi
Contoh - Enzim: amilase, tripsin, lipase
- Empedu untuk emulsifikasi lemak
- Hormon: sekretin, kolesistokinin

Ilustrasi Bab 41 - Nutrisi Hewan
sekresi pankreas
Aspek Penjelasan
Alur Pankreas menghasilkan larutan → Mengandung bikarbonat dan enzim → Disekresikan ke duodenum → Enzim aktifkan di duodenum
Struktur Pankreas, duodenum, enzim tripsin dan kimotripsin
Fungsi Menetralisasi kimus asam, mencerna protein melalui enzim protease
Lokasi Eksternal terhadap usus halus, terhubung ke duodenum
Keterkaitan Larutan pankreas disekresikan ke duodenum; aktivasi enzim hanya terjadi di luar sel
Cara kerja 1. Kimus asam dari lambung masuk ke duodenum
2. Pankreas sekresikan bikarbonat dan enzim tidak aktif
3. Bikarbonat menetralisasi kimus
4. Enzim diaktivasi di lumen duodenum dan mencerna protein
Contoh - Enzim: tripsinogen → tripsin, kimotripsinogen → kimotripsin
- Senyawa: ion bikarbonat (\(HCO_3^-\))

Ilustrasi Bab 41 - Nutrisi Hewan
Produksi empedu di hati
Aspek Penjelasan
Alur Hati menghasilkan empedu → Empedu disimpan di kandung empedu → Empedu dilepaskan ke usus halus → Membantu digesti dan absorpsi lemak
Struktur Hati, kandung empedu, usus halus, garam empedu, pigmen empedu
Fungsi Mengemulsi lemak, membantu penyerapan lipid, membuang pigmen empedu sebagai limbah
Lokasi Hati (tempat produksi), kandung empedu (penyimpanan), usus halus (tempat aksi)
Keterkaitan Empedu terhubung dengan digesti lemak dan ekskresi sisa penguraian sel darah merah
Cara kerja 1. Hati menghasilkan empedu
2. Garam empedu berperan mengemulsi lipid
3. Pigmen empedu dari penguraian sel darah merah ikut dibuang
4. Empedu disimpan di kandung empedu lalu dilepas ke usus halus saat makan
Contoh - Garam empedu (sebagai emulgator)
- Bilirubin (pigmen dari sel darah merah)
Sekresi usus halus : Absorpsi di usus halus
Aspek Penjelasan
Alur Makanan → Usus halus → Nutrien melewati epitel vilus → Kapiler darah/lakteal → Hati → Sirkulasi tubuh
Struktur Vili, mikrovili, sel epitel, kapiler, lakteal, vena portal hepatika
Fungsi Meningkatkan luas permukaan penyerapan, menyerap nutrien, mengangkut ke hati atau sistem limfatik
Lokasi Usus halus (epitel vili), hati (pengolah nutrien), limfatik (lemak), darah (karbohidrat dan protein)
Keterkaitan Terhubung dengan sistem sirkulasi dan sistem limfatik; fungsi hati dalam regulasi dan detoksifikasi
Cara Kerja 1. Nutrien melintasi epitel usus melalui difusi terfasilitasi atau transpor aktif
2. Karbohidrat, asam amino masuk ke kapiler dan dibawa ke hati
3. Lemak → kilomikron → lakteal → limfe → vena besar → jantung
4. Hati mengatur kadar nutrien dan detoksifikasi senyawa asing
Contoh - Glukosa: diserap aktif → kapiler
- Lemak → kilomikron → lakteal
- Fruktosa: difusi terfasilitasi

Ilustrasi Bab 41 - Nutrisi Hewan
Absorpsi di usus besar
Aspek Penjelasan
Alur Usus halus → sfingter → kolon → rektum → anus
Struktur Kolon, sekum, rektum, anus, sfingter, appendix, flora bakteri
Fungsi Menyerap kembali air, menyimpan dan mengeluarkan feses, memfermentasi sisa makanan, sintesis vitamin oleh bakteri
Lokasi Usus besar (colon), khususnya rektum dan anus sebagai terminal akhir
Keterkaitan Terhubung dengan sistem ekskresi dan sistem kekebalan (melalui appendix dan flora mikroba)
Cara Kerja 1. Material dari usus halus masuk ke kolon melalui sfingter
2. Kolon menyerap air secara osmosis akibat pemompaan ion Na⁺
3. Feses bergerak oleh peristalsis; padat jika lambat (konstipasi), encer jika terlalu cepat (diare)
4. Flora bakteri menghasilkan vitamin (K, B, biotin) dan gas (metana, H₂S)
5. Rektum menyimpan feses; sfingter dalam (tak sadar) dan luar (sadar) mengatur ekskresi
Contoh - Penyerapan vitamin K dari E. coli
- Pembuangan gas melalui anus
- Serat memperlancar pergerakan feses

Ilustrasi Bab 41 - Nutrisi Hewan
Adaptasi - adaptasi evolusioner sistem pencernaan vertebrata berkorelasi dengan diet
Jenis Adaptasi Penjelasan Contoh
Adaptasi Gigi Gigi vertebrata menunjukkan diferensiasi sesuai tipe makanan.
Karnivor memiliki gigi taring yang tajam untuk merobek daging.
Herbivor memiliki geraham datar untuk menggiling tanaman.
Omnivor memiliki campuran gigi pemotong, taring, dan geraham.
- Kucing: gigi taring besar
- Kuda: geraham lebar
- Manusia: kombinasi insisivus, taring, premolar, molar
Adaptasi Lambung dan Usus Struktur lambung dan panjang usus disesuaikan dengan kompleksitas makanan.
Herbivor memiliki usus lebih panjang untuk mencerna selulosa.
Karnivor memiliki lambung besar dan usus lebih pendek.
- Sapi: lambung berongga empat (rumen, retikulum, omasum, abomasum)
- Manusia: usus sedang (omnivora)
- Singa: lambung dominan, usus pendek
Adaptasi Mutualistik Vertebrata, terutama herbivora, menjalin simbiosis mutualistik dengan mikroba untuk membantu pencernaan bahan tanaman kompleks seperti selulosa.
Mikroorganisme ini sering tinggal di rumen, sekum, atau usus besar.
- Ruminansia: bakteri dan protozoa di rumen
- Kelinci: bakteri di sekum besar
- Manusia: E. coli di kolon menghasilkan vitamin B & K
Adaptasi Gigi
Jenis Vertebrata Adaptasi Gigi Fungsi Adaptasi Contoh Spesifik
Mamalia Karnivor Gigi terspesialisasi (misalnya gigi taring yang tajam) Merobek dan mengunyah daging Singa, harimau
Mamalia Herbivor Geraham datar dan luas Menggiling dan menghancurkan bahan tumbuhan Sapi, kuda
Mamalia Omnivor Kombinasi insisivus, taring, dan geraham Mencerna berbagai jenis makanan Manusia
Vertebrata Nonmamalia (contoh ular) Taring bisa (berongga atau berlekuk) Menyuntikkan atau meneteskan racun ke mangsa Ular beludak

Ilustrasi Bab 41 - Nutrisi Hewan
adaptasi lambung dan usus
Jenis Vertebrata Adaptasi Lambung Adaptasi Usus Fungsi Adaptasi Contoh
Karnivor Lambung besar dan dapat mengembang Usus relatif pendek Menampung makanan dalam jumlah besar dan mencerna daging yang mudah diurai Singa, harimau
Herbivor Ukuran lambung bervariasi, kadang kompleks (multi-kompartemen) Usus sangat panjang Memungkinkan waktu cerna lebih lama dan penyerapan optimal nutrien dari tumbuhan Sapi, rusa
Omnivor Lambung sedang Usus lebih panjang daripada karnivor, tapi lebih pendek dari herbivor Fleksibel untuk mencerna baik tumbuhan maupun hewan Babi, manusia

Ilustrasi Bab 41 - Nutrisi Hewan
adaptasi mutualistik
Hewan Letak Mikroorganisme Fungsi Mutualisme Adaptasi Tambahan
Sapi, rusa, domba (ruminansia) Rumen (lambung kompartemen pertama) Mikroba memecah selulosa menjadi gula Sistem lambung 4 ruang untuk fermentasi bertahap
Kuda Sekum besar Fermentasi selulosa oleh mikroorganisme Sekum diperbesar sebagai ruang fermentasi
Kelinci, rodensia Usus besar dan sekum Produksi vitamin dan asam amino dari fermentasi Koprofagi (makan feses sendiri untuk reabsorpsi nutrien)
Koala Sekum besar Fermentasi daun ekaliptus Sekum sangat panjang dan kaya bakteri
Burung hoatzin Tembolok (crop) Fermentasi daun-daunan Dinding tembolok keras untuk menggiling daun
Cacing tabung laut dalam Sel-sel trofosom (jaringan tubuh) Bakteri mengubah senyawa anorganik menjadi nutrien Tidak punya mulut dan usus; simbiosis total

Ilustrasi Bab 41 - Nutrisi Hewan
Mekanisme - mekanisme homeostatik berkontribusi terhadap keseimbangan energi
1. Sumber dan Cadangan Energi
Sumber utama energi Karbohidrat, lipid, dan protein dari makanan
Penyimpanan jangka pendek Glukosa disimpan sebagai glikogen di hati dan otot
Penyimpanan jangka panjang Lemak dalam jaringan adiposa
Kelebihan energi Disimpan sebagai lemak jika cadangan glikogen penuh
Defisit energi Tubuh memecah glikogen, lalu lemak, terakhir protein
Regulasi homeostatik Hormon insulin dan glukagon
2. Gizi Berlebih dan Obesitas
Definisi obesitas Akumulasi lemak berlebih karena asupan energi > pengeluaran
Konsekuensi fisiologis Diabetes tipe 2, hipertensi, aterosklerosis
Peran hormon leptin Memberi sinyal kenyang ke hipotalamus
Resistansi leptin Leptin tidak efektif pada obesitas, otak tidak “merasa kenyang”
Faktor risiko Diet tinggi kalori, kurang aktivitas fisik, faktor genetik
3. Obesitas dan Evolusi
Hipotesis thrifty gene Gen leluhur menyimpan energi untuk bertahan di masa kelaparan
Lingkungan modern Makanan berlimpah + aktivitas rendah → lemak menumpuk
Konflik evolusioner Dulunya adaptif, kini penyebab penyakit kronis
Contoh preferensi Suka makanan manis/berlemak dulunya menguntungkan, kini jadi pemicu obesitas
sumber dan cadangan energi
Sumber dan Cadangan Energi pada Hewan
Sumber utama energi Karbohidrat, lemak, dan protein (melalui respirasi seluler)
Urutan pemakaian energi Karbohidrat → Lemak → Protein
Kandungan energi lemak 2x lebih besar dari karbohidrat atau protein per gram
Cadangan jangka pendek Glikogen di hati dan otot
Cadangan jangka panjang Lemak dalam sel-sel adiposa
Saat kelebihan energi Disimpan sebagai glikogen atau lemak jika glikogen penuh
Saat kekurangan energi Urutan penggunaan: glikogen hati → glikogen otot → lemak → protein
Hormon pengatur homeostasis Insulin dan glukagon
Kapasitas cadangan lemak Cukup untuk bertahan hidup beberapa minggu tanpa makanan

Ilustrasi Bab 41 - Nutrisi Hewan
gizi berlebih dan obesitas
Gizi Berlebih dan Obesitas
Definisi Gizi Berlebih Konsumsi kalori lebih banyak dari kebutuhan metabolisme
Konsekuensi utama Obesitas (penumpukan lemak berlebih)
Dampak kesehatan obesitas Diabetes tipe 2, kanker kolon/payudara, penyakit kardiovaskular, serangan jantung, stroke
Jumlah kematian akibat obesitas (AS) ±300.000 jiwa per tahun
Mekanisme homeostatik Sirkuit umpan balik hormon yang memengaruhi pusat kenyang di otak
Hormon utama pengatur nafsu makan Leptin (diproduksi oleh sel lemak)
Fungsi Leptin Menurunkan nafsu makan saat kadar lemak meningkat
Gen penting dalam kontrol nafsu makan ob (menghasilkan leptin), db (reseptor leptin)
Masalah leptin pada manusia obes Kadar leptin tinggi, tetapi otak tidak merespons (resistensi leptin)
Kesimpulan ilmiah sementara Fungsi leptin kompleks, dan masih banyak hal belum diketahui

Ilustrasi Bab 41 - Nutrisi Hewan
obesitas dan evolusi
Obesitas dan Evolusi
Masalah utama saat ini Obesitas sebagai risiko kesehatan
Kondisi leluhur manusia Hidup sebagai pemburu-pengumpul, diet tidak stabil
Hipotesis seleksi alam Individu dengan dorongan menyimpan lemak → bertahan lebih lama saat kelaparan
Adaptasi leluhur Kecenderungan menyukai makanan berlemak sebagai respons terhadap kelangkaan makanan
Contoh evolusi modern Keturunan burung petrel (burung laut)
Strategi orang tua petrel Membawa makanan kaya lemak agar efisien secara kalori
Kebutuhan anak petrel Butuh banyak protein untuk pertumbuhan, tapi makanannya miskin protein → konsumsi berlebih
Akibat fisiologis Petrel muda menjadi obes untuk bertahan saat paceklik makanan
Proses transisi Sebelum bisa terbang, anak petrel harus berpuasa untuk menurunkan berat badan
Makna biologis Obesitas bisa merupakan bentuk adaptasi yang bermanfaat dalam konteks evolusi dan survival

Ilustrasi Bab 41 - Nutrisi Hewan