Pondok Tahfidz & Bimbel SNBT Karangmojo

Materi: Biologi (Bab 40 - Prinsip Dasar Bentuk Dan Fungsi Hewan)

Aspek Penjelasan
Fungsi Telinga Jackrabbit
  • Indra pendengaran tajam sebagai pertahanan terhadap predator.
  • Mengatur suhu tubuh dengan membuang panas melalui pembuluh darah di telinga.
Masalah pada Suhu Ekstrem Saat udara terlalu panas, darah di telinga dapat menyerap panas → meningkatkan suhu tubuh → membahayakan keselamatan.
Mekanisme Adaptasi Fisiologis Telinga menjadi pucat saat suhu > 40°C karena **vasokonstriksi** (penyempitan pembuluh darah), mengurangi aliran darah agar panas tidak terserap ke seluruh tubuh.
Pemulihan saat Suhu Menurun Vasodilatasi terjadi kembali → aliran darah normal → telinga kembali berperan membuang panas tubuh secara efisien.
Makna Biologis Bentuk (anatomi) telinga sangat cocok dengan fungsinya (fisiologi), mencerminkan prinsip dasar hubungan antara bentuk dan fungsi.
Prinsip Umum Hewan Semua hewan menghadapi tantangan dasar yang sama (oksigen, nutrisi, infeksi, reproduksi) namun menyelesaikannya secara berbeda tergantung seleksi alam dan lingkungan.
Fokus Bab 40
  • Organisasi tubuh hewan.
  • Koordinasi aktivitas antarsistem tubuh.
  • Homeostasis dan regulasi suhu tubuh.
  • Hubungan antara anatomi, fisiologi, dan ekologi energi.
korelasi bentuk dan fungsi hewan pada semua tingkat organisasi
Aspek Penjelasan
Korelasi Bentuk dan Fungsi Bentuk (anatomi) dan fungsi (fisiologi) hewan selalu berkaitan erat di semua tingkat organisasi biologis — dari sel hingga sistem organ.
Pengaruh Ukuran dan Bentuk Ukuran dan bentuk tubuh menentukan cara hewan **berinteraksi dengan lingkungan**: mulai dari pergerakan, pertukaran zat, hingga strategi bertahan hidup.
Istilah "Bangun Tubuh" Istilah seperti "bangun tubuh" atau "desain tubuh" digunakan dalam biologi, namun **bukan berarti tubuh hewan dirancang secara sadar**, melainkan hasil proses alami.
Asal-usul Bangun Tubuh Bangun tubuh hewan merupakan hasil **pola perkembangan yang dikodekan dalam genom** dan dibentuk melalui proses **seleksi alam dalam evolusi** selama jutaan tahun.
Implikasi Evolusi Variasi bentuk tubuh antar spesies mencerminkan **adaptasi evolusioner** terhadap kebutuhan hidup spesifik di lingkungan masing-masing.


batasan-batasan fisik pada ukuran dan bentuk hewan
Aspek Penjelasan
Konsep Umum Bentuk dan ukuran tubuh hewan dibatasi oleh hukum-hukum fisika seperti kekuatan, difusi, pergerakan, dan pertukaran panas.
Batasan dalam Air
  • Air jauh lebih padat dan kental daripada udara.
  • Bentuk tubuh dengan tonjolan atau permukaan tidak aerodinamis akan menciptakan gesekan yang menghambat kecepatan renang.
Bentuk Fusiformis Hewan perenang cepat seperti tuna, hiu, penguin, lumba-lumba, dan anjing laut memiliki bentuk tubuh **streamline** (fusiformis) — meruncing di kedua ujung — sebagai adaptasi untuk mengurangi hambatan air.
Contoh Evolusi Konvergen Bentuk serupa pada ikan, burung, dan mamalia perenang mencerminkan **evolusi konvergen**, di mana organisme berbeda mengalami tekanan seleksi lingkungan yang sama.
Batasan Ukuran Maksimum Semakin besar tubuh hewan, rangka harus semakin tebal untuk menopang berat. Otot untuk bergerak juga harus mewakili proporsi massa tubuh yang makin besar.
Dampak pada Mobilitas Ukuran besar membatasi mobilitas. Di atas ukuran tertentu, kecepatan dan kelincahan menjadi terbatas oleh faktor mekanis dan efisiensi otot.
Contoh T. rex Berdasarkan kalkulasi ilmiah, *Tyrannosaurus rex* (tinggi >6 m) diperkirakan hanya mampu berlari hingga 30 km/jam — tidak secepat yang digambarkan dalam film.


pertukaran zat dengan lingkungan
Aspek Penjelasan
Prinsip Dasar Pertukaran Zat Zat terlarut (nutrien, gas, limbah) berpindah melalui membran plasma sel dalam medium berair. Laju pertukaran ∝ luas permukaan; kebutuhan pertukaran ∝ volume.
Organisme Uniseluler Memiliki luas permukaan relatif besar terhadap volume → mampu melakukan seluruh pertukaran langsung dengan lingkungan.
Hewan Multiseluler Sederhana
  • Contoh: hidra, cacing pipih.
  • Bentuk tubuh pipih atau berongga memungkinkan semua sel bersentuhan langsung dengan lingkungan.
Hewan Multiseluler Kompleks Memiliki rasio permukaan/volume yang rendah. Solusi: permukaan pertukaran internal yang sangat luas dan bercabang (misal: paru-paru, usus, kapiler).
Adaptasi Evolusioner
  • Permukaan pertukaran berada di dalam tubuh → terlindung dari abrasi dan dehidrasi.
  • Bentuk tubuh streamline tetap terjaga.
Cairan Interstisial dan Sirkulasi
  • Cairan interstisial: mengelilingi sel dan memungkinkan difusi zat ke dan dari cairan sirkulasi (darah).
  • Menghubungkan permukaan pertukaran dengan seluruh sel tubuh.
Keuntungan Tubuh Kompleks
  • Perlindungan (rangka eksternal).
  • Sensor lingkungan yang detail.
  • Pengolahan makanan bertahap oleh sistem pencernaan internal.
  • Regulasi cairan internal oleh sistem ekskresi terspesialisasi.
Konsep Homeostasis Bangun tubuh kompleks memungkinkan stabilitas lingkungan internal (homeostasis) meskipun kondisi eksternal berubah-ubah, terutama penting untuk hewan darat.


organisasi berjenjang bangun tubuh hewan
Tingkat Organisasi Penjelasan
Sel Unit struktural dan fungsional terkecil. Memiliki sifat emergen ketika membentuk tingkat organisasi lebih tinggi.
Jaringan (Tissue) Kumpulan sel dengan bentuk dan fungsi yang serupa. Contoh: jaringan epitel, otot, saraf, ikat.
Organ Unit fungsional yang terbentuk dari kombinasi beberapa jenis jaringan. Contoh: kulit, lambung, pankreas.
Sistem Organ Kumpulan organ yang bekerja sama menjalankan fungsi fisiologis utama. Contoh: sistem pencernaan, sistem sirkulasi, sistem endokrin.
Contoh Organ Ganda Sistem Pankreas:
- Sistem pencernaan: menghasilkan enzim.
- Sistem endokrin: mengatur kadar gula darah.
Hierarki Fungsional Memahami tubuh dari bawah ke atas (sel → sistem organ) mengungkapkan sifat emergen; dari atas ke bawah menjelaskan spesialisasi berlapis.
Contoh: Sistem Pencernaan Terdiri dari mulut, faring, esofagus, lambung, usus, organ aksesori, dan anus. Setiap bagian memiliki fungsi spesifik dan terdiri dari sel-sel terspesialisasi.
Spesialisasi Terbatas Bangun tubuh kompleks dibentuk dari kombinasi terbatas jenis sel dan jaringan. Contoh: pembuluh darah dan paru-paru menggunakan jaringan dasar yang serupa.
Sistem Organ: Komponen dan Fungsi Utama pada Mamalia
Sistem Organ Komponen Utama Fungsi Utama
Pencernaan Mulut, faring, esofagus, lambung, usus, hati, pankreas, anus Pengolahan makanan (ingesti, pencernaan, absorpsi, eliminasi)
Sirkulasi Jantung, pembuluh darah, darah Distribusi internal dari material-material
Respirasi Paru-paru, trakea, saluran pernapasan lainnya Pertukaran gas (pengambilan oksigen; pembuangan karbon dioksida)
Kekebalan dan limfatik Sumsum tulang, nodus limfe, timus, limpa, pembuluh limfe, sel-sel darah putih Pertahanan tubuh (memerangi infeksi dan kanker)
Ekskresi Ginjal, ureter, kandung kemih, uretra Pembuangan zat buangan metabolik; regulasi keseimbangan osmotik darah
Endokrin Pituitari, tiroid, pankreas, adrenal, dan kelenjar penyekresi-hormon lainnya Koordinasi aktivitas tubuh (misalnya pencernaan dan metabolisme)
Reproduksi Ovarium atau testes, dan organ-organ terkait Reproduksi
Saraf Otak, sumsum tulang belakang, saraf, organ sensoris Koordinasi aktivitas tubuh; deteksi rangsangan dan formulasi respons terhadap rangsangan
Integumen Kulit dan derivat-derivatnya (seperti rambut, cakar, kelenjar kulit) Perlindungan terhadap cedera mekanis, infeksi, kekeringan; termoregulasi
Rangka Rangka (tulang, tendon, ligamen, kartilago) Dukungan tubuh, perlindungan organ-organ dalam, pergerakan
Otot Otot-otot rangka Lokomosi dan pergerakan lainnya
jaringan epitel (epithelial tissue)
Aspek Penjelasan
Definisi Jaringan yang terdiri dari lembaran sel-sel yang menutupi permukaan luar tubuh dan melapisi organ serta rongga tubuh bagian dalam.
Fungsi Utama
  • Melindungi dari cedera mekanis, patogen, dan kehilangan cairan.
  • Berinteraksi aktif dengan lingkungan (contoh: olfaksi pada saluran hidung).
Sifat Sel
  • Sel tersusun rapat dengan sambungan ketat.
  • Membentuk penghalang selektif dan protektif.
Bentuk Sel Epitel
  • Kubus (cuboidal): seperti dadu.
  • Kolumnar: seperti batu bata berdiri.
  • Skuamosa: seperti ubin lantai (tipis dan pipih).
Susunan Sel
  • Sederhana: satu lapis sel.
  • Berlapis: sel-sel bertingkat.
  • Berlapis semu: satu lapis sel dengan tinggi bervariasi (terlihat seperti berlapis).
Korelasi Bentuk dan Fungsi Epitel kolumnar, dengan sitoplasma besar, umumnya ditemukan di lokasi yang aktif dalam sekresi dan absorpsi.

Ilustrasi Bab 40 - Prinsip Dasar Bentuk dan Fungsi Hewan
jaringan saraf (nervous tissue)
Aspek Penjelasan
Fungsi Utama Mengindra rangsangan dan mentransmisikan sinyal dalam bentuk impuls saraf ke seluruh tubuh.
Komponen Utama
  • Neuron (sel saraf): unit utama yang menghantarkan impuls.
  • Akson: penjuluran dari neuron untuk menghantarkan sinyal saraf.
  • Sel glial (glia): menyokong neuron dengan memberi nutrisi, isolasi, dan perbaikan.
Lokasi Konsentrasi Jaringan saraf banyak ditemukan di otak — pusat pengolahan informasi hewan.
Peran Fisiologis Neuron berperan penting dalam pengaturan fungsi tubuh seperti koordinasi gerak, persepsi sensorik, dan respon terhadap lingkungan.

Ilustrasi Bab 40 - Prinsip Dasar Bentuk dan Fungsi Hewan
jaringan ikat (connective tissue)
Aspek Penjelasan
Fungsi Utama Mengikat dan mendukung jaringan-jaringan lain di dalam tubuh.
Struktur Umum
  • Sel tersebar dalam matriks ekstraselular.
  • Matriks dapat berupa cair, seperti-jel, atau padat.
Enam Tipe Utama Jaringan ikat longgar, kartilago, jaringan ikat serat, jaringan adiposa, darah, tulang.
Jenis Serat
  • Kolagen: kuat, fleksibel, tidak elastis, tahan robek.
  • Elastik: lentur, elastis, kembali ke panjang semula.
  • Retikular: tipis, bercabang, membentuk anyaman penyangga.
Contoh Fungsi Serat Kombinasi serat kolagen dan retikular menjaga kulit tetap melekat ke struktur dalam, sedangkan serat elastik mengembalikannya ke bentuk semula.
Sel Dominan
  • Fibroblas: menyekresikan protein penyusun matriks dan serat.
  • Makrofag: melakukan fagositosis terhadap partikel asing dan sel mati.

Ilustrasi Bab 40 - Prinsip Dasar Bentuk dan Fungsi Hewan
jaringan otot (muscle tissue)
Aspek Penjelasan
Fungsi Utama Menghasilkan hampir semua bentuk gerakan tubuh melalui kontraksi sel otot.
Struktur Dasar Semua sel otot mengandung filamen protein aktin dan miosin yang bekerja bersama untuk menghasilkan kontraksi.
Peran Fisiologis
  • Merupakan jaringan paling melimpah pada sebagian besar hewan.
  • Aktivitasnya menyumbang sebagian besar konsumsi energi selular pada hewan aktif.
Jenis Jaringan Otot pada Vertebrata
  • Otot rangka: bergerak secara sadar, melekat pada tulang, bertanggung jawab atas pergerakan tubuh.
  • Otot jantung: hanya ditemukan di jantung, bekerja tanpa sadar, menghasilkan denyut jantung.
  • Otot polos: terdapat di dinding organ dalam (misalnya usus), bekerja tanpa sadar, mengatur gerakan internal.

Ilustrasi Bab 40 - Prinsip Dasar Bentuk dan Fungsi Hewan
koordinasi dan kontrol
Sistem Cara Kerja Kecepatan & Durasi Target Fungsi Utama
Sistem Endokrin Melepaskan hormon ke aliran darah, disebar ke seluruh tubuh.
Hanya sel yang memiliki reseptor spesifik yang merespons.
Lambat (detik hingga jam)
Durasi lama (efek bisa bertahan lama)
Bisa seluruh tubuh (sel target memiliki reseptor spesifik)
  • Pertumbuhan dan perkembangan
  • Reproduksi
  • Metabolisme
  • Pencernaan
Sistem Saraf Mengirim impuls saraf melalui akson secara langsung ke sel target.
Sinyal bersifat listrik dan kimia.
Sangat cepat (sepersekian detik)
Durasi pendek
Spesifik: neuron lain, sel otot, sel endokrin, atau sel eksokrin
  • Respons cepat terhadap lingkungan
  • Koordinasi gerakan dan perilaku
  • Refleks dan lokomosi

Ilustrasi Bab 40 - Prinsip Dasar Bentuk dan Fungsi Hewan
Lingkar Kendali Umpan-Balik
Konsep Penjelasan Contoh
Regulator Hewan mempertahankan kondisi internal stabil (konstan) meskipun lingkungan berubah.
Mekanisme pengaturan aktif seperti umpan-balik negatif.
Manusia mempertahankan suhu tubuh ~37°C meskipun udara dingin/panas.
Konformis Kondisi internal hewan menyesuaikan dengan kondisi lingkungan.
Tidak mempertahankan parameter tetap.
Ikan air tawar yang suhu tubuhnya mengikuti suhu air.
Umpan-Balik Negatif Mekanisme kendali homeostatis yang menstabilkan kondisi dengan melawan perubahan arah awal.
StimulusDetektorRespon yang mengurangi stimulus.
Peningkatan suhu → Aktivasi keringat → Penurunan suhu tubuh.
Umpan-Balik Positif Respons memperkuat stimulus awal — bukan untuk homeostasis jangka panjang.
Sering terjadi dalam proses biologis terarah.
Kontraksi rahim saat melahirkan yang meningkat oleh hormon oksitosin.
regulasi dan konformasi
Kategori Deskripsi Contoh
Regulator Hewan yang mempertahankan kondisi internal tetap terhadap variasi lingkungan eksternal menggunakan mekanisme kontrol internal (homeostasis). Linsang sungai menjaga suhu tubuh tetap meskipun suhu air berubah.
Konformer Hewan yang membiarkan kondisi internalnya berubah sesuai kondisi lingkungan eksternal.
Tidak mempertahankan parameter tetap.
Ikan bass mulut-besar menyesuaikan suhu tubuhnya dengan suhu air danau.
Kepiting laba-laba laut menyesuaikan konsentrasi zat terlarut tubuhnya dengan air laut.
Kontinum Regulator-Konformer Banyak hewan tidak sepenuhnya regulator atau konformer.
Mereka bisa meregulasi satu variabel tetapi berkonformasi terhadap yang lain.
Ikan bass mengonformasi suhu tubuh tapi meregulasi konsentrasi zat terlarut darahnya.

Ilustrasi Bab 40 - Prinsip Dasar Bentuk dan Fungsi Hewan
homeostasis
Aspek Penjelasan Contoh pada Hewan
Definisi Homeostasis Kemampuan organisme untuk mempertahankan kondisi internal yang stabil dan relatif konstan, meskipun terjadi perubahan lingkungan eksternal yang signifikan. Suhu tubuh linsang sungai tetap konstan meskipun suhu air berubah.
Sifat Fisik dan Kimia yang Dikendalikan Homeostasis mencakup berbagai parameter tubuh seperti suhu, pH, dan konsentrasi glukosa. • Suhu tubuh manusia: ±37°C
• pH darah: ±7,4 (dalam rentang 0,1 unit)
• Glukosa darah: ±90 mg/100 mL darah
Manfaat Homeostasis Memungkinkan reaksi enzimatik dan proses biologis berlangsung optimal, serta menjaga stabilitas fungsi fisiologis seluruh sistem organ. Ikan bass meregulasi konsentrasi zat terlarut darah meski hidup di air tawar.


mekanisme - mekanisme homeostasis
Komponen Mekanisme Fungsi Contoh (Pemanas Ruangan) Contoh (Hewan)
Set Point (Titik Setelan) Nilai ideal yang ingin dipertahankan oleh sistem tubuh. 20°C Suhu tubuh manusia sekitar 37°C
Stimulus (Rangsangan) Perubahan yang menyebabkan penyimpangan dari titik setelan. Suhu ruangan turun di bawah 20°C Kadar glukosa darah turun atau naik dari normal
Sensor (Detektor) Mendeteksi perubahan nilai stimulus dari titik setelan. Termometer pada termostat Sel beta pankreas (untuk glukosa), reseptor suhu pada hipotalamus
Response (Tanggapan) Aktivitas fisiologis yang dilakukan untuk mengembalikan ke titik setelan. Pemanas menyala dan menaikkan suhu Sekresi insulin atau glukagon, peningkatan keringat atau menggigil
Mekanisme Umpan-Balik Negatif Menekan stimulus agar nilai kembali ke set point. Pemanas mati saat suhu mencapai 20°C Insulin menurunkan kadar gula darah ke normal


lingkar umpan - balik dalam homeostasis
Jenis Umpan-Balik Definisi Tujuan Contoh Biologis Peran dalam Homeostasis
Umpan-Balik Negatif Respons tubuh yang mengurangi atau menetralisir stimulus awal. Menjaga kestabilan lingkungan internal (keseimbangan dinamis). Peningkatan suhu → Deteksi oleh reseptor → Berkeringat → Penurunan suhu Utama: Sangat penting dalam mempertahankan kondisi konstan dalam tubuh (suhu, pH, glukosa, dll).
Umpan-Balik Positif Respons tubuh yang memperkuat atau memperbesar stimulus awal. Mempercepat proses hingga selesai secara tuntas. Kontraksi uterus saat melahirkan → Tekanan bayi → Kontraksi lebih kuat → Kelahiran Bukan untuk stabilisasi: Biasa dipakai untuk mempercepat proses tertentu yang harus selesai (misalnya persalinan, pembekuan darah).


perubahan dalam homeostasis
Kategori Perubahan Deskripsi Contoh Durasi Beda dengan Adaptasi?
Perubahan Teregulasi Perubahan sementara titik setelan homeostasis sesuai kebutuhan tubuh atau siklus biologis. Suhu tubuh menurun saat tidur; kadar hormon berubah saat pubertas atau menstruasi. Jangka pendek atau berkala Ya, bukan evolusioner; hanya temporer dan reversibel.
Aklimatisasi Penyesuaian fisiologis terhadap lingkungan baru, memungkinkan fungsi tubuh tetap stabil meskipun kondisi lingkungan berubah. Peningkatan sel darah merah saat tinggal di dataran tinggi; peningkatan ventilasi paru. Sementara, selama hewan hidup di kondisi tersebut. Ya, bukan adaptasi genetik; terjadi selama kehidupan individu.
Adaptasi (pembanding) Perubahan evolusioner yang diwariskan dalam populasi akibat seleksi alam terhadap kondisi lingkungan. Ikan Antartika menghasilkan protein antibeku; unta menyimpan lemak di punuk untuk bertahan di gurun. Permanen, bersifat genetik, dan antar-generasi. Tidak sama: Adaptasi melibatkan perubahan genetik jangka panjang.

Ilustrasi Bab 40 - Prinsip Dasar Bentuk dan Fungsi Hewan
Proses proses homeostatik untuk termoregulasi melibatkan bentuk,fungsi, dan perilaku
Aspek Deskripsi Contoh Termoregulasi
Bentuk Struktur tubuh yang memengaruhi kehilangan atau penyimpanan panas - Lapisan lemak pada hewan kutub
- Bulu/ rambut/ sisik tebal untuk insulasi
- Permukaan tubuh kecil untuk mengurangi kehilangan panas
Fungsi Proses fisiologis yang mendukung regulasi suhu - Vasodilatasi: pelebaran pembuluh darah saat panas
- Vasokonstriksi: penyempitan pembuluh darah saat dingin
- Berkeringat, menggigil, perubahan metabolisme
Perilaku Tindakan sadar atau naluriah untuk menyesuaikan suhu tubuh - Berjemur di bawah matahari (reptil)
- Berteduh atau masuk ke liang saat panas
- Migrasi ke lingkungan dengan suhu optimal
- Menggulungkan tubuh untuk mengurangi luas permukaan
Tujuan Menjaga suhu tubuh dalam kisaran optimal agar enzim, membran, dan protein bekerja efisien - Menghindari kerusakan protein
- Menjaga kestabilan reaksi metabolik
- Efisiensi transport oksigen oleh hemoglobin


Endotermi dan Ektotermi
Kriteria Endoterm Ektoterm
Sumber utama panas tubuh Metabolisme internal Lingkungan eksternal
Contoh hewan Burung, mamalia, sebagian reptil, beberapa ikan, beberapa serangga Amfibi, reptil (umumnya), banyak ikan, sebagian besar invertebrata
Stabilitas suhu tubuh Stabil, relatif konstan meskipun suhu lingkungan berubah Fluktuatif, tergantung suhu lingkungan
Kemampuan bertahan di suhu ekstrem Tinggi — bisa aktif di lingkungan sangat dingin Rendah — sebagian besar tidak aktif saat suhu terlalu rendah atau tinggi
Konsumsi makanan Tinggi — untuk mendukung produksi panas tubuh Rendah — hemat energi, cocok bila makanan langka
Perilaku tambahan Dapat menambah panas dari luar (misalnya berjemur), tapi tidak utama Memerlukan perilaku seperti berjemur atau berteduh untuk mengatur suhu
Keuntungan utama Kinerja tinggi di lingkungan ekstrem; aktivitas tinggi kapan pun Efisiensi energi, sangat beragam dan banyak ditemukan di berbagai habitat


Variasi pada suhu tubuh
Kriteria Poikiloterm Homeoterm
Definisi Hewan dengan suhu tubuh yang bervariasi tergantung lingkungan Hewan dengan suhu tubuh relatif konstan
Contoh Umum Ikan bass mulut-besar Linsang sungai
Hubungan dengan Ektoterm Banyak ektoterm adalah poikiloterm Beberapa ektoterm di lingkungan stabil juga bisa homeoterm
Hubungan dengan Endoterm Beberapa endoterm (seperti kolibri) bisa bersifat poikiloterm saat inaktif Mayoritas endoterm adalah homeoterm
Kesimpulan Tidak selalu berkaitan langsung dengan sumber panas tubuh Stabilitas suhu tidak selalu mencerminkan endoterm atau ektoterm
Catatan Penting Istilah "berdarah dingin" dan "berdarah panas" tidak digunakan lagi dalam sains karena menyesatkan.


Menyeimbangkan kehilangan panas dan perolehan panas
Proses Pertukaran Panas Definisi Contoh dalam Hewan
Radiasi Pelepasan gelombang elektromagnetik dari permukaan benda panas Hewan menyerap sinar matahari atau melepaskan panas tubuh ke udara
Konduksi Transfer panas langsung melalui kontak fisik antara dua permukaan Kadal berbaring di batu panas untuk menyerap panas dari permukaan batu
Konveksi Transfer panas melalui pergerakan udara atau cairan yang menyentuh tubuh Angin meniupkan udara dingin ke tubuh rusa, menurunkan suhu tubuhnya
Evaporasi Kehilangan panas akibat penguapan air dari permukaan tubuh Keringat pada manusia atau anjing menjulurkan lidah untuk evaporasi

Struktur Sistem Integumen Fungsi dalam Termoregulasi
Epidermis Lapisan terluar, pelindung dari kehilangan air dan mikroorganisme
Dermis Tempat folikel rambut, kelenjar keringat, pembuluh darah untuk pendinginan atau pemanasan
Hipodermis (jaringan adiposa) Isolasi panas; menyimpan energi dalam bentuk lemak
Rambut/Bulu Mengurangi kehilangan panas dengan memperangkap udara hangat


Insulasi
Jenis Insulasi Struktur/Fitur Fungsi dalam Termoregulasi Contoh Hewan
Rambut / Bulu / Bulu Rambut Struktur epidermal seperti keratin Menjebak udara hangat di dekat permukaan tubuh, mengurangi kehilangan panas Burung, mamalia darat seperti kucing, anjing
Bulu yang ditegakkan Respon terhadap suhu dingin (piloereksi) Menebalkan lapisan udara isolatif di sekitar tubuh Burung di pagi hari, mamalia saat dingin (termasuk merinding pada manusia)
Minyak pengusir air Sekresi kelenjar khusus Menjaga agar bulu tetap kering dan berfungsi optimal sebagai insulasi Burung air (misal: bebek, angsa)
Lemak subkutan / Blubber Lapisan jaringan adiposa tebal di bawah kulit Menghambat aliran panas ke lingkungan, sangat efektif dalam air dingin Paus, anjing laut, walrus
Hipodermis manusia Lapisan lemak di bawah dermis Mengurangi kehilangan panas, walau tidak seefisien blubber Manusia, terutama di daerah dingin


Adaptasi Sirkulasi
Adaptasi Sirkulasi Deskripsi Mekanisme Fungsi Termoregulasi Contoh Hewan
Vasodilatasi Pembesaran diameter pembuluh darah superfisial (kulit) Mempercepat kehilangan panas ke lingkungan melalui radiasi dan konveksi Manusia, kelinci gurun (jackrabbit)
Vasokonstriksi Pengecilan diameter pembuluh darah superfisial Menghambat kehilangan panas, mengarahkan darah ke inti tubuh Iguana laut, mamalia kutub
Penukar Panas Lawan-Arus (Countercurrent Heat Exchange) Arteri dan vena sejajar dengan aliran berlawanan, memungkinkan transfer panas dari arteri ke vena Meminimalkan kehilangan panas dari ekstremitas; mempertahankan suhu tubuh inti Angsa, lumba-lumba, paus, serangga besar (lebah madu)
Pengalihan aliran darah Mengatur apakah darah melalui penukar-panas atau tidak Menyesuaikan kehilangan panas sesuai kondisi lingkungan Ngengat, lebah dalam cuaca panas
Retensi panas otot dalam Menghangatkan otot-otot penting untuk aktivitas intens Menjaga efisiensi kerja otot selama aktivitas tinggi Ikan tuna, ikan pedang, hiu putih besar

Ilustrasi Bab 40 - Prinsip Dasar Bentuk dan Fungsi Hewan
Pendinginan melalui kehilangan panas evaporatif
Metode Pendinginan Deskripsi Mekanisme Fungsi Fisiologis Contoh Hewan
Evaporasi Melalui Kulit Air menguap dari permukaan kulit dan membawa panas keluar Menurunkan suhu tubuh secara pasif Semua mamalia darat
Evaporasi Melalui Pernapasan Uap air keluar melalui saluran napas saat bernapas Mendukung pendinginan tubuh terutama saat suhu lingkungan tinggi Burung, mamalia kecil
Terengah-engah (Panting) Pernapasan cepat meningkatkan evaporasi di saluran napas Mempercepat pengeluaran panas melalui penguapan Anjing, kambing, burung
Kantong Getar (Gular Flutter) Getaran kantong berlendir di dasar mulut meningkatkan evaporasi Efisien untuk pendinginan tanpa kehilangan banyak air Burung seperti merpati, bangau
Berkeringat Keringat dari kelenjar dievaporasi, menyerap panas tubuh Pendinginan langsung permukaan kulit Manusia, kuda
Berkubang (Wallowing) Menutupi tubuh dengan air/lumpur meningkatkan kehilangan panas Memperpanjang efek pendinginan evaporatif Babi, kerbau


Respon Perilaku
Kelompok Hewan Respon Perilaku Fungsi Termoregulasi Contoh
Amfibia Mencari panas dengan berjemur dan menghindari panas dengan berlindung Menjaga suhu tubuh tetap optimal dengan berpindah lokasi Katak, salamander
Reptil (non-burung) Berpindah antara tempat panas dan sejuk, mengubah arah tubuh terhadap matahari Menstabilkan suhu tubuh sepanjang hari Kadal, ular
Invertebrata darat Mengubah postur dan orientasi terhadap sinar matahari Mengatur tingkat absorpsi panas sesuai kebutuhan Belalang, kumbang gurun
Lebah madu
  • Bergerombol dan berpindah posisi
  • Mengontrol kelembapan dan suhu sarang dengan air dan kepakan sayap
  • Distribusi panas merata
  • Peningkatan evaporasi saat panas
Apis mellifera (lebah madu)
Umum (ektoterm & endoterm) Migrasi, hibernasi, atau memilih lingkungan mikro tertentu Menghindari kondisi ekstrem secara musiman Burung migran, mamalia hibernasi


Menyesuaikan produksi panas metabolik
Jenis Mekanisme Deskripsi Contoh Organisme Keterangan Tambahan
Termogenesis menggigil (shivering) Produksi panas melalui kontraksi otot tanpa gerakan aktif Mamalia, burung, ular piton saat mengerami telur Energi otot diubah menjadi panas secara langsung
Termogenesis bukan-menggigil (nonshivering) Hormon merangsang mitokondria menghasilkan panas, bukan ATP Mamalia dengan lemak cokelat seperti tikus, bayi manusia Terjadi di seluruh tubuh atau di jaringan lemak cokelat (brown fat)
Lemak cokelat Jaringan adiposa khusus untuk produksi panas Bayi manusia, hewan kecil di iklim dingin Berwarna cokelat karena banyak mitokondria
Termoregulasi endotermik pada reptil Beberapa reptil besar dapat meningkatkan suhu tubuh dengan menggigil Piton betina saat mengerami telur Menunjukkan sifat endoterm sementara
Termoregulasi pada serangga Serangga mengontraksikan otot terbang untuk menghasilkan panas Lebah, ngengat, dan serangga terbang endoterm lainnya Menghangatkan toraks sebelum terbang pada suhu rendah


Aklimatisasi dalam termoregulasi
Jenis Hewan Mekanisme Aklimatisasi Contoh Adaptasi Tujuan/Fungsi
Endoterm (burung dan mamalia) Penyesuaian jumlah insulasi Menumbuhkan bulu/ rambut lebih tebal di musim dingin, merontokkan di musim panas Menjaga suhu tubuh konstan sepanjang musim
Ektoterm Perubahan enzim seluler Produksi varian enzim dengan suhu optimal berbeda Menyesuaikan fungsi metabolik sesuai suhu lingkungan
Ektoterm Perubahan komposisi membran Meningkatkan proporsi lipid tak jenuh saat dingin Menjaga fluiditas membran pada suhu rendah
Ektoterm (ikan di laut kutub) Produksi senyawa antibeku Antibeku dalam cairan tubuh mencegah pembentukan es Mencegah kerusakan sel akibat pembekuan pada suhu < 0°C


Termostat fisiologis dan demam
Komponen Deskripsi Contoh / Efek
Termostat fisiologis Kelompok neuron di hipotalamus yang mengatur suhu tubuh Mengaktivasi pendinginan (berkeringat, vasodilasi) atau penghangatan (menggigil, vasokonstriksi)
Sensor suhu Reseptor panas dan dingin mengirim sinyal ke hipotalamus Panas → vasodilasi, dingin → vasokonstriksi dan termogenesis
Mekanisme pendinginan Aktif saat suhu tubuh naik Berkeringat, terengah-engah, vasodilasi
Mekanisme pemanasan Aktif saat suhu tubuh turun Penegakan rambut, vasokonstriksi, menggigil
Demam Respon endoterm terhadap infeksi dengan menaikkan set-point suhu tubuh Hipotalamus menaikkan suhu → tubuh terasa kedinginan → termogenesis dimulai
Respons ektoterm terhadap infeksi Mencari tempat hangat untuk meningkatkan suhu tubuh Iguana gurun, ikan, dan kecoak juga menunjukkan "demam perilaku"

Ilustrasi Bab 40 - Prinsip Dasar Bentuk dan Fungsi Hewan
Kebutuhan energi terkait dengan ukuran,aktivitas, dan lingkungan hewan
Faktor Penjelasan Dampak terhadap Kebutuhan Energi
Ukuran Tubuh Hewan kecil memiliki laju metabolisme per gram massa tubuh yang lebih tinggi dibandingkan hewan besar Hewan kecil memerlukan lebih banyak energi relatif terhadap ukuran tubuhnya
Aktivitas Gerakan seperti berjalan, berlari, terbang, atau berenang meningkatkan konsumsi energi Saat aktivitas meningkat, kebutuhan energi juga meningkat
Lingkungan Suhu lingkungan memengaruhi cara hewan menjaga suhu tubuhnya Di lingkungan ekstrem, hewan memerlukan lebih banyak energi untuk termoregulasi
Bioenergetika Studi tentang bagaimana energi mengalir dan berubah dalam tubuh hewan Menentukan kebutuhan nutrisi serta batas aktivitas dan pertumbuhan


Alokasi dan pengunaan energi
Aspek Penjelasan Contoh / Dampak
Jenis Organisme
  • Autotrof: menghasilkan energi sendiri (misal tumbuhan)
  • Heterotrof: memperoleh energi dari makanan (misal hewan)
Hewan termasuk heterotrof yang membutuhkan asupan makanan untuk memperoleh energi kimia.
Pemrosesan Energi Makanan dipecah melalui hidrolisis enzimatik → nutrien diserap → diubah menjadi ATP. ATP digunakan untuk kerja selular (otot, saraf, pencernaan, dll).
Penggunaan Energi ATP digunakan untuk:
  • Aktivitas metabolik
  • Biosintesis: pertumbuhan, perbaikan, simpanan lemak, produksi gamet
Energi yang digunakan akan menghasilkan panas → dilepaskan ke lingkungan.
Dampak Akhir Sebagian besar energi yang digunakan oleh hewan akhirnya dilepaskan dalam bentuk panas. Ini terkait erat dengan kebutuhan energi, termoregulasi, dan efisiensi metabolisme.

Ilustrasi Bab 40 - Prinsip Dasar Bentuk dan Fungsi Hewan
Kebutuhan energi terkait dengan ukuran,aktivitas, dan lingkungan hewan
Faktor Penjelasan Dampak terhadap Kebutuhan Energi
Ukuran Tubuh Hewan kecil memiliki laju metabolisme per gram massa tubuh yang lebih tinggi dibandingkan hewan besar Hewan kecil memerlukan lebih banyak energi relatif terhadap ukuran tubuhnya
Aktivitas Gerakan seperti berjalan, berlari, terbang, atau berenang meningkatkan konsumsi energi Saat aktivitas meningkat, kebutuhan energi juga meningkat
Lingkungan Suhu lingkungan memengaruhi cara hewan menjaga suhu tubuhnya Di lingkungan ekstrem, hewan memerlukan lebih banyak energi untuk termoregulasi
Bioenergetika Studi tentang bagaimana energi mengalir dan berubah dalam tubuh hewan Menentukan kebutuhan nutrisi serta batas aktivitas dan pertumbuhan


Alokasi dan pengunaan energi
Aspek Penjelasan Contoh / Dampak
Jenis Organisme
  • Autotrof: menghasilkan energi sendiri (misal tumbuhan)
  • Heterotrof: memperoleh energi dari makanan (misal hewan)
Hewan termasuk heterotrof yang membutuhkan asupan makanan untuk memperoleh energi kimia.
Pemrosesan Energi Makanan dipecah melalui hidrolisis enzimatik → nutrien diserap → diubah menjadi ATP. ATP digunakan untuk kerja selular (otot, saraf, pencernaan, dll).
Penggunaan Energi ATP digunakan untuk:
  • Aktivitas metabolik
  • Biosintesis: pertumbuhan, perbaikan, simpanan lemak, produksi gamet
Energi yang digunakan akan menghasilkan panas → dilepaskan ke lingkungan.
Dampak Akhir Sebagian besar energi yang digunakan oleh hewan akhirnya dilepaskan dalam bentuk panas. Ini terkait erat dengan kebutuhan energi, termoregulasi, dan efisiensi metabolisme.


Mengkuantifikasi Penggunaan Energi
Aspek Penjelasan Contoh / Detail Tambahan
Laju Metabolik Jumlah total energi kimia yang digunakan oleh hewan per satuan waktu. Diukur dalam joule, kalori, atau kilokalori (kkal).
1 kkal = 1.000 kalori.
Fungsi Mengetahui berapa banyak energi dibutuhkan untuk:
  • Bertahan hidup (fungsi dasar tubuh)
  • Aktivitas fisik (berjalan, berenang, terbang)
  • Reproduksi
Membandingkan kebutuhan energi antar kondisi aktivitas dan lingkungan.
Metode Pengukuran
  • Kalorimetri langsung: mengukur panas tubuh yang dilepaskan dalam kalorimeter
  • Kalorimetri tidak langsung: mengukur O2 yang dikonsumsi atau CO2 yang dihasilkan
  • Konsumsi makanan: dengan menghitung energi makanan dan limbah (feses, ekskresi nitrogen)
Protein/karbohidrat ≈ 4,5–5 kkal/gram
Lemak ≈ 9 kkal/gram
Tujuan Untuk menghitung total kebutuhan energi dalam kondisi berbeda-beda secara kuantitatif. Digunakan oleh ahli fisiologi hewan untuk studi bioenergetika.


Laju metabolik minimum dan termoregulasi
Aspek Endoterm Ektoterm
Definisi laju metabolik minimum Laju Metabolik Basal (LMB / BMR)
Diukur saat hewan istirahat, tidak tumbuh, perut kosong, tidak stres, dan pada suhu nyaman (tidak perlu mengatur suhu tubuh).
Laju Metabolik Standar (LMS / SMR)
Diukur saat hewan istirahat, tidak stres, tidak sedang makan, dan pada suhu tertentu (karena metabolisme tergantung suhu lingkungan).
Contoh nilai
  • Laki-laki dewasa: 1.600–1.800 kkal/hari
  • Perempuan dewasa: 1.300–1.500 kkal/hari
  • Setara energi bohlam 75 watt
  • Alligator Amerika (20°C): sekitar 60 kkal/hari
Hubungan dengan suhu lingkungan Diukur dalam suhu "zona netral", tidak perlu termoregulasi aktif Laju metabolik sangat bergantung pada suhu sekitar
Kesimpulan utama Endoterm memiliki kebutuhan energi dasar yang jauh lebih tinggi dibandingkan ektoterm dengan ukuran tubuh serupa. Ini mencerminkan biaya energi dari kemampuan mempertahankan suhu tubuh tetap stabil.
Pengaruh pengaruh pada laju metabolik
Faktor Pengaruh terhadap Laju Metabolik Keterangan
Ukuran tubuh
  • Laju metabolik total meningkat seiring bertambahnya ukuran tubuh.
  • Laju metabolik per gram massa tubuh menurun saat ukuran tubuh membesar.

Hewan kecil (misal tikus) memiliki laju metabolik per gram jauh lebih tinggi dibanding hewan besar (misal gajah). Mereka harus makan lebih banyak relatif terhadap massanya untuk memenuhi kebutuhan energinya.

Aktivitas
  • Laju metabolik meningkat dengan intensitas aktivitas.
  • Aktivitas seperti berjalan, berlari, terbang, atau berenang memerlukan tambahan energi metabolik di atas kebutuhan dasar.

Semakin aktif hewan, semakin tinggi energi yang dibutuhkan. Laju metabolik saat berlari bisa beberapa kali lipat dari saat istirahat.

Faktor lain
  • Usia: Laju metabolik cenderung lebih tinggi saat masa pertumbuhan dan menurun seiring bertambahnya usia.
  • Jenis kelamin: Mungkin terdapat variasi tergantung hormon dan komposisi tubuh.
  • Suhu lingkungan: Pada ektoterm, suhu sangat memengaruhi metabolisme. Pada endoterm, suhu ekstrem meningkatkan kerja sistem termoregulasi.
  • Status nutrisi: Kurangnya nutrisi atau kelaparan menurunkan laju metabolik.


Ukuran dan laju metabolik
Aspek Penjelasan Contoh / Dampak
Hubungan ukuran tubuh dengan laju metabolik total Laju metabolik total bertambah seiring bertambahnya ukuran tubuh. Namun, peningkatan ini tidak linier; mengikuti hubungan massa^¾ (Y^¾). Paus biru memiliki laju metabolik total jauh lebih besar daripada mencit, tetapi tidak 1:1 terhadap massa tubuhnya.
Hubungan ukuran tubuh dengan laju metabolik per gram Laju metabolik per gram berbanding terbalik dengan ukuran tubuh. Hewan kecil membakar lebih banyak energi per gram daripada hewan besar. Setiap gram tubuh mencit membutuhkan ~20x lebih banyak energi dibanding gram tubuh gajah.
Implikasi fisiologis Hewan kecil butuh sistem transportasi oksigen lebih cepat dan efisien karena kebutuhan energinya tinggi per gram.
  • Detak jantung lebih tinggi
  • Laju pernapasan lebih tinggi
  • Volume darah relatif lebih besar
Hipotesis endoterm Hewan kecil kehilangan panas lebih cepat karena rasio permukaan terhadap volume lebih besar → butuh lebih banyak energi untuk mempertahankan suhu. Cocok untuk endoterm (mamalia dan burung), tapi tidak menjelaskan ektoterm (reptil, amfibi, ikan) yang menunjukkan pola serupa.
Dampak evolusi
  • Hewan kecil → biaya energi per gram tinggi
  • Hewan besar → biaya per gram rendah, tapi butuh struktur kompleks untuk distribusi zat dan gerak
Pertukaran energi dan zat memengaruhi bentuk dan ukuran tubuh hewan selama evolusi.



aktivitas dan pengaruhnya terhadap laju metabolik
Aspek Penjelasan Contoh / Dampak
Pengaruh aktivitas terhadap laju metabolik Aktivitas menyebabkan laju metabolik meningkat di atas LMB (endoterm) atau LMS (ektoterm). Bahkan aktivitas ringan pun memerlukan energi tambahan. Membaca, menggoyangkan sayap, berjalan → konsumsi energi lebih tinggi dari LMB/LMS.
Laju metabolik maksimum Merupakan tingkat penggunaan ATP tertinggi saat aktivitas ekstrem. Semakin besar aktivitas, semakin tinggi laju metabolik, namun durasi aktivitas cenderung lebih singkat. Lari sprint, mengangkat beban, berenang cepat → memicu metabolisme puncak.
Rasio energi harian terhadap LMB/LMS Sebagian besar hewan memiliki laju metabolik harian rata-rata sekitar 2–4 kali LMB atau LMS. Hewan aktif: konsumsi energi harian mencapai 4x LMB. Hewan tidak aktif: ~2x LMB.
Manusia modern Rata-rata hanya mencapai 1,5 kali LMB, mencerminkan gaya hidup sedenter (minim aktivitas fisik). Kurangnya aktivitas fisik → metabolisme rendah → berpotensi menyebabkan gangguan metabolik.


anggaran energi
Hewan Berat Tubuh Strategi Termoregulasi Komponen Utama Anggaran Energi Catatan Khusus
Manusia (Perempuan) 60 kg Endoterm - Laju Metabolik Basal (LMB): dominan
- Aktivitas: sedang
- Termoregulasi: rendah
- Reproduksi: 5–8%
- Pertumbuhan: ~1%
Tambah berat ~1 kg lemak/tahun
Masa menyusui termasuk dalam reproduksi
Penguin Adélie (jantan) 4 kg Endoterm - Aktivitas (berenang): dominan
- Termoregulasi: rendah
- Reproduksi: ~6% (mengerami & memberi makan anak)
- Pertumbuhan: tidak ada (dewasa)
Insulasi tebal → hemat energi termoregulasi
Tidak tumbuh setelah dewasa
Deer Mouse (betina) 25 g Endoterm - Termoregulasi: dominan
- Aktivitas: signifikan
- Reproduksi: ada
- Pertumbuhan: tidak ada (dewasa)
Rasio permukaan/volume tinggi → kehilangan panas cepat
Ular Indigo Timur (betina) 4 kg Ektoterm - Termoregulasi: tidak ada
- Pertumbuhan: dominan (~750 g jaringan/tahun)
- Reproduksi: signifikan (~650 g telur)
- Aktivitas: moderat
Total energi hanya 1/40 dari penguin
Terus tumbuh sepanjang hidup


Torpor dan konvervasi energi
Jenis Torpor Deskripsi Contoh Hewan Fungsi Utama Ciri Khusus
Torpor Harian Penurunan aktivitas dan metabolisme secara periodik dalam 24 jam Kelelawar, Chickadee, Kolibri Hemat energi saat tidak aktif (siang/malam) - Terjadi harian
- Hewan kecil dengan laju metabolik tinggi
- Suhu tubuh bisa turun drastis pada malam hari
Hibernasi Torpor jangka panjang di musim dingin Bajing tanah (Spermophilus beldingi), Mamalia kecil Hemat energi saat suhu dingin & kelangkaan makanan - Suhu tubuh bisa turun hingga di bawah 0°C
- Laju metabolik sangat rendah
- Energi cukup dari simpanan lemak/makanan
Estivasi Torpor jangka panjang di musim panas Amfibi, Invertebrata gurun, Siput, Beberapa reptil Hindari suhu tinggi & kekeringan - Mengurangi aktivitas saat suhu tinggi
- Bisa berlangsung berhari-hari hingga berbulan-bulan