Pondok Tahfidz & Bimbel SNBT Karangmojo

Materi: Biologi (Bab 38 Reproduksi Angiosperma Dan Bioteknologi)

bunga penipu
Jenis Bunga Penipu Contoh Spesies Mekanisme Penipuan Dampak terhadap Penyerbuk
Penipuan seksual Ophrys sp. (anggrek) Meniru tampilan dan aroma serangga betina Penyerbuk tertipu dan melakukan "kawin" palsu dengan bunga
Penipuan sumber makanan Beberapa jenis anggrek tropis Menyerupai bunga penghasil nektar namun tidak memberi imbalan Penyerbuk datang dan pergi tanpa memperoleh nektar
Bunga,fertilisasi ganda dan buah adalah ciri ciri yang unik dari siklus hidup angiosperma
Ciri Unik Penjelasan Keunikan pada Angiosperma
Bunga Struktur reproduksi yang terdiri dari benang sari (jantan) dan putik (betina), sering menarik penyerbuk dengan warna, aroma, dan bentuk. Hanya angiosperma yang memiliki bunga sejati sebagai alat reproduksi seksual.
Fertilisasi Ganda Dua inti sperma membuahi dua sel berbeda: satu menjadi zigot (2n), yang lain membentuk endosperma (3n). Proses ini hanya terjadi pada angiosperma dan tidak ditemukan pada gimnosperma.
Buah Struktur yang berkembang dari ovarium bunga setelah pembuahan, berfungsi melindungi dan menyebarkan biji. Buah sejati hanya terbentuk pada angiosperma, tidak pada tumbuhan berbiji terbuka.
struktur dan fungsi bunga
Struktur Bunga Fungsi
Kelopak (sepal) Melindungi bunga yang masih kuncup.
Mahkota (petal) Menarik penyerbuk melalui warna dan aroma.
Benang sari (stamen) Organ reproduksi jantan yang menghasilkan serbuk sari (polen).
Putik (carpel/pistil) Organ reproduksi betina; terdiri dari kepala putik, tangkai putik, dan ovarium.
Kepala putik (stigma) Menangkap serbuk sari saat penyerbukan.
Tangkai putik (style) Saluran tempat tumbuhnya tabung serbuk sari menuju ovarium.
Ovarium Tempat ovul berkembang dan tempat terjadinya pembuahan; berkembang menjadi buah.
Ovul (bakal biji) Mengandung sel telur; setelah dibuahi akan berkembang menjadi biji.
perkembangan gametofit jantan dalam serbuk polen
Tahap Peristiwa Hasil
1. Mikrosporogenesis Sel induk serbuk sari (mikrosporosit) di dalam kantong serbuk sari mengalami meiosis Empat mikrospora haploid
2. Mikrospora berkembang Masing-masing mikrospora mengalami mitosis asimetris Terbentuk dua sel: sel generatif dan sel vegetatif
3. Serbuk sari matang Sel vegetatif menjadi tabung serbuk sari; sel generatif akan membelah lagi Serbuk sari dengan dua inti sperma (gametofit jantan matang)
4. Penyerbukan Serbuk sari menempel di kepala putik dan tumbuh membentuk tabung menuju ovarium Inti sperma disalurkan ke ovul untuk fertilisasi ganda
perkembangan gametofit betina (kantong enbrio)
Tahap / Struktur Penjelasan
Megasporosit (sel induk megaspora) Sel dalam megasporangium yang mengalami meiosis menghasilkan 4 megaspora haploid
Megaspora sintas Satu megaspora bertahan, tiga lainnya hancur
Mitosis tanpa sitokinesis Megaspora membelah 3 kali menghasilkan 8 inti haploid dalam satu sel besar
Kantong embrio (gametofit betina) Terbentuk dari pembagian sitoplasma menjadi 7 sel dan 8 inti
Sel telur Terletak di dekat mikropil, menjadi target fertilisasi
Dua sinergid Mengapit sel telur dan membimbing tabung polen
Tiga antipoda Terletak di ujung seberang mikropil; fungsi belum diketahui
Dua inti polar Berada di tengah, akan ikut serta dalam fertilisasi ganda untuk membentuk endosperma
Integumen Dua lapisan pelindung sporofit yang mengelilingi ovul, menyisakan celah mikropil
Mikropil Celah kecil tempat masuknya tabung polen ke dalam ovul
polinasi
Aspek Polinasi Penjelasan
Definisi Transfer serbuk polen dari anter (kepala sari) ke stigma (kepala putik)
Agen Penyerbuk Angin, air, atau hewan (termasuk serangga dan burung)
Polinasi oleh angin Umum pada rerumputan dan pohon; polen disebar secara acak dalam jumlah besar
Polinasi oleh air Ditemukan pada beberapa spesies tumbuhan akuatik; polen terbawa aliran air
Polinasi oleh hewan Mayoritas angiosperma bergantung pada hewan (terutama serangga dan burung) untuk polinasi langsung
Reaksi setelah polinasi Serbuk polen membentuk tabung polen yang tumbuh melalui stilus menuju ovarium
fertilisasi ganda
Langkah / Komponen Penjelasan
Struktur serbuk polen hidup Terdiri dari satu sel tabung dan satu sel generatif
Setelah polinasi Serbuk polen menyerap air, membentuk tabung polen yang tumbuh menuju ovarium
Mitosis sel generatif Sel generatif membelah menjadi dua sel sperma
Pemanduan tabung polen Diarahkan oleh sinyal kimia dari dua sel sinergid di dekat sel telur
Masuknya tabung polen Masuk ke ovul melalui mikropil, melepaskan dua sperma ke kantong embrio
Fertilisasi pertama Satu sperma membuahi sel telur → membentuk zigot (2n)
Fertilisasi kedua Sperma kedua bergabung dengan dua inti polar → membentuk endosperma (3n)
Fungsi fertilisasi ganda Memastikan endosperma hanya terbentuk jika sel telur dibuahi → efisiensi nutrien
Pengamatan in vitro Sperma dan sel telur telah berhasil diisolasi dan diamati penyatuannya di luar tubuh tumbuhan
Reaksi setelah fusi gamet Kenaikan konsentrasi ion kalsium (Ca²⁺) dalam sitoplasma sel telur
Halangan terhadap polispermi Terbentuk cepat setelah fusi sperma pertama, mencegah masuknya sperma lain
perkembangan,bentuk dan fungsi biji
Komponen / Tahap Penjelasan
Fertilisasi ganda Menandai awal perkembangan biji dan buah
Ovul Berkembang menjadi biji setelah fertilisasi
Ovarium Berkembang menjadi buah yang menyelubungi biji
Perkembangan embrio Embrio tumbuh dari zigot di dalam biji
Akuisisi nutrien Biji menumpuk protein, minyak, dan pati (tergantung spesies)
Fungsi biji Merupakan tempat utama penggunaan dan penyimpanan gula (rosot gula)
Endosperma Penyimpanan nutrien awal bagi embrio
Kotiledon (daun lembaga) Menjadi tempat utama penyimpanan nutrien pada tahap lanjut perkembangan biji
Perkembangan Endosperma
Aspek Penjelasan
Awal Pembentukan Dimulai dari nukleus triploid hasil fertilisasi ganda yang membelah membentuk 'supersel' multinukleat
Fase Cair Endosperma awal berupa massa cair seperti 'santan'
Fase Multiselular Terjadi sitokinesis dan pembentukan membran antar nukleus
Fase Padat Sel-sel menghasilkan dinding sel, membentuk endosperma padat (contoh: daging kelapa, popcorn)
Fungsi Nutrien Pada sebagian besar monokotil dan eudikotil: menyimpan nutrien bagi semaian setelah germinasi
Pemindahan Nutrien Pada eudikotil tertentu: nutrien dari endosperma dipindahkan ke kotiledon, sehingga biji matang tidak mengandung endosperma
Contoh Endosperma Cair Santan kelapa
Contoh Endosperma Padat Daging kelapa, bagian putih popcorn
perkembangan embrio
Tahap / Struktur Fungsi / Peran
Pembelahan Zigot Membentuk dua sel: sel terminal dan sel basal
Sel Terminal Menjadi proembrio, yang berkembang menjadi embrio utama
Sel Basal Berbagi menjadi suspensor, menambatkan embrio ke induk dan mentransfer nutrien
Suspensor Menyalurkan nutrien dari induk atau endosperma ke embrio dan mendorong embrio masuk ke jaringan pelindung
Proembrio Embrio awal yang berbentuk bulat, titik awal pembentukan kotiledon
Kotiledon Tonjolan pada proembrio; eudikotil memiliki 2, monokotil hanya 1
Ujung Tunas Embrionik Muncul di antara kotiledon, berisi meristem apikal tunas
Ujung Akar Embrionik Terletak di sisi suspensor, berisi meristem apikal akar
Meristem Apikal Melanjutkan pertumbuhan primer setelah biji berkecambah
struktur biji yang matang
Struktur / Tahap Deskripsi / Fungsi
Dehidrasi Biji Biji mengering hingga hanya tersisa 5–15% air sebelum memasuki dormansi
Dormansi Embrio berhenti tumbuh dan metabolisme hampir nol, dibungkus oleh selaput biji dari integumen
Kotiledon (Eudikotil) Mengandung cadangan pati, menyuplai nutrisi ke embrio saat germinasi
Hipokotil Bagian sumbu embrionik di bawah kotiledon, berakhir di akar embrionik (radikula)
Radikula Akar embrionik yang berkembang menjadi akar primer
Epikotil Bagian di atas kotiledon, membawa daun pertama dan meristem apikal tunas
Plumula Gabungan epikotil, daun muda, dan meristem tunas
Skutelum (Monokotil) Kotiledon tipis terspesialisasi, menyerap nutrien dari endosperma
Koleoptil Selubung pelindung tunas pada embrio monokotil
Koleoriza Selubung pelindung akar embrio monokotil
Dormansi biji : adaptasi untuk masa masa sulit
Aspek Deskripsi
Definisi Dormansi Kondisi metabolisme sangat rendah dan pertumbuhan berhenti sementara; dari kata Latin "dormire" = tidur.
Fungsi Dormansi Menunda germinasi hingga kondisi lingkungan optimal bagi pertumbuhan semaian.
Pemicu Berakhirnya Dormansi Bervariasi antar spesies; bisa berupa air, suhu rendah, panas api, asap, cahaya, atau zat kimia dari pencernaan hewan.
Contoh Kondisi Pemicu
  • Gurun: hujan deras
  • Hutan kebakaran: panas atau asap
  • Daerah musim dingin: paparan dingin lama
  • Biji kecil: cahaya permukaan
  • Biji keras: lemah oleh pencernaan hewan
Lama Dormansi Mulai dari beberapa hari hingga puluhan tahun, tergantung spesies dan lingkungan.
Cadangan Biji dalam Tanah Biji dorman dapat menumpuk dalam tanah selama bertahun-tahun, siap berkecambah saat kondisi menguntungkan muncul.
Manfaat Ekologis Mendukung pemulihan vegetasi cepat pasca gangguan lingkungan seperti kebakaran atau banjir.
Germinasi biji dan perkembangan semaian
Tahap / Struktur Deskripsi / Fungsi
Imbibisi Pengambilan air oleh biji kering akibat rendahnya potensial air; memicu pembengkakan dan aktivitas metabolik embrio.
Enzim Hidrasi Setelah imbibisi, enzim mulai mencerna cadangan makanan dalam endosperma atau kotiledon untuk mendukung pertumbuhan embrio.
Radikula Organ pertama yang muncul saat germinasi; menjadi akar primer.
Eudikotil: Hipokotil membentuk kait Kait hipokotil mendorong ke atas, membawa kotiledon dan epikotil ke permukaan tanah dengan aman.
Epikotil dan daun sejati Epikotil menumbuhkan daun sejati pertama, menggantikan fungsi kotiledon yang mengerut dan gugur.
Monokotil: Koleoptil Koleoptil mendorong tunas ke atas dan menyediakan terowongan pelindung bagi tunas untuk menembus tanah.
Fotosintesis Setelah keluar dari tanah, daun sejati mengembang dan mulai fotosintesis untuk mendukung pertumbuhan selanjutnya.
Germinasi biji dan perkembangan semaian
Aspek Deskripsi
Pengertian Germinasi Proses tumbuhnya embrio dari biji yang telah menyerap air, ditandai dengan aktivitas metabolik kembali aktif.
Imbibisi Pengambilan air oleh biji kering karena potensial air rendah, menyebabkan biji mengembang dan selaput biji pecah.
Aktivitas Setelah Imbibisi
  • Aktivasi enzim
  • Pencernaan cadangan makanan di endosperma/kotiledon
  • Transfer nutrien ke embrio tumbuh
Organ Pertama Tumbuh Radikula (akar embrionik)
Metode Tembus Tanah pada Eudikotil
  • Hipokotil membentuk kait
  • Kait mendorong ke atas
  • Epikotil dan kotiledon tertarik ke atas
Daun Sejati Mengembang dari epikotil, berbeda dari kotiledon. Mulai fotosintesis.
Peran Kotiledon Menyediakan makanan sementara; mengerut dan gugur setelah cadangan habis.
Metode Monokotil (Contoh: Jagung)
  • Koleoptil mendorong tunas ke atas
  • Tunas tumbuh melalui lubang koleoptil
bentuk dan fungsi buah
Aspek Penjelasan
Awal Perkembangan Buah Fertilisasi memicu hormon yang menyebabkan ovarium berkembang menjadi buah.
Jika Tidak Diserbuki Buah tidak berkembang; bunga layu dan gugur.
Perubahan pada Ovarium Dinding ovarium berkembang menjadi perikarp (dinding buah).
Buah Sederhana Berasal dari satu karpel atau beberapa karpel menyatu. Contoh: polong, kacang, nektarin.
Buah Agregat Dari satu bunga dengan banyak karpel terpisah. Contoh: raspberry.
Buah Majemuk Dari infloresensia (kelompok bunga rapat). Contoh: nanas.
Buah Aksesoris Bagian buah berasal dari jaringan selain ovarium. Contoh: apel (reseptakel membengkak), stroberi.
Pematangan Buah Buah kering: jaringan mengering. Buah berdaging: lunak, manis, warna berubah untuk menarik hewan penyebar biji.
Peran Enzim dan Hormon Enzim mencerna dinding sel; hormon mengatur pematangan dan perubahan warna, rasa, dan tekstur.
Ciri Unik Reproduksi Angiosperma Bunga, buah, dan fertilisasi ganda.
tumbuhan berbunga bereproduksi secara seksual , aseksual atau keduanyamekanisme mekanisme reproduksi aseksual
Aspek Penjelasan
Definisi Umum Reproduksi tanpa fertilisasi; umumnya perluasan kapasitas pertumbuhan indeterminat tumbuhan.
Peran Meristem Sel-sel meristem yang terus membelah memungkinkan regenerasi dan pertumbuhan bagian baru.
Fragmentasi Pemisahan bagian vegetatif yang berkembang menjadi individu utuh. Contoh: batang yang dipotong, daun cocor bebek (Kalanchoë).
Anakan Adventisia Tunas-tunas baru muncul dari sistem akar induk dan membentuk individu terpisah. Contoh: semak kreosot di Gurun Mojave.
Klona Tumbuhan Reproduksi aseksual menghasilkan keturunan identik (klona) dari satu induk.
Apomiksis Produksi biji tanpa polinasi atau fertilisasi. Sel diploid pada ovul langsung membentuk embrio.
Contoh Apomiksis Dandelion; menghasilkan biji secara aseksual dan menyebar lewat angin.
Keuntungan Apomiksis Mewariskan genom unggulan secara utuh; penyebaran biji tetap dimungkinkan meskipun aseksual.
Aplikasi Pertanian Apomiksis diharapkan diterapkan pada tanaman pangan hibrida agar sifat unggul tetap diwariskan secara konsisten.
keuntungan dan kerugian reproduksi aseksual versus seksual
Aspek Reproduksi Aseksual Reproduksi Seksual
Kebutuhan akan penyerbuk Tidak perlu penyerbuk Perlu penyerbuk (kecuali selfing)
Warisan genetis 100% warisan genetis induk Hanya 50% alel dari induk
Kesintasan awal Klona dari bagian vegetatif dewasa, relatif tidak rapuh Semaian biji rapuh, banyak yang tidak bertahan
Variasi genetis Sangat rendah (genetik seragam) Tinggi, beragam secara genetik
Keuntungan lingkungan Efisien dalam lingkungan yang stabil Lebih adaptif terhadap lingkungan yang berubah
Risiko terhadap penyakit baru Tinggi, karena genotipe seragam Rendah, karena variasi membantu adaptasi
Kemampuan penyebaran jauh Terbatas Tinggi, melalui penyebaran biji
Dormansi dan ketahanan waktu Jarang dormansi Biji dapat dorman hingga kondisi menguntungkan
Konsumsi sumber daya Lebih hemat (tanpa perbungaan/perbuahan) Tinggi (butuh energi untuk bunga dan buah)
Contoh unik Apomiksis (tanpa polinasi/fertilisasi) Selfing pada ercis untuk jaminan produksi biji
mekanisme mekanisme yang mencegah fertilisasi diri
Mekanisme Penjelasan Contoh / Catatan
Spesies Diesius Individu hanya memiliki bunga jantan (staminat) atau bunga betina (karpelat), bukan keduanya Fertilisasi-diri tidak mungkin secara fisiologis
Perbedaan Waktu atau Struktur Stamen dan karpel dalam bunga yang sama matang pada waktu berbeda atau tersusun sedemikian rupa sehingga mencegah polinasi sendiri Penyerbuk tidak bisa mentransfer polen ke stigma dalam bunga yang sama
Inkompatibilitas-diri (Self-incompatibility) Mekanisme biokimiawi menolak polen sendiri atau polen dari kerabat dekat Mekanisme utama pada banyak spesies angiosperma
Inkompatibilitas-diri Gametofitik Ditetapkan oleh alel S pada genom polen; enzim RNAase dari stilus menghancurkan RNA polen jika cocok Tabung polen dari tipe "diri" gagal tumbuh
Inkompatibilitas-diri Sporofitik Ditetapkan oleh alel S pada sporofit induk (dinding polen); stigma mengenali dan menolak polen berdasarkan jaringan sporofitik Mengaktifkan jalur sinyal pada stigma untuk mencegah germinasi polen
Modifikasi Genetik Potensi untuk menyisipkan sifat inkompatibilitas-diri pada tanaman pangan Target masa depan untuk produksi benih hibrida secara efisien
perbanyakan vegetatif dan pertanianklona dari stek
Jenis Stek / Teknik Deskripsi Contoh Tumbuhan
Stek Tunas (Ujung Batang) Ujung batang dipotong dan ditanam. Terbentuk kalus (massa sel belum berdiferensiasi), lalu akar adventisia tumbuh dari kalus tersebut. Umum pada tanaman hias berkayu
Stek Tunas dengan Nodus Jika potongan mencakup nodus, akar adventisia dapat langsung tumbuh tanpa membentuk kalus terlebih dahulu. Tanaman rumah
Stek Daun Perbanyakan dari satu daun utuh; akar dan tunas tumbuh dari dasar daun. Violet Afrika
Stek Batang Penyimpan Nutrien Batang penyimpanan dipotong-potong, masing-masing memiliki "mata" atau kuncup vegetatif, yang bisa tumbuh menjadi tanaman baru. Kentang
pencangkokan
Komponen Deskripsi Contoh / Catatan
Stok (Stock) Tumbuhan yang menyediakan sistem akar dalam proses pencangkokan. Varietas anggur Amerika (resisten patogen tanah); pohon buah kerdil.
Sion (Scion) Ranting/kuncup dari tumbuhan lain yang dicangkokkan ke stok dan menjadi sistem tunas. Varietas anggur Prancis; menghasilkan buah unggul.
Tujuan Pencangkokan Menggabungkan sifat unggul dari dua varietas atau spesies menjadi satu tanaman. Buah unggul + akar tahan penyakit; ukuran pohon bisa diatur (kerdil).
Pengaruh Genetik Gen sion menentukan kualitas buah, namun stok kadang memengaruhi pertumbuhan tunas. Pohon buah kerdil terbentuk dari sion normal + stok varietas kerdil.
Pewarisan Biji Biji berasal dari sion, sehingga tanaman dari biji adalah keturunan spesies sion. Genetik stok tidak diturunkan ke biji.
pengklonaan tabung kimia dan teknik teknik terkait
Aspek Deskripsi Contoh / Aplikasi
Kultur Jaringan (in vitro) Menumbuhkan tanaman utuh dari potongan jaringan kecil atau sel parenkim pada medium buatan yang mengandung nutrien dan hormon. Perbanyakan anggrek, pohon buah, semak budidaya.
Kalus Massa sel tak terdiferensiasi yang terbentuk dari jaringan tumbuhan yang dikultur. Dapat berkembang menjadi tunas dan akar jika keseimbangan hormon diatur.
Tanaman Transgenik (GM) Tanaman yang direkayasa untuk mengekspresikan gen dari spesies lain. Pembuatan tanaman tahan penyakit/herbisida melalui sisipan DNA asing.
Fusi Protoplas Menggabungkan dua protoplas dari spesies berbeda (tanpa dinding sel) untuk menghasilkan hibrida baru. Hibrida kentang dan nightshade tahan herbisida.
Protoplas Sel tumbuhan tanpa dinding sel (dihilangkan dengan enzim selulase dan pektinase). Digunakan untuk rekayasa genetik dan fusi sel.
Screening Mutasi Protoplas diperiksa sebelum kultur untuk mutasi yang menguntungkan secara agrikultural. Seleksi gen-gen tahan terhadap stres atau patogen.
Regenerasi Tanaman Kalus atau protoplas dapat berkembang kembali menjadi tanaman utuh. Produksi massal klona tanaman unggul.
manusia memodifikasi tanaman dengan pembiakan dan rekayasa genetika
Aspek Penjelasan Contoh / Catatan
Campur Tangan Manusia Awal Domestikasi tanaman oleh manusia sejak 10.000 tahun lalu melalui seleksi buatan. Jagung tidak dapat menyebarkan bijinya sendiri secara alami.
Jagung sebagai "Monster Tak Alami" Bulir jagung melekat pada tongkol dan dilindungi klobot, tidak bisa tersebar sendiri. Hasil seleksi buatan oleh manusia Neolitik.
Hibridisasi Alami Proses genetik yang terjadi secara alamiah antara spesies rumput yang berbeda. Menghasilkan gandum modern.
Seleksi Buatan Memilih sifat tertentu dari keturunan untuk dikembangkan. Terbatas pada spesies atau varietas yang berkerabat dekat.
Rekayasa Genetika Memungkinkan transfer gen antar spesies jauh yang tidak bisa disilangkan secara alami. Gen dari dafodil dimasukkan ke dalam padi tanpa perlu spesies intermediat.
Keunggulan Rekayasa Genetika Proses lebih cepat, efisien, dan bisa menembus batas spesies yang tak berkerabat. Tidak memerlukan waktu ratusan tahun atau spesies perantara.
Manfaat Potensial Mengatasi isu besar abad ke-21: kelaparan global dan ketergantungan energi fosil. Bioteknologi tumbuhan dianggap solusi masa depan oleh pendukungnya.
menguranggi kelaparan dan malnutrisi didunia
Aspek Penjelasan Contoh / Dampak
Masalah Global Kelaparan dan malnutrisi global, dengan 800 juta penderita dan 40.000 kematian per hari. 50% kematian adalah anak-anak.
Penyebab Utama Distribusi tidak merata dan kemiskinan ekstrem; ada juga pendapat tentang overpopulasi. Penyebab sosial-demografik mendominasi.
Kebutuhan Masa Depan Pertanian harus menghasilkan 40% lebih banyak padi-padian per hektar pada 2030. Lahan tambahan sangat terbatas.
Solusi: Bioteknologi Tumbuhan Pemanfaatan tanaman transgenik untuk meningkatkan hasil, ketahanan, dan kualitas nutrisi. Efisiensi pertanian meningkat tanpa perlu membuka hutan baru.
Tanaman Transgenik Anti-Hama Mengandung gen Bacillus thuringiensis (Bt) yang menghasilkan toksin serangga secara spesifik. Kapas, jagung, kentang. Mengurangi insektisida kimia.
Keamanan Bt Bt tidak berbahaya bagi manusia karena tidak aktif dalam lingkungan lambung asam. Hanya aktif di saluran serangga yang basa.
Tanaman Tahan Herbisida Transgenik toleran herbisida memungkinkan kontrol gulma tanpa merusak tanaman utama. Mengurangi erosi tanah akibat mencangkul.
Resistensi terhadap Penyakit Tanaman direkayasa untuk melawan patogen tertentu. Pepaya Hawaii tahan virus ring spot.
Peningkatan Gizi Rekayasa genetik untuk memperkaya kandungan nutrisi tanaman pangan. Beras Emas: mengandung beta-karoten (prekursor vitamin A).
Generasi Baru Varietas beras emas baru mengandung lebih banyak beta-karoten dari versi awal. Untuk mencegah kebutaan akibat kekurangan vitamin A.
menguranggi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil
Aspek Penjelasan Contoh / Dampak
Masalah Energi Global Bahan bakar fosil (minyak, batu bara) akan habis dan menjadi penyumbang utama pemanasan global. Emisi gas rumah kaca meningkat drastis.
Solusi Energi Alternatif Energi surya dan angin membantu, tapi tidak dapat mencukupi seluruh kebutuhan energi global. Masih terbatas secara geografis dan teknis.
Alternatif Potensial Biomassa tumbuhan cepat tumbuh sebagai bahan bakar hayati (biofuel). Switchgrass dan Poplar.
Keunggulan Tanaman Energi Cepat tumbuh dan bisa ditanam di lahan non-produktif. Switchgrass tahan berbagai kondisi; Poplar tumbuh 3–4 m per tahun.
Proses Produksi Biofuel Selulosa dan hemiselulosa → gula melalui enzim → alkohol melalui fermentasi → biofuel. Teknologi enzim dan distilasi menjadi kunci.
Dampak Lingkungan Netral karbon karena CO₂ yang dilepaskan diserap kembali oleh fotosintesis tanaman biofuel. Berbeda dengan bahan bakar fosil yang hanya menambah CO₂.
Rekayasa Genetika Peningkatan laju tumbuh dan kemudahan konversi biomassa melalui teknik transgenik. Poplar transgenik.
Kritik Terhadap Biofuel Produksi biofuel dianggap lebih boros energi daripada manfaat yang diperoleh. Kritik dari David Pimentel (Cornell) dan Tad Patzek (UC Berkeley).
Bantahan Pendukung Pendukung biofuel mempertanyakan validitas dan data dasar estimasi kritik tersebut. Masih berlangsung debat ilmiah.
debat tentang bioteknologi tumbuhan

Ada banyak perdebatan tentang organisme GM dalam
agrikultur dari sisi politis, sosial, ekonomis, atau etis,
dan berada di luar lingkup buku ini. Namun \ mempertlmbangkan kekhawatiran-kekhawatiran biologis
tentang tanaman pangan GM. Ada beberapa ahli biologi,
terutama ahli ekologi, yang khawatir tentang risikorisiko yang belum diketahui berkaitan dengan pelepasan
organisme GM (GMO) ke lingkungan. Perdebatan tersebut
berpusat pada sejauh apa GMO dapat membahayakan
kesehatan manusia atau lingkungan. Orang-orang yang ingin
melanjutkan bioteknologi secara iebih periahan (atau malah
mengakhirinya) cemas tentang sifat 'percobaan yang tidak
dapat dihentikan. Apabila percobaan obat membuahkan
hasil yang berbahaya, percobaan akan dihentikan.
Namun kita tidak dapat menghentikan 'percobaan' untuk
mengintroduksi organisme,organisme baru ke biosfer.
Bab 20 memuat kekhawatiran-kekhawatiran utama
tentang bioteknologi. Di sini kita akan membahas lebih
dekat beberapa isu yang terkait dengan bioteknologi
tumbuhan. Penelitian-penelitian di laboratorium dan
lapangan terus mengkaji konsekuensi-konsekuensi
penggunaan tanaman pangan GM, termasuk efek,efeknya
bagi kesehatan manusia dan organisme-organisme
nontarget, serta kemungkinan lolosnya transgen ke alam.masalah kesehatan manusia
Topik Penjelasan Contoh / Catatan
Kekhawatiran utama Transfer alergen secara tidak sengaja dari spesies lain ke tanaman pangan Alergen berpotensi membahayakan sebagian konsumen
Langkah mitigasi Penghapusan gen penyandi protein alergenik oleh ahli bioteknologi Kedelai dan tanaman lain dimodifikasi agar lebih aman
Bukti kesehatan Hingga saat ini, tidak ada bukti kuat bahwa tanaman GM aman untuk dikonsumsi manusia GMO tetap melalui pengawasan ketat sebelum disetujui
Potensi kesehatan positif Beberapa tanaman GM bahkan lebih sehat dari non-GM Jagung Bt mengandung 90% lebih sedikit fumonisin (mikotoksin penyebab kanker dan cacat)
Sumber fumonisin Jamur Fusarium yang tumbuh pada jagung rusak akibat serangga Jagung Bt lebih tahan serangga → infeksi jamur lebih sedikit
Tuntutan penentang GMO Pelabelan jelas makanan GM dan regulasi ketat selama distribusi dan pengolahan Menolak pencampuran dengan non-GM
Tanggapan pendukung GMO Teknik pembiakan tradisional juga menciptakan "transgenik", tapi tanpa label Contoh: varietas gandum dengan seluruh kromosom gandum hitam
efek yang mungkin timbul pada organisme nontarget
Aspek Penjelasan
Kekhawatiran Ekologis Tanaman transgenik Bt mungkin berdampak negatif pada organisme non-target seperti larva kupu-kupu raja.
Penelitian Awal Larva kupu-kupu raja mati setelah memakan daun milkweed yang dilumuri serbuk polen jagung Bt di laboratorium.
Koreksi Ilmiah Ternyata bukan polen, tetapi bagian bunga lain (filamen, mikrosporangia) yang mengandung toksin Bt tinggi dan jatuh ke daun.
Fakta Lapangan Bagian bunga tersebut tidak terbawa angin dalam kondisi alami, sehingga risiko lapangan sangat kecil.
Galur Jagung Khusus Hanya 1 galur jagung Bt (kurang dari 2% produksi) menghasilkan polen dengan toksin Bt tinggi, dan galur tersebut kini tidak ditanam lagi.
Alternatif Non-GMO Penyemprotan pestisida kimia pada jagung non-Bt ternyata lebih merugikan kupu-kupu raja daripada penggunaan jagung Bt.
Implikasi Menunjukkan pentingnya pengujian lapangan yang teliti dan penargetan ekspresi gen secara spesifik untuk keamanan hayati.
menangani masalah lolosnya transgen
Aspek Penjelasan
Kekhawatiran Utama Lolosnya transgen dari tanaman pangan GM ke gulma melalui hibridisasi, yang dapat menghasilkan "gulma super" yang sulit dikendalikan.
Faktor Risiko Bergantung pada: 1) kemampuan tanaman GM dan gulma untuk saling kawin silang, dan 2) dampak transgen pada kebugaran gulma hasil hibrida.
Tanaman dengan Risiko Rendah Misalnya kedelai — tidak memiliki kerabat liar di AS, sehingga risiko hibridisasi rendah.
Tanaman dengan Risiko Tinggi Canola, sorgum, dan lainnya — dapat dengan mudah berhibridisasi dengan kerabat liar/gulma.
Strategi 1: Sterilitas Jantan Tanaman GM tidak menghasilkan polen viabel, tetapi masih bisa menghasilkan buah jika diserbuki oleh tanaman non-GM di sekitarnya.
Strategi 2: Apomiksis Biji berkembang tanpa fertilisasi, sehingga tidak tergantung pada polen dan mengurangi risiko lolosnya gen melalui serbuk sari.
Strategi 3: Transgen dalam Kloroplas DNA kloroplas diwariskan hanya dari sel telur (maternal), sehingga tidak dapat ditransfer melalui polen.
Strategi 4: Bunga Tidak Mekar Bunga GM tetap berkembang tapi gagal mekar, mencegah pelepasan polen dan membatasi penyerbukan silang ke lingkungan.
Pandangan Umum Risiko nol hampir mustahil dalam teknologi, termasuk GMO. Setiap kasus perlu ditimbang antara manfaat dan risiko yang layak diterima oleh masyarakat.