Pondok Tahfidz & Bimbel SNBT Karangmojo

Materi: Biologi (Bab 42 - Sirkulasi Dan Pertukaran Gas)

Tempat Bertukar Zat
Aspek Penjelasan
Axolotl Salamander asli Meksiko tengah, memiliki insang eksternal bercabang seperti bulu, terlihat seperti makhluk fiksi ilmiah.
Fungsi Insang Eksternal Memungkinkan pertukaran zat secara efisien dengan lingkungan. Tidak lazim pada hewan dewasa.
Pertukaran Zat pada Hewan Terjadi di tingkat sel. Nutrien dan O₂ masuk ke dalam sel, CO₂ dan limbah keluar melalui membran plasma.
Organisme Uniseluler vs Multiseluler
  • Uniseluler: pertukaran langsung dengan lingkungan.
  • Multiseluler: menggunakan sistem khusus untuk pertukaran dan transpor zat.
Struktur Insang Axolotl Memiliki banyak pembuluh darah kecil dekat permukaan filamen, memfasilitasi difusi cepat O₂ dan CO₂.
Peran Jantung Axolotl Memompa darah kaya O₂ dari insang ke seluruh tubuh untuk pertukaran lokal di jaringan-jaringan tubuh.
Keterkaitan Respirasi dan Sirkulasi Saling terkait secara fungsional untuk menunjang pertukaran zat dan homeostasis, tidak hanya pada axolotl tapi juga pada hewan lainnya.
Tujuan Bab Mengkaji variasi bentuk dan organisasi sistem sirkulasi dan respirasi pada berbagai hewan serta perannya dalam homeostasis.
Sistem Sirkulasi dan Difusi pada Hewan
Aspek Penjelasan
Tujuan pertukaran molekuler Memperoleh O₂ dan nutrien; membuang CO₂ dan produk buangan ke/dari setiap sel
Cara utama pertukaran molekul Melalui difusi antar sel dan lingkungan sekitarnya
Keterbatasan difusi Difusi lambat untuk jarak > beberapa milimeter karena waktu difusi ∝ kuadrat jarak
Contoh waktu difusi
  • 100 μm → 1 detik
  • 1 mm → 100 detik
  • 1 cm → hampir 3 jam
Masalah utama Difusi tidak efisien pada jarak jauh → membatasi bentuk tubuh hewan
Solusi 1: Bangun tubuh sederhana Sel-sel bersentuhan langsung dengan lingkungan. Contoh: spons, knidaria, cacing pipih
Solusi 2: Sistem sirkulasi Mengalirkan cairan antara jaringan dan lingkungan; ditemukan pada hampir semua hewan lain
Struktur dan Fungsi Rongga Gastrovaskular
Struktur dan Fungsi Rongga Gastrovaskular
Aspek Penjelasan
Contoh hewan Hidra, ubur-ubur, pianaria, cacing pipih lainnya
Keberadaan sistem sirkulasi Tidak memiliki sistem sirkulasi tersendiri
Fungsi rongga gastrovaskular
  • Untuk digesti makanan
  • Untuk distribusi zat-zat ke seluruh tubuh
Struktur tubuh Dinding tubuh tipis, hanya dua lapis sel
Mekanisme pertukaran zat
  • Lapis dalam bersentuhan langsung dengan nutrien
  • Lapis luar menerima nutrien melalui difusi jarak pendek
Pola percabangan
  • Hidra: cabang ke tentakel
  • Ubur-ubur: pola lebih kompleks
Ciri tubuh pipih (pada cacing pipih) Meningkatkan luas permukaan dan meminimalkan jarak difusi
Sistem sirkulasi Terbuka dan Tentutup
Perbandingan Sistem Sirkulasi Terbuka dan Tertutup
Aspek Sirkulasi Terbuka Sirkulasi Tertutup
Contoh Hewan Artropoda, sebagian besar moluska Vertebrata, anelida (cacing tanah), sefalopoda (cumi-cumi, gurita)
Cairan Sirkulasi Hemolimfe (juga berfungsi sebagai cairan interstisial) Darah (terpisah dari cairan interstisial)
Jalur Aliran Dipompa ke sinus, merendam organ secara langsung Tertahan dalam pembuluh, diedarkan melalui jaringan pembuluh
Tekanan Hidrostatik Rendah → hemat energi Tinggi → efisien mengangkut O₂ dan nutrien
Efisiensi Transportasi Rendah, cukup untuk hewan kecil dan lambat Tinggi, mendukung hewan besar dan aktif
Manfaat Tambahan Menambah tenaga gerak (contoh: laba-laba menggunakan tekanan untuk menggerakkan kaki) Regulasi distribusi darah ke organ berbeda
Komponen Utama Hemolimfe, sinus, jantung Darah, pembuluh darah, jantung

Ilustrasi Bab 42 - Sirkulasi dan Pertukaran Gas
Organisasi Sistem Sirkulasi Vertebrata
Organisasi Sistem Sirkulasi Vertebrata
Aspek Penjelasan
Nama sistem Sistem kardiovaskular (cardiovascular system)
Panjang pembuluh darah pada manusia dewasa Kira-kira dua kali keliling bumi di khatulistiwa
Tiga tipe utama pembuluh darah
  • Arteri: dari jantung ke organ
  • Kapiler: pertukaran zat ke/dari jaringan
  • Vena: dari jaringan kembali ke jantung
Cabang dan penggabungan pembuluh Arteri → arteriola → kapiler → venula → vena
Capillary beds Jaringan kapiler yang tersebar di seluruh tubuh, memungkinkan pertukaran zat dengan cairan interstisial
Perbedaan arteri dan vena Dari arah aliran darah, bukan kandungan oksigen
Pengecualian: vena portal Menghubungkan dua bantalan kapiler, contohnya vena portal hepatika (dari sistem pencernaan ke hati)
Pengaruh seleksi alam Vertebrata aktif → sistem sirkulasi lebih kompleks dan jantung lebih kuat
Kebutuhan metabolik organ Korelasi dengan jumlah dan kompleksitas pembuluh darah di organ tersebut
Struktur jantung vertebrata
  • Atrium: menerima darah masuk
  • Ventrikel: memompa darah keluar
Variasi antar vertebrata Jumlah dan pembagian ruang jantung berbeda-beda sesuai adaptasi metabolik
Sirkulasi Tunggal pada Ikan
Sirkulasi Tunggal pada Ikan
Aspek Penjelasan
Contoh hewan Ikan bertulang keras, pari, hiu
Jumlah ruang jantung 2 ruang: 1 atrium, 1 ventrikel
Pola aliran darah Sirkulasi tunggal – darah hanya sekali melewati jantung dalam satu siklus lengkap
Urutan aliran darah Atrium → Ventrikel → Insang (pertukaran gas) → Tubuh (kapiler sistemik) → Kembali ke jantung
Tempat pertukaran gas Insang – O₂ masuk, CO₂ keluar
Kapiler yang dilalui 2 bantalan kapiler: kapiler insang dan kapiler tubuh
Efek terhadap tekanan darah Tekanan darah turun setelah insang → aliran darah ke jaringan tubuh melambat
Mekanisme bantu Kontraksi dan relaksasi otot saat ikan berenang membantu mempercepat sirkulasi

Ilustrasi Bab 42 - Sirkulasi dan Pertukaran Gas
Sirkulasi Ganda pada Amfibia, Reptil, dan Mamalia
Aspek Penjelasan
Definisi Sistem sirkulasi dengan dua sirkuit berbeda: sirkuit pertukaran gas dan sirkuit sistemik
Kelompok hewan Amfibia, reptil, dan mamalia
Letak dua pompa Gabung dalam satu organ: jantung → mempermudah koordinasi pemompaan
Sirkuit pertukaran gas
  • Sirkuit pulmoner: paru-paru (reptil, mamalia)
  • Sirkuit pulmokutan: paru-paru dan kulit (amfibia)
Sirkuit sistemik Mengalirkan darah kaya-O₂ ke seluruh tubuh → pertukaran O₂, CO₂, nutrien, dan zat buangan
Urutan aliran darah Jantung kanan → paru/paru-kulit → jantung kiri → tubuh → kembali ke jantung kanan
Keunggulan utama
  • Darah dipompa ulang setelah pertukaran gas
  • Aliran darah deras dan bertekanan tinggi ke organ
  • Efisiensi lebih tinggi dibanding sirkulasi tunggal
Perbedaan tekanan Tekanan dalam sirkuit sistemik lebih tinggi daripada sirkuit pertukaran gas

Ilustrasi Bab 42 - Sirkulasi dan Pertukaran Gas
Adaptasi Sistem Sirkulasi Ganda pada Vertebrata
Adaptasi Sistem Sirkulasi Ganda pada Vertebrata
Kelompok Hewan Struktur Jantung Adaptasi Sirkulasi
Amfibia (misalnya katak) 3 ruang: 2 atrium, 1 ventrikel
  • Ventrikel dengan lipatan untuk mengarahkan darah
  • Saat menyelam, aliran ke paru-paru dihentikan → kulit jadi tempat pertukaran gas utama
Reptilia (kura-kura, ular, kadal) 3 ruang: 2 atrium, 1 ventrikel sebagian terpisah oleh septum
  • Septum tidak sempurna → aliran sebagian darah ke sirkuit berbeda
Krokodilia (buaya, kaiman) 4 ruang: 2 atrium, 2 ventrikel (terpisah sempurna)
  • Sambungan antara arteri memungkinkan aliran darah dialihkan dari paru-paru saat menyelam
Mamalia dan burung 4 ruang: 2 atrium, 2 ventrikel (terpisah sempurna)
  • Sirkuit pulmoner dan sistemik sepenuhnya terpisah
  • Volume dan tekanan tinggi mendukung metabolisme endoterm (10× lebih tinggi dari ektoterm)
  • Contoh evolusi konvergen: mamalia dan burung punya jantung serupa dari nenek moyang berbeda
Sirkulasi Mamalia: Alur dan Struktur
Tahapan Struktur / Lokasi Proses
1 Ventrikel kanan Memompa darah miskin-oksigen ke paru-paru melalui arteri pulmoner
2 Bantalan kapiler paru-paru Pertukaran gas: O₂ masuk ke darah, CO₂ keluar
3 Vena pulmoner Mengalirkan darah kaya-oksigen ke atrium kiri
4 Atrium kiri Menerima darah dari paru-paru
5 Ventrikel kiri Memompa darah kaya-oksigen ke seluruh tubuh melalui aorta
6 Aorta Mengalirkan darah ke arteri koroner, kepala, lengan, abdomen, dan tungkai
7 Bantalan kapiler sistemik Pertukaran zat: O₂ ke jaringan, CO₂ ke darah
8 Venula dan vena Mengangkut darah miskin-oksigen kembali ke jantung
9 Vena kava superior Membawa darah dari kepala, leher, dan tungkai depan ke atrium kanan
10 Vena kava inferior Membawa darah dari batang tubuh dan tungkai belakang ke atrium kanan
11 Atrium kanan Menerima darah miskin-oksigen dan meneruskannya ke ventrikel kanan

Ilustrasi Bab 42 - Sirkulasi dan Pertukaran Gas
Fungsi dan Struktur Jantung Mamalia
Fungsi dan Struktur Jantung Mamalia
Aspek Penjelasan
Letak dan ukuran Di belakang sternum; seukuran kepalan tangan; terdiri dari otot jantung
Struktur atrium Dinding tipis, ruang penampung darah dari vena; mentransfer darah ke ventrikel
Struktur ventrikel Dinding tebal, memompa darah keluar; kiri lebih kuat daripada kanan
Siklus jantung
  • Sistol: fase kontraksi (pemompaan darah)
  • Diastol: fase relaksasi (pengisian darah)
Keluaran jantung Volume darah per menit = laju detak × volume per denyut (sekitar 5 L/menit saat istirahat)
Katup jantung
  • Katup AV: antara atrium dan ventrikel; mencegah aliran balik saat ventrikel berkontraksi
  • Katup semilunar: di jalan keluar ventrikel (aorta dan arteri pulmoner); mencegah aliran balik saat relaksasi
Suara jantung
  • 'Lub': katup AV menutup
  • 'Dup': katup semilunar menutup
Desir jantung Suara abnormal akibat aliran balik darah; bisa karena katup cacat atau infeksi; beberapa butuh katup mekanis

Ilustrasi Bab 42 - Sirkulasi dan Pertukaran Gas
Pemeliharaan Detak Ritmis Jantung Mamalia
Aspek Penjelasan
Sumber detak jantung Berasal dari jantung sendiri (sel otot jantung bersifat autoritmis)
Nodus Sinoatrium (SA)
  • Terletak di atrium kanan dekat vena kava superior
  • Disebut juga pacemaker, menentukan laju kontraksi jantung
Penyebaran impuls
  • Impuls listrik menyebar ke seluruh jantung melalui sambungan celah
  • Dapat dideteksi dengan ECG/EKG sebagai grafik aktivitas listrik
Nodus Atrioventrikular (AV)
  • Terletak di antara atrium dan ventrikel
  • Menunda impuls selama 0,1 detik → beri waktu atrium mengosongkan darah
Jalur impuls ke ventrikel
  • Melalui cabang berkas dan serat Purkinje
  • Menyebabkan kontraksi ventrikel serempak
Regulasi saraf
  • Saraf simpatik: mempercepat detak
  • Saraf parasimpatik: memperlambat detak
Regulasi hormonal Epinefrin (dari kelenjar adrenal) → meningkatkan detak jantung
Pengaruh suhu tubuh Setiap kenaikan suhu 1°C → meningkatkan ±10 detak/menit
Contoh pengaruh fisiologis
  • Aktivitas → detak meningkat (simpatik aktif)
  • Istirahat → detak menurun (parasimpatik aktif)
  • Demam → detak meningkat akibat kenaikan suhu tubuh

Ilustrasi Bab 42 - Sirkulasi dan Pertukaran Gas
Struktur dan Fungsi Pembuluh Darah
Jenis Pembuluh Struktur Utama Fungsi Ciri Khusus
Kapiler
  • Lumen sempit (hanya muat 1 sel darah merah)
  • Dinding sangat tipis: hanya endotelium + lamina basal
Tempat utama pertukaran zat antara darah dan cairan interstisial
  • Diameter terkecil
  • Permeabel terhadap gas dan nutrien
Arteri
  • Endotelium + lapisan tengah (otot polos & serat elastis) + lapisan luar (jaringan ikat)
  • Dinding 3× lebih tebal dari vena
Mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh
  • Dapat melentur & menahan tekanan tinggi
  • Membantu mempertahankan tekanan darah saat diastol
Vena
  • Struktur mirip arteri tetapi dinding lebih tipis
  • Lapisan otot polos dan elastis lebih sedikit
Mengembalikan darah ke jantung dengan tekanan rendah
  • Memiliki katup → cegah aliran balik
  • Volume darah lebih besar daripada arteri

Ilustrasi Bab 42 - Sirkulasi dan Pertukaran Gas
Kecepatan Aliran Darah dan Luas Irisan Melintang
Aspek Penjelasan
Prinsip dasar Aliran fluida tidak terkompresi memiliki laju tetap berdasarkan volume; kecepatan tergantung luas penampang
Analogi selang
  • Selang besar → aliran lambat
  • Nozzle sempit → aliran cepat
  • Volume air tetap, kecepatan meningkat di bagian sempit
Fenomena pada sistem sirkulasi
  • Darah mengalir lambat di kapiler karena luas total kapiler sangat besar
  • Kapiler adalah titik dengan total irisan melintang terbesar
Perbandingan kecepatan
  • Aorta: ± 48 cm/detik
  • Kapiler: ± 0,1 cm/detik → 500× lebih lambat
Fungsi dari aliran lambat di kapiler Memberi waktu bagi pertukaran zat (O₂, CO₂, nutrien, limbah) antara darah dan cairan interstisial
Setelah melewati kapiler Kecepatan aliran meningkat di venula dan vena karena luas irisan melintang total menurun kembali

Ilustrasi Bab 42 - Sirkulasi dan Pertukaran Gas
Tekanan Darah
Faktor dan Mekanisme Tekanan Darah
Aspek Penjelasan
Asal tekanan darah Dihasilkan oleh kontraksi ventrikel jantung
Arah aliran darah Dari tekanan tinggi (jantung) ke tekanan rendah (vena dan atrium)
Peran dinding arteri
  • Dinding elastis merentang saat tekanan tinggi
  • Pelentingan kembali membantu menjaga tekanan darah selama diastol
Distribusi tekanan dalam pembuluh
  • Arteri → tekanan tertinggi
  • Kapiler dan arteriola → mengalami penurunan tekanan karena tahanan tinggi
  • Vena → tekanan terendah
Tahanan aliran darah
  • Dihasilkan oleh pembuluh kecil (arteriola dan kapiler)
  • Tahanan ini menyerap sebagian besar tekanan jantung
perubahan pada tekanan darah selama siklus jantung
Perubahan Tekanan Darah Selama Siklus Jantung
Aspek Penjelasan
Tekanan sistolik
  • Terjadi saat ventrikel berkontraksi (sistol)
  • Tekanan darah tertinggi dalam arteri
  • Merentangkan dinding arteri
Denyut nadi Penggembungan ritmis arteri akibat lonjakan tekanan selama sistol; bisa dirasakan di pergelangan tangan
Hambatan arteriola Bukaan sempit arteriola memperlambat pengaliran darah ke luar dari arteri → tekanan dalam arteri naik saat sistol
Tekanan diastolik
  • Terjadi saat ventrikel berelaksasi (diastol)
  • Dinding elastis arteri melenting kembali
  • Tekanan menurun tetapi tetap cukup untuk mempertahankan aliran darah
Kelangsungan aliran darah
  • Meskipun ventrikel tidak memompa terus-menerus, arteri tetap tertekan sepanjang siklus
  • Darah tetap mengalir ke arteriola dan kapiler secara kontinu
regulasi tekanan darah
Regulasi Tekanan Darah pada Manusia
Aspek Penjelasan
Fluktuasi jangka pendek Terjadi dalam setiap siklus jantung (tekanan sistolik dan diastolik)
Fluktuasi jangka panjang
  • Dipengaruhi oleh sinyal saraf dan hormonal
  • Melibatkan perubahan pada diameter arteriola
Vasokonstriksi
  • Otot polos arteriola berkontraksi
  • Diameter mengecil → tekanan darah meningkat
  • Dapat dipicu oleh stres fisik/emosional
Vasodilasi
  • Otot polos arteriola relaksasi
  • Diameter membesar → tekanan darah menurun
Keseimbangan dengan keluaran jantung
  • Selama olahraga: vasodilasi otot aktif menurunkan tekanan lokal
  • Keluaran jantung meningkat untuk menjaga tekanan darah sistemik
Sinyal vasodilasi Gas Nitrat Oksida (NO) — diidentifikasi oleh Furchgott, Ignarro, dan Murad (Hadiah Nobel 1998)
Sinyal vasokonstriksi Peptida Endotelin — ditemukan oleh Masashi Yanagisawa (Universitas Tsukuba, Jepang)
Fungsi utama regulasi Menyesuaikan tekanan dan aliran darah terhadap kebutuhan metabolik tubuh yang berubah-ubah
Tekanan Darah dan Pengaruh Gravitasi
Aspek Penjelasan
Pengukuran standar Diukur pada arteri di lengan (sejajar tinggi jantung); rata-rata 120/70 mm Hg (sistol/diastol)
Gravitasi dan tekanan otak
  • Saat berdiri, tekanan darah di otak ± 27 mm Hg lebih rendah dari di jantung
  • Jika terlalu rendah, dapat menyebabkan pingsan → tubuh rebah, aliran ke otak pulih
Kasus ekstrem: Jerapah
  • Tekanan sistolik di jantung > 250 mm Hg
  • Adaptasi: katup, sinus, dan umpan balik menurunkan tekanan saat kepala menunduk
Kasus teoretis: Dinosaurus berleher panjang
  • Dibutuhkan tekanan sistolik hingga ± 760 mm Hg
  • Bukti menunjukkan jantung mereka tak cukup kuat → makan di permukaan tanah
Gravitasi dan aliran vena
  • Tekanan vena rendah, tapi tetap harus mengalir melawan gravitasi
  • Didukung oleh: kontraksi otot polos vena, otot rangka (pompa otot), dan tekanan toraks saat bernapas
Risiko saat olahraga berhenti tiba-tiba
  • Otot berhenti → aliran balik vena ke jantung menurun drastis
  • Jantung tetap berdetak cepat → bisa menyebabkan gagal jantung akut pada individu rentan
  • Solusi: pendinginan (cool down) bertahap setelah olahraga berat

Ilustrasi Bab 42 - Sirkulasi dan Pertukaran Gas
Fungsi dan Regulasi Kapiler
Aspek Penjelasan
Aktivitas kapiler secara umum Hanya 5–10% kapiler dialiri darah pada saat tertentu; namun suplai tetap menjangkau semua jaringan
Organ yang selalu aktif Otak, jantung, ginjal, hati → kapilernya selalu terisi
Regulasi dinamis Darah dialihkan sesuai kebutuhan (contoh: ke kulit saat panas, ke otot saat olahraga)
Mekanisme pengaturan aliran darah
  • 1) Vasokonstriksi/Dilasi Arteriola: kontraksi/relaksasi otot polos dinding arteriola
  • 2) Sfingter Pra-kapiler: cincin otot polos di pintu masuk bantalan kapiler
Sinyal pengatur
  • Impuls saraf
  • Hormon
  • Zat kimia lokal (contoh: histamin → vasodilasi pada luka)
Mekanisme pertukaran zat
  • Difusi O₂, CO₂ langsung melalui endotelium atau bukaan
  • Endositosis–eksositosis untuk molekul besar
  • Aliran massal cairan melalui celah antar sel
Keseimbangan cairan kapiler
  • Tekanan darah → mendorong cairan keluar ke jaringan
  • Tekanan osmotik (oleh protein seperti albumin) → menarik cairan kembali ke dalam kapiler
  • Keseimbangan keduanya menentukan arah pergerakan cairan neto

Ilustrasi Bab 42 - Sirkulasi dan Pertukaran Gas
Fungsi dan Peran Sistem Limfatik
Aspek Penjelasan
Kehilangan cairan dari kapiler
  • Hanya ±85% cairan yang kembali ke kapiler melalui tekanan osmotik
  • ±4 liter cairan dan sejumlah kecil protein bocor ke jaringan setiap hari
Peran sistem limfatik
  • Mengembalikan cairan dan protein ke sistem sirkulasi
  • Cairan dalam sistem limfatik disebut limfe
Aliran limfe
  • Masuk melalui difusi dari jaringan
  • Mengalir ke vena besar di dasar leher
Mekanisme penggerak limfe
  • Katup satu arah
  • Kontraksi ritmis pembuluh limfe
  • Kontraksi otot rangka
Gangguan sistem limfe
  • Edema: akumulasi cairan akibat hambatan aliran limfe
  • Elefantiasis: pembengkakan ekstrem akibat infeksi cacing parasit
Nodus limfe
  • Menyaring limfe dan menampung sel imun (sel darah putih)
  • Membengkak saat infeksi karena proliferasi sel imun
  • Menjadi indikator penyebaran kanker
Peran imunologi
  • Mendeteksi patogen (virus, bakteri)
  • Terlibat dalam respons imun seperti asma
Relevansi penelitian modern Kini menjadi fokus penting dalam biomedis sejak tahun 1990-an karena perannya dalam imunologi dan kanker

Ilustrasi Bab 42 - Sirkulasi dan Pertukaran Gas
Komposisi dan Fungsi Darah Vertebrata
Komponen Subkomponen Fungsi Utama Proporsi
Plasma
(Matriks cair)
Air (90%) Medium pelarut, menjaga suhu tubuh ±55%
Ion-ion (elektrolit) Menjaga pH, keseimbangan osmotik, dan potensial membran
Protein plasma (albumin, fibrinogen, imunoglobulin)
  • Albumin: regulasi osmotik
  • Fibrinogen: pembekuan darah
  • Imunoglobulin: pertahanan imun
Unsur Seluler
(45% volume darah)
Sel darah merah (eritrosit) Mengangkut O₂ dan CO₂ dengan hemoglobin ±45%
Sel darah putih (leukosit) Imunitas: melawan infeksi dan benda asing
Fragmen sel (trombosit) Berperan dalam pembekuan darah


Komposisi dan Fungsi Plasma Darah
Komponen Plasma Contoh/Zat Fungsi Utama
Air (±90%) - Medium pelarut, mengangkut zat terlarut dan membantu regulasi suhu tubuh
Elektrolit (ion-ion) Na⁺, K⁺, Ca²⁺, Mg²⁺, Cl⁻, HCO₃⁻
  • Menjaga keseimbangan osmotik
  • Menjaga pH darah (buffer)
  • Menunjang fungsi otot dan saraf
Protein Plasma
  • Albumin
  • Fibrinogen
  • Imunoglobulin (antibodi)
  • Buffer pH dan osmotik
  • Meningkatkan viskositas darah
  • Imunoglobulin: pertahanan imun
  • Fibrinogen: pembekuan darah
  • Pengangkut lipid dan hormon
Nutrien Glukosa, asam amino, asam lemak Menyuplai energi dan bahan baku ke jaringan tubuh
Sisa metabolik Urea, asam urat Dibuang melalui ekskresi (misalnya oleh ginjal)
Gas respirasi O₂, CO₂ Pertukaran gas antara paru-paru dan jaringan tubuh
Hormon Insulin, adrenalin, dll. Mengatur fungsi fisiologis organ dan sistem tubuh
Serum Plasma tanpa faktor pembekuan Digunakan dalam pengujian laboratorium


Unsur-Unsur Seluler dalam Darah
Jenis Nama Lain Fungsi Utama Ciri Khas
Sel darah merah Eritrosit (erythrocyte) Mengangkut O₂ dari paru-paru ke jaringan tubuh dan sebagian CO₂ ke paru-paru
  • Banyak mengandung hemoglobin
  • Tidak memiliki inti pada manusia dewasa
Sel darah putih Leukosit (leukocyte) Melawan infeksi dan berperan dalam pertahanan imun tubuh
  • Jumlah lebih sedikit dari eritrosit
  • Ada beberapa tipe (limfosit, neutrofil, dll.)
Fragmen sel Trombosit (platelet) Terlibat dalam proses pembekuan darah (hemostasis)
  • Merupakan fragmen dari megakariosit
  • Tidak memiliki inti


Eritrosit (Sel Darah Merah)
Aspek Penjelasan
Jumlah
  • 5–6 juta eritrosit per mikroliter darah
  • Total ±25 triliun eritrosit dalam 5 liter darah
Bentuk dan ukuran
  • Bikonkaf (cekung di tengah)
  • Diameter 7–8 mikrometer
  • Bentuk memperbesar luas permukaan untuk difusi O₂
Komponen sel
  • Tidak memiliki inti (nukleus)
  • Tidak memiliki mitokondria
  • ATP dihasilkan melalui metabolisme anaerobik
Fungsi utama Mengangkut oksigen (O₂) dari organ respirasi ke jaringan tubuh
Hemoglobin
  • ±250 juta molekul hemoglobin per eritrosit
  • Setiap molekul mengikat 4 O₂ → 1 eritrosit dapat membawa ±1 miliar molekul O₂
Mekanisme kerja
  • O₂ berdifusi ke dalam eritrosit di paru-paru → berikatan dengan hemoglobin
  • Di jaringan tubuh: O₂ dilepas dan berdifusi ke sel-sel tubuh


Leukosit (Sel Darah Putih)
Aspek Penjelasan
Jumlah normal 5.000–10.000 leukosit per mikroliter (µL) darah
Peningkatan jumlah Naik secara temporer saat tubuh memerangi infeksi
Jenis utama
  • Fagosit: menelan & mencerna mikroorganisme dan sisa sel mati
  • Limfosit: termasuk sel B dan sel T, bertanggung jawab atas respons kekebalan spesifik
Fungsi umum Melawan infeksi dan mendukung sistem kekebalan tubuh
Distribusi dalam tubuh
  • Tidak hanya berada di pembuluh darah
  • Juga beredar di cairan interstisial dan sistem limfatik
Perbedaan dari eritrosit
  • Leukosit memiliki inti
  • Dapat bergerak aktif keluar dari pembuluh (diapedesis)


Platelet (Trombosit)
Aspek Penjelasan
Nama lain Trombosit
Asal Fragmen sitoplasma dari sel-sel sumsum tulang (megakariosit)
Ukuran Diameter sekitar 2–3 mikrometer (µm)
Inti sel Tidak memiliki nukleus
Fungsi utama
  • Berperan dalam proses hemostasis (penghentian perdarahan)
  • Memulai dan membantu pembentukan bekuan darah (koagulasi)
Peran struktural dan molekular Mengandung granula dengan enzim dan faktor pembekuan yang dilepas saat terjadi cedera pembuluh



Ilustrasi Bab 42 - Sirkulasi dan Pertukaran Gas
Penggumpalan Darah (Koagulasi)
Aspek Penjelasan
Fungsi utama Menyegel luka pada pembuluh darah dan mencegah kehilangan darah berlebih
Pemicu penggumpalan Paparan protein dinding pembuluh darah yang rusak → menarik platelet dan memicu koagulasi
Zat awal Fibrinogen (bentuk tidak aktif dalam plasma)
Langkah akhir Fibrinogen diubah menjadi fibrin aktif → membentuk benang fibrin → membentuk kerangka gumpalan darah
Peran platelet Melepaskan faktor-faktor koagulasi untuk memicu reaksi berantai pembentukan fibrin
Gangguan genetik Hemofilia → mutasi genetik mengganggu salah satu langkah pembekuan → perdarahan berlebihan
Regulasi Faktor antikoagulasi dalam darah mencegah penggumpalan spontan jika tidak ada luka
Komplikasi: trombus Gumpalan darah yang terbentuk tanpa luka → menyumbat aliran darah di dalam pembuluh

Ilustrasi Bab 42 - Sirkulasi dan Pertukaran Gas
Sel Punca dan Penggantian Unsur-unsur Selular Darah
Aspek Penjelasan
Asal semua sel darah Sel punca (stem cell) multipoten di sumsum tulang merah (rusuk, vertebra, sternum, panggul)
Tipe garis keturunan
  • Garis mieloid → eritrosit, trombosit, dan beberapa leukosit
  • Garis limfoid → limfosit (sel B dan T)
Mekanisme pembelahan
  • Satu sel anakan tetap menjadi sel punca
  • Sel lainnya berdiferensiasi menjadi tipe sel tertentu
Umur dan daur ulang eritrosit
  • Umur eritrosit: 3–4 bulan
  • Sel tua dihancurkan di hati dan limpa
  • Zat besi didaur ulang untuk sintesis hemoglobin baru
Regulasi produksi eritrosit
  • Dikontrol oleh hormon eritropoietin (EPO) dari ginjal
  • Jika kadar O₂ rendah → EPO meningkat → produksi eritrosit naik
  • Jika kadar O₂ tinggi → EPO menurun → produksi eritrosit melambat
Penggunaan klinis EPO
  • Digunakan untuk terapi anemia (kadar hemoglobin rendah)
  • Doping darah: penyuntikan EPO untuk menambah eritrosit pada atlet → dilarang
Kontroversi olahraga Sejumlah atlet terkena sanksi karena terbukti menyalahgunakan EPO untuk keuntungan kompetitif

Ilustrasi Bab 42 - Sirkulasi dan Pertukaran Gas
Penyakit Kardiovaskular: Ringkasan dan Faktor Risiko
Aspek Penjelasan
Definisi Penyakit yang memengaruhi jantung dan/atau pembuluh darah
Penyebab utama kematian Menyumbang lebih dari 50% kematian di Amerika Serikat
Ragam gangguan
  • Gangguan fungsi katup jantung atau vena
  • Penyumbatan pembuluh darah ke jantung (penyakit jantung koroner)
  • Penyumbatan aliran darah ke otak (stroke)
Faktor keturunan Kecenderungan mengidap penyakit kardiovaskular dapat diturunkan dalam keluarga
Faktor gaya hidup
  • Merokok
  • Kurangnya aktivitas fisik
  • Pola makan tinggi lemak hewani
Upaya pencegahan Perubahan gaya hidup (olahraga teratur, berhenti merokok, pola makan sehat)


Aterosklerosis: Penyebab, Proses, dan Dampaknya
Aspek Penjelasan
Definisi Pengerasan dan penyempitan arteri akibat penumpukan plak lemak (kolesterol dan jaringan ikat)
Permulaan penyakit
  • Kerusakan atau infeksi pada pelapis arteri bagian dalam
  • Memicu peradangan dan menarik leukosit
Pembentukan plak
  • Leukosit mengumpulkan lipid, terutama kolesterol
  • Terbentuk plak yang stabil dari kolesterol dan jaringan ikat
Dampak struktural
  • Dinding arteri menebal dan mengeras
  • Permukaan menjadi kasar → aliran darah terhambat
Gejala potensial
  • Nyeri dada (angina pektoris) saat jantung bekerja keras
  • Terjadi karena aliran O₂ ke otot jantung berkurang
Kondisi tersembunyi Banyak kasus tidak menunjukkan gejala hingga terjadi serangan jantung atau stroke


Serangan Jantung dan Stroke
Aspek Penjelasan
Serangan jantung (infraksi miokardial)
  • Kerusakan atau kematian jaringan otot jantung
  • Disebabkan oleh penyumbatan arteri koroner
  • Otot jantung sangat sensitif terhadap kekurangan O₂
CPR (resusitasi jantung-paru) Dapat menyelamatkan korban jika dilakukan dalam beberapa menit setelah serangan
Stroke
  • Kematian jaringan otak akibat kekurangan oksigen
  • Penyebab: pecah atau penyumbatan arteri di otak
  • Dampak bergantung pada lokasi dan luas kerusakan jaringan otak
Penyebab utama
  • Trombus (gumpalan darah) menyumbat aliran darah
  • Trombus sering terbentuk setelah pecahnya plak aterosklerosis
Mekanisme pembentukan trombus
  • Pecahnya plak memicu respons peradangan
  • Fragmen plak mengalir dalam darah dan menyumbat arteri kecil
Lokasi asal trombus
  • Dapat berasal dari arteri koroner, otak, atau bagian tubuh lain
  • Dapat berpindah melalui aliran darah dan menyebabkan serangan di organ lain


Penanganan dan Diagnosis Penyakit Kardiovaskular
Aspek Penjelasan
Peran Kolesterol
  • LDL (Low-Density Lipoprotein): 'Kolesterol jahat', berperan dalam pembentukan plak aterosklerosis
  • HDL (High-Density Lipoprotein): 'Kolesterol baik', membantu mengurangi penumpukan kolesterol
Pengaruh gaya hidup
  • Olahraga → menurunkan rasio LDL/HDL
  • Merokok dan konsumsi lemak trans → meningkatkan risiko
Obat penurun kolesterol Statin: digunakan untuk menurunkan kadar LDL dan mencegah serangan jantung
Peradangan dan diagnosis baru
  • Aspirin: menghambat peradangan, menurunkan risiko serangan jantung/stroke berulang
  • CRP (C-Reactive Protein): indikator peradangan akut dan prediktor penyakit kardiovaskular
Hipertensi (tekanan darah tinggi)
  • Definisi: sistolik > 140 mm Hg atau diastolik > 90 mm Hg
  • Dapat merusak endotelium → memicu aterosklerosis
  • Faktor risiko utama serangan jantung dan stroke
Penanganan hipertensi
  • Perubahan pola makan
  • Olahraga
  • Obat-obatan
  • Kombinasi dari ketiganya

Ilustrasi Bab 42 - Sirkulasi dan Pertukaran Gas
Pertukaran Gas dan Respirasi
Aspek Penjelasan
Definisi Pertukaran Gas Pengambilan oksigen (O₂) dari lingkungan dan pelepasan karbon dioksida (CO₂) ke lingkungan
Istilah lain Sering disebut juga sebagai pertukaran respiratoris
Perbedaan dengan respirasi selular
  • Pertukaran gas: proses fisik difusi O₂ dan CO₂ antar organisme dan lingkungan
  • Respirasi selular: reaksi kimia di dalam sel yang menghasilkan ATP dari glukosa menggunakan O₂
Tempat berlangsungnya pertukaran gas Melintasi permukaan respirasi yang terspesialisasi (misalnya: insang, paru-paru, atau permukaan tubuh lembab)
Fokus bab Membahas struktur dan mekanisme pertukaran gas pada berbagai organisme


Gradien Tekanan Parsial dan Pertukaran Gas
Aspek Penjelasan
Tekanan Parsial (P) Tekanan yang diberikan oleh satu jenis gas dalam campuran gas-gas
Perhitungan tekanan parsial O₂ (di udara)
  • Tekanan atmosfer = 760 mm Hg
  • O₂ = 21% dari udara → PO₂ = 0,21 × 760 = 160 mm Hg
Perhitungan tekanan parsial CO₂ (di udara)
  • CO₂ = ~0,04% → PCO₂ ≈ 0,0004 × 760 = 0,29 mm Hg
Gas dalam cairan (mis. air)
  • Gas terlarut sebanding dengan tekanan parsial gas di udara
  • Pada kesetimbangan, P gas dalam air = P gas dalam udara
Perbedaan konsentrasi Meski PO₂ sama, jumlah O₂ dalam air lebih rendah karena kelarutan O₂ dalam air lebih kecil
Arah difusi gas Gas berdifusi dari daerah dengan tekanan parsial tinggi → ke daerah dengan tekanan parsial rendah


Media Respirasi: Udara vs Air
Aspek Udara Air
Kandungan O₂ ±21% volume atmosfer (sangat tinggi) ±4–8 mL O₂ per liter air (±40 kali lebih rendah dari udara)
Kerapatan & kekentalan Rendah → mudah dihirup dan dipindahkan Tinggi → lebih sulit dan butuh lebih banyak energi untuk bergerak
Efisiensi pertukaran gas Relatif tidak efisien (misal: manusia hanya menyerap ±25% O₂ dari udara yang dihirup) Harus sangat efisien karena rendahnya kadar O₂ → adaptasi struktural sangat penting
Faktor yang memengaruhi kandungan O₂ Stabil pada semua ketinggian rendah (selama tekanan atmosfer normal)
  • Menurun pada suhu tinggi
  • Menurun pada salinitas tinggi
Tantangan fisiologis Relatif kecil Tinggi → memerlukan adaptasi khusus (misal: insang, aliran berlawanan)
Contoh organisme Manusia, burung, serangga Ikan, amfibi akuatik, lobster


Permukaan Respirasi: Struktur dan Prinsip Difusi
Aspek Penjelasan
Definisi Bagian tubuh hewan tempat berlangsungnya pertukaran gas O₂ dan CO₂
Syarat fisiologis
  • Harus lembap → difusi hanya terjadi di permukaan basah
  • Harus memiliki luas permukaan besar
  • Harus tipis → memperpendek jarak difusi
Prinsip laju difusi
  • Laju difusi ∝ luas permukaan
  • Laju difusi ∝ 1 / (jarak)²
Faktor penentu struktur permukaan respirasi
  • Ukuran tubuh
  • Habitat (air atau darat)
  • Kebutuhan metabolik (endoterm vs ektoterm)
Contoh hewan sederhana Spons, knidaria, cacing pipih → semua sel bersentuhan langsung dengan lingkungan luar → pertukaran difusi langsung
Contoh hewan dengan respirasi kulit Cacing tanah, beberapa amfibi → memiliki kapiler di bawah kulit, harus hidup di lingkungan lembap
Organ respirasi kompleks Insang, trakea, paru-paru → berlipat atau bercabang untuk memperluas area difusi gas
Insang pada Hewan Akuatik
Aspek Penjelasan
Definisi Lipatan ke luar dari permukaan tubuh yang berfungsi sebagai organ pertukaran gas di air
Letak dan struktur Beraneka distribusi, tapi selalu memiliki permukaan luas dan lembap → difusi efisien
Ventilasi (pergerakan media respirasi)
  • Mempertahankan gradien tekanan parsial O₂ dan CO₂
  • Contoh: lobster menggunakan dayung insang, kerang dengan silia, ikan dengan gerakan mulut dan operkulum
Jalur air pada ikan Masuk melalui mulut → melewati faring → menyentuh insang → keluar tubuh
Pertukaran lawan-arus (countercurrent exchange)
  • Darah dan air mengalir dalam arah berlawanan
  • Menciptakan gradien tekanan parsial O₂ sepanjang kapiler
  • Efisiensi tinggi: menyerap >80% O₂ dari air
Keuntungan fisiologis
  • Maksimalkan serapan O₂
  • Digunakan juga dalam regulasi suhu dan fungsi ginjal mamalia
Keterbatasan di darat
  • Insang kehilangan air cepat melalui evaporasi
  • Filamen insang akan melekat dan kolaps tanpa dukungan air

Ilustrasi Bab 42 - Sirkulasi dan Pertukaran Gas
Sistem Trakea pada Serangga
Aspek Penjelasan
Definisi Sistem saluran udara bercabang yang langsung menyuplai oksigen ke hampir semua sel tubuh serangga
Komponen utama
  • Trakea: saluran udara besar yang terbuka ke luar
  • Trakeola: cabang halus yang mencapai permukaan tiap sel
Cara kerja Difusi langsung gas (O₂ dan CO₂) melalui epitel lembap di ujung trakeola → tanpa bantuan sistem sirkulasi
Efisiensi difusi
  • Cukup untuk serangga kecil
  • Serangga besar menggunakan ventilasi aktif (gerakan tubuh ritmis)
Ventilasi aktif
  • Gerakan tubuh ritmis → memompa udara keluar-masuk sistem trakea
  • Terjadi saat aktivitas tinggi seperti terbang
Kebutuhan energi saat terbang
  • Konsumsi O₂ meningkat 10–200× dibanding saat istirahat
  • Otot-otot terbang kaya mitokondria → mendukung respirasi seluler intensif
Hubungan dengan bioenergetika Sistem trakea dirancang untuk mendukung distribusi cepat O₂ ke organel penghasil ATP (mitokondria)

Ilustrasi Bab 42 - Sirkulasi dan Pertukaran Gas
Paru-paru: Struktur, Fungsi, dan Variasi
Aspek Penjelasan
Definisi Organ respirasi internal yang terlokalisasi dan terdiri dari kantong-kantong udara untuk pertukaran gas
Perbandingan dengan trakea
  • Trakea: bercabang ke seluruh tubuh (serangga)
  • Paru-paru: terlokalisasi → perlu sistem sirkulasi untuk distribusi gas
Fungsi sistem sirkulasi Mentranspor O₂ dan CO₂ antara paru-paru dan seluruh tubuh
Evolusi paru-paru
  • Muncul pada hewan dengan sirkulasi terbuka (laba-laba, bekicot)
  • Dikembangkan penuh pada vertebrata
Contoh penggunaan paru-paru
  • Amfibi: paru kecil, masih bergantung pada kulit
  • Reptil & mamalia: bergantung penuh pada paru-paru
  • Ikan paru-paru: adaptasi untuk lingkungan miskin O₂
  • Kura-kura: tambahan pertukaran gas melalui mulut atau anus
Korelasi dengan metabolisme
  • Paru-paru endoterm → permukaan pertukaran gas lebih besar
  • Sejalan dengan kebutuhan O₂ yang lebih tinggi

Ilustrasi Bab 42 - Sirkulasi dan Pertukaran Gas


Sistem Respirasi Mamalia: Struktur dan Fungsi
Aspek Penjelasan
Jalur masuk udara Hidung → rongga hidung → faring → laring → trakea → bronkus → bronkiolus → alveoli
Fungsi penyaringan awal
  • Rambut hidung menyaring partikel
  • Udara dihangatkan, dilembapkan, dan diuji baunya
Laring dan pita suara Laring berfungsi sebagai kotak suara; pita suara bergetar menghasilkan suara dengan frekuensi sesuai ketegangannya
Sistem pohon respirasi
  • Trakea → bronkus → bronkiolus
  • Diselimuti silia dan mukus → menyaring dan mengangkut kontaminan ("eskalator mukus")
Alveoli
  • Kantong udara kecil tempat pertukaran gas
  • Luas permukaan total ±100 m²
  • Dikelilingi kapiler → terjadi difusi O₂ dan CO₂
Peran surfaktan
  • Mencegah alveoli kolaps akibat tegangan permukaan
  • Tersusun dari fosfolipid dan protein
  • Kritis untuk bayi prematur (belum terbentuk sebelum minggu ke-33)
Risiko kontaminasi alveoli
  • Alveoli tidak memiliki silia
  • Rentan terhadap partikel halus → dijaga oleh fagosit (sel darah putih)
  • Paparan debu (misal batu bara) → silikosis
  • Rokok → partikel merusak, mengurangi efisiensi pertukaran gas

Ilustrasi Bab 42 - Sirkulasi dan Pertukaran Gas
Cara Burung Bernapas
Aspek Penjelasan
Efisiensi Ventilasi pada Burung Burung bernapas lebih efisien dibanding mamalia karena aliran udara satu arah dan tidak bercampurnya udara segar dengan udara sisa.
Kantong Udara Berjumlah 8–9 kantong di kedua sisi paru-paru. Tidak melakukan pertukaran gas, tetapi menjaga aliran udara tetap mengalir melalui paru-paru.
Tempat Pertukaran Gas Parabronki, bukan alveoli. Parabronki adalah saluran kecil tempat pertukaran gas berlangsung terus-menerus dengan arah aliran yang tetap.
Siklus Pernapasan Udara melewati seluruh sistem (kantong udara dan paru-paru) dalam dua siklus inhalasi dan ekshalasi penuh.
Aliran Udara Di beberapa saluran, aliran bolak-balik. Namun, di dalam parabronki, aliran selalu satu arah.
Tekanan Parsial Oksigen (PO₂) PO₂ maksimum lebih tinggi pada burung dibandingkan mamalia karena udara diperbarui setiap ekshalasi.
Kemampuan di Ketinggian Tinggi Burung seperti angsa kepala-belang mampu terbang di atas Himalaya, sedangkan manusia kesulitan mendapatkan O₂ pada ketinggian ekstrem seperti Everest (8.850 m).

Ilustrasi Bab 42 - Sirkulasi dan Pertukaran Gas
Kontrol Pernapasan pada Manusia
Aspek Penjelasan
Jenis Kontrol Pernapasan Pernapasan sebagian besar berlangsung secara otomatis (tidak sadar), meskipun bisa dikendalikan secara sadar untuk sementara.
Lokasi Pusat Kontrol Berada di medula oblongata (mengatur ritme) dan pons (mengatur tempo) di otak.
Mekanisme Umpan Balik Negatif Saat paru-paru terlalu meregang, sensor mengirim sinyal ke medula untuk menghentikan inhalasi agar tidak berlebihan.
Sensor pH dan CO2
  • pH cairan serebrospinal digunakan sebagai indikator kadar CO2.
  • CO2 → H2CO3 → HCO3 + H+ (reaksi penurunan pH).
Respons terhadap Aktivitas Fisik Saat berolahraga, peningkatan CO2 menurunkan pH → medula merespons dengan meningkatkan laju dan kedalaman pernapasan.
Peran Konsentrasi O2 Umumnya pengaruhnya kecil, kecuali saat kadar O2 sangat rendah (misalnya di dataran tinggi), barulah sensor O2 di aorta dan arteri karotid mengaktifkan pusat kontrol.
Koordinasi dengan Sistem Kardiovaskular Peningkatan ventilasi harus sejalan dengan peningkatan aliran darah kapiler di alveoli agar pertukaran gas optimal.
Contoh Koordinasi Saat olahraga: pernapasan dan curah jantung meningkat bersamaan → meningkatkan suplai O2 dan pembuangan CO2.

Ilustrasi Bab 42 - Sirkulasi dan Pertukaran Gas
Adaptasi untuk Pertukaran Gas
Aspek Penjelasan
Kebutuhan Metabolik Hewan dengan metabolisme tinggi membutuhkan pertukaran O2 dan CO2 dalam jumlah besar secara efisien.
Pigmen Respirasi Molekul dalam darah yang mengikat dan mengangkut O2 dan CO2, seperti hemoglobin.
Fungsi Pigmen Meningkatkan kapasitas darah untuk membawa O2 dan membantu difusi efisien antara paru-paru dan jaringan tubuh.
Interaksi dengan Gas Pigmen respirasi berikatan secara reversibel dengan O2 dan CO2, menyesuaikan diri dengan konsentrasi gas di lingkungan sekitar sel.
Adaptasi Fisiologis Hewan memiliki mekanisme untuk tetap aktif meskipun pada kondisi metabolik tinggi atau ketika PO2 sangat rendah (misalnya di tempat tinggi atau saat menyelam).
Sirkuit Pertukaran Gas Manusia Menjadi dasar pemahaman bagaimana sistem pernapasan dan peredaran bekerja sama dalam pertukaran gas.


Koordinasi Sirkulasi dan Pertukaran Gas
Aspek Penjelasan
Tekanan Parsial O2 dan CO2 Berubah-ubah sepanjang sistem sirkulasi, tergantung lokasi dan aktivitas pertukaran gas.
Darah Masuk ke Paru-paru
  • Tekanan parsial O2 (PO₂) rendah.
  • Tekanan parsial CO2 (PCO₂) tinggi.
Proses di Kapiler Alveoli
  • CO2 berdifusi dari darah ke udara alveoli.
  • O2 berdifusi dari udara ke dalam darah.
Darah Keluar dari Paru-paru Vena pulmoner membawa darah dengan PO₂ tinggi dan PCO₂ rendah ke jantung.
Pertukaran Gas di Jaringan
  • O2 berdifusi keluar dari darah ke jaringan.
  • CO2 berdifusi dari jaringan ke darah.
Respirasi Seluler Mitokondria dalam sel menggunakan O2 dan menghasilkan CO2 yang meningkatkan gradien difusi.
Siklus Sirkulasi Darah yang telah memuat CO2 kembali ke jantung → dipompa ke paru-paru untuk dibersihkan kembali.
Catatan Tambahan Deskripsi ini belum mencakup peran protein pembawa seperti hemoglobin yang memfasilitasi efisiensi pertukaran gas.


Fungsi Pigmen Respirasi
Aspek Penjelasan
Masalah Kelarutan O2 O2 sangat sedikit larut dalam air dan darah. Tanpa bantuan pigmen, tubuh manusia hanya dapat melarutkan 4,5 mL O2 per liter darah.
Kebutuhan O2 saat Olahraga Manusia membutuhkan hampir 2 L O2/menit saat olahraga berat. Tanpa pigmen, jantung harus memompa 555 L darah/menit untuk mencukupi kebutuhan ini.
Peran Pigmen Respirasi
  • Mengikat O2 secara reversibel dan meningkatkan kapasitas darah untuk membawa O2.
  • Mengurangi beban kerja jantung secara drastis (cukup 12,5 L/menit saat olahraga berat).
Lokasi Pigmen Bersirkulasi dalam darah atau hemolimfe, biasanya di dalam sel khusus (contoh: eritrosit pada vertebrata).
Kapasitas Tambahan Pigmen respirasi memungkinkan darah membawa hingga ±200 mL O2 per liter darah (dibandingkan hanya 4,5 mL jika tanpa pigmen).
Jenis Pigmen Respirasi
  • Hemoglobin: Pigmen utama pada vertebrata, terletak dalam eritrosit, mengandung besi (Fe).
  • Hemosianin: Mengandung tembaga (Cu), berwarna kebiruan, ditemukan pada artropoda dan banyak moluska.
Sifat Umum Pigmen Mengikat logam, memiliki warna khas, dan memiliki kemampuan mengikat O2 secara efisien.


Hemoglobin
Aspek Penjelasan
Struktur Hemoglobin Terdiri dari 4 subunit (rantai polipeptida), masing-masing dengan satu gugus hem yang mengandung atom besi (Fe).
Kapasitas Pengikatan O2 Satu atom besi mengikat satu molekul O2, sehingga satu molekul hemoglobin dapat membawa hingga 4 molekul O2.
Ikatan Reversibel Hemoglobin mengikat O2 di paru-paru atau insang, dan melepaskannya di jaringan yang membutuhkan.
Kekompakan Subunit
  • Ikatan satu O2 memicu perubahan bentuk subunit lain → meningkatkan afinitas.
  • Pelepasan satu O2 menurunkan afinitas subunit lain → mempermudah pelepasan berikutnya.
Kurva Disosiasi Oksigen Memiliki bentuk sigmoidal (S); pada tekanan parsial tertentu, sedikit perubahan PO₂ → banyak O2 dilepas/dikaitkan (bagian curam terjadi di jaringan tubuh).
Aktivitas Seluler dan Pelepasan O2 Saat aktivitas meningkat (misalnya olahraga), PO₂ turun → hemoglobin melepas lebih banyak O2.
Pergeseran Bohr (Bohr Shift)
  • CO2 dari respirasi bereaksi dengan air → H2CO3 → menurunkan pH.
  • pH rendah → menurunkan afinitas hemoglobin terhadap O2.
  • Hemoglobin lebih mudah melepas O2 di jaringan aktif (asidosis lokal).
Fungsi Adaptif Hemoglobin menyesuaikan pelepasan O2 dengan kebutuhan metabolik lokal secara efisien, mendukung aktivitas berat.


Transport Karbon Dioksida (CO₂)
Aspek Penjelasan
Peran Hemoglobin terhadap CO2 Selain membawa O2, hemoglobin juga membantu transpor CO2 dan berfungsi sebagai penyangga pH darah (buffer).
Bentuk Transport CO2 dalam Darah
  • 7%: larut langsung dalam plasma.
  • 23%: terikat pada gugus amino hemoglobin (bukan gugus hem).
  • 70%: dibawa dalam bentuk ion bikarbonat (HCO₃⁻).
Reaksi dalam Eritrosit CO2 + H2O → H2CO3 → H⁺ + HCO₃⁻ (dipercepat oleh enzim karbonat anhidrase).
Fungsi Penyangga (Buffer) Ion H⁺ yang dihasilkan dari disosiasi asam karbonat diikat oleh hemoglobin dan protein lainnya, menjaga pH tetap stabil.
Difusi CO2 di Paru-paru Tekanan parsial CO2 yang lebih rendah di alveoli menyebabkan CO2 berdifusi keluar dari darah.
Konversi HCO₃⁻ kembali ke CO2 Saat CO2 keluar, kesetimbangan reaksi bergeser, HCO₃⁻ dikonversi kembali menjadi CO2 untuk memperkuat proses ekskresi CO2.
Efek Akhir Memungkinkan difusi CO2 secara terus-menerus ke alveoli dan keluar dari tubuh melalui pernapasan.


Hewan Atletik yang Luar Biasa
Aspek Penjelasan
Contoh Hewan Atletik
  • Pelari jarak jauh (misal: antelop, serigala).
  • Burung migran dan mamalia migran.
  • Mamalia penyelam (misal: paus, anjing laut).
Tantangan Fisiologis
  • Aktivitas tinggi membutuhkan suplai O2 yang jauh lebih besar daripada hewan biasa.
  • Penyelaman lama menuntut penghematan dan efisiensi maksimal dalam penggunaan O2.
Pertanyaan Biologis Utama Adaptasi apa yang memungkinkan hewan-hewan ini tetap aktif dalam kondisi ekstrim tanpa kelelahan atau kekurangan O2?
Fokus Pembahasan Selanjutnya Mengulas adaptasi evolusioner sistem respirasi, sirkulasi, serta penyimpanan dan penggunaan oksigen secara efisien.


Pelari yang Paling Tahan Lama: Pronghorn
Aspek Penjelasan
Spesies Unggul Pronghorn (mamalia mirip antelop dari Amerika Utara) adalah pelari maraton tercepat dan paling tahan lama setelah citah.
Kecepatan dan Ketahanan Dapat mencapai 100 km/jam dan mempertahankan 65 km/jam dalam jarak jauh secara konsisten.
Penelitian oleh Lindstedt Dilakukan di University of Wyoming dan University of Bern dengan eksperimen treadmill untuk mengukur konsumsi O2.
Hasil Penelitian Pronghorn mengonsumsi O2 tiga kali lebih banyak dari hewan seukuran mereka — konsumsi per gram jaringan setara mencit 10 gram.
Hukum Metabolisme Umum Biasanya, semakin besar ukuran hewan → semakin rendah konsumsi O2 per gram massa tubuh.
Perbandingan dengan Kambing Kambing tidak memiliki kecepatan dan ketahanan seperti pronghorn — digunakan sebagai pembanding fisiologis dalam eksperimen.
Kesimpulan Peneliti Pronghorn memiliki peningkatan efisiensi pada seluruh tahap metabolisme O2, hasil dari seleksi alam oleh tekanan predator selama jutaan tahun.
Faktor Evolusioner Predator yang mengejar pronghorn di padang terbuka mendorong adaptasi kecepatan dan efisiensi metabolik selama >4 juta tahun.


Mamalia Penyelam
Aspek Penjelasan
Contoh Mamalia Penyelam Anjing laut Weddell, gajah laut, penyu laut, dan paus; mampu menyelam hingga ratusan hingga ribuan meter selama puluhan menit hingga beberapa jam.
Kemampuan Menyelam vs Manusia Manusia hanya mampu menahan napas 2–3 menit tanpa alat bantu, sedangkan anjing laut dapat menyelam 20–60 menit, bahkan lebih.
Strategi Penyimpanan O2
  • Anjing laut menyimpan O2 terutama di darah (70%) dan otot (25%) dengan mioglobin tinggi.
  • Paru-paru hanya menyimpan 5% (dibandingkan manusia 36%).
  • Volume darah/kg tubuh 2× lebih banyak daripada manusia.
Protein Khusus Mioglobin tinggi di otot memungkinkan penyimpanan dan pelepasan O2 lokal selama menyelam.
Penghematan Energi
  • Gerakan minimal: berenang pasif, meluncur dengan daya apung.
  • Penurunan detak jantung dan konsumsi O2.
Redistribusi Darah Darah dialihkan ke organ vital: otak, mata, kelenjar adrenal, sumsum tulang belakang, dan plasenta (jika bunting).
Metabolisme Anaerob Selama penyelaman panjang, otot memperoleh ATP dari fermentasi (bukan respirasi) setelah cadangan O2 habis.
Dua Tema Biologi Evolusioner
  • Penyesuaian jangka pendek: respons fisiologis saat menyelam.
  • Penyesuaian jangka panjang: hasil seleksi alam melalui evolusi.