Pondok Tahfidz & Bimbel SNBT Karangmojo

Materi: Biologi (Bab 37 Tanah Dan Nutrisi)

Bangsa yang Menghancurkan Tanahnya Adalah Bangsa yang Menghancurkan Dirinya Sendiri
Aspek Ringkasan
Peristiwa Utama Dust Bowl (Mangkok Debu) pada tahun 1930-an di Great Plains barat daya, disebabkan oleh kekeringan parah dan teknik pertanian yang tidak tepat.
Penyebab Kekeringan berkepanjangan, penggundulan rerumputan pelindung, penanaman gandum dan peternakan, serta erosi angin akibat tanah terbuka.
Dampak Badai debu besar menyebabkan tanah subur beterbangan, jutaan hektar lahan rusak, hingga memaksa ratusan ribu orang mengungsi ke daerah lain.
Dampak Global Lebih dari 30% lahan pertanian dunia mengalami penurunan produktivitas karena pencemaran, kekurangan mineral, keasaman, salinitas, dan irigasi buruk.
Impor Tanah Sehat Tanah sehat penting untuk pertumbuhan tanaman, menyediakan nutrien melalui akar dan atmosfer, mendukung fotosintesis dan nutrisi tanaman.
Fokus Bab Ini Membahas sifat fisik tanah, kualitas tanah, nutrien esensial bagi tanaman, dan adaptasi nutrisi tumbuhan dalam hubungan dengan organisme lain.
Tanah adalah sumber daya hidup yang terbatasTekstur Tanah
Aspek Penjelasan
Ukuran Partikel Tanah
  • Pasir: 0,02–2 mm (kasar)
  • Lempung: 0,002–0,02 mm
  • Liat: < 0,002 mm (halus)
Asal Partikel Tanah Dari pengikisan batuan melalui proses mekanis (pembekuan air, pertumbuhan akar) dan kimiawi (asam dari organisme dan akar tumbuhan)
Komposisi Topsoil (Horizon A) Campuran partikel mineral, organisme hidup, dan humus (sisa organik). Kedalamannya bervariasi dari beberapa mm hingga meter.
Fungsi Topsoil Sumber utama nutrisi bagi tumbuhan dari larutan tanah (air + mineral di pori-pori)
Peran Pori-Pori Tanah
  • Rongga besar → drainase air & difusi oksigen
  • Rongga kecil → menyimpan air (adhesi ke partikel bermuatan negatif)
Tanah Loam Campuran seimbang pasir, lempung, dan liat. Paling subur karena:
  • Retensi air & mineral cukup (lempung/liat)
  • Difusi oksigen efisien (pasir)
Masalah Umum
  • Tanah pasir → kurang menahan air
  • Tanah liat → terlalu banyak air, akar kekurangan oksigen
Keseimbangan Ideal Pori-pori topsoil idealnya berisi 50% air dan 50% udara
Perbaikan Sifat Tanah Dapat dilakukan dengan menambah soil amendment seperti kompos, lumut gambut, kotoran hewan, atau pasir
Komposisi TapsoilKomponen Anorganik
Aspek Penjelasan
Muatan Partikel Tanah Kebanyakan bermuatan negatif, memungkinkan melekatnya kation bermuatan positif.
Kation Umum Kalium (K⁺), Kalsium (Ca²⁺), Magnesium (Mg²⁺)
Pelepasan Kation Melalui pertukaran kation: H⁺ menggantikan kation di permukaan tanah, lalu kation masuk ke larutan tanah dan diserap akar.
Faktor Penentu Kapasitas Tukar Kation Jumlah tempat perlekatan kation dan pH tanah. Semakin tinggi kapasitas, semakin banyak nutrien tersedia.
Anion Umum Nitrat (NO₃⁻), Fosfat (H₂PO₄⁻), Sulfat (SO₄²⁻)
Sifat Anion Tidak mudah terikat ke partikel tanah → mudah hilang oleh leaching saat hujan atau irigasi, sehingga tidak tersedia bagi akar.
Implikasi Keseimbangan muatan tanah penting untuk retensi nutrien. Kehilangan anion harus dikompensasi dengan manajemen irigasi dan pemupukan yang bijak.
Komponen Organik
Aspek Penjelasan
Humus Komponen organik utama topsoil, berasal dari dekomposisi organisme mati, feses, daun gugur, dll. Dihasilkan oleh bakteri dan fungi.
Fungsi Humus
  • Mencegah tanah liat terlalu padat → tanah tetap gembur dan berpori
  • Mempertahankan air dan menyediakan aerasi
  • Menambah kapasitas tukar kation dan menyimpan nutrien
Organisme dalam Topsoil
  • Bakteri (±5 miliar per sendok teh tanah)
  • Fungi, alga, protista, serangga, cacing tanah, nematoda, akar tumbuhan
Peran Cacing Tanah
  • Mengonsumsi bahan organik dan mikroba
  • Mengeluarkan ekskresi dan memindahkan bahan ke permukaan dan lapisan dalam
  • Mencampur dan menggumpalkan partikel tanah → memperbaiki difusi gas & retensi air
Peran Akar Tumbuhan
  • Menahan tanah → mengurangi erosi
  • Mengeksresikan asam → menurunkan pH tanah
Konservasi tanah dan pertanian yang berkelanjutan
Aspek Penjelasan
Pengamatan Awal Petani Panen menurun dari tahun ke tahun meski di lokasi berbeda → menunjukkan penurunan kesuburan tanah.
Kesadaran tentang Pemupukan Tanah bisa dipulihkan dan dimanfaatkan terus-menerus jika dipupuk dengan baik → menjadikannya sumber daya terbarukan.
Dampak Sosial
  • Munculnya desa permanen dan tempat tinggal tetap
  • Penyimpanan makanan antarpanen
  • Spesialisasi kerja di luar pertanian karena adanya surplus makanan
Tujuan Pertanian Modern Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture): mempertahankan panen dengan konservasi, keamanan lingkungan, dan keuntungan ekonomi.
Fokus Kajian dalam Bab Ini
  • Pemupukan dan pengairan lahan
  • Modifikasi tanah untuk mempertahankan produktivitas
  • Masalah degradasi tanah: erosi, pemadatan, pencemaran
irigasi,pemupukan dan penyesuaian pH tanah
Topik Penjelasan
Irigasi - Peran dan Dampak
  • Irigasi sangat meningkatkan hasil panen
  • Mengonsumsi ~75% air tawar dunia
  • Sumber utama: akuifer (air tanah)
Masalah Irigasi
  • Pengambilan air melebihi pengisian → tenggelamnya tanah (land subsidence)
  • Salinisasi tanah: akumulasi garam menghambat penyerapan air oleh akar
Solusi Efisien Irigasi tetes: air dilepaskan perlahan ke zona akar → hemat air & kurangi salinisasi.
Pemupukan - Tujuan Memulihkan nutrien yang hilang karena panen → cegah deplesi nutrien & degradasi tanah.
Jenis Pupuk
  • Kimia/inorganik: mengandung N-P-K (contoh: 15-10-5)
  • Organik: pupuk kandang, kompos, pakan ikan → harus diurai dulu
Perbandingan
  • Pupuk kimia: langsung tersedia, tapi cepat hilang
  • Pupuk organik: lambat tersedia, tetapi lebih bertahan lama dan memperbaiki struktur tanah
Dampak Negatif
  • Leaching pupuk → pencemaran air → eutrofikasi (ledakan alga, turunnya oksigen, matinya ikan)
Pengaruh pH terhadap Nutrien
  • pH menentukan bentuk kimia mineral & kemampuan akar menyerapnya
  • pH terlalu tinggi → besi sulit diserap
  • pH terlalu rendah → aluminium toksik (Al³⁺) mudah larut
Penyesuaian pH
  • Tanah basa → tambah sulfur → turunkan pH
  • Tanah asam → tambah kapur (CaCO₃ atau Ca(OH)₂)
Adaptasi Tumbuhan Beberapa tumbuhan menyekresikan anion organik untuk menetralisir toksisitas Al³⁺.
Tantangan Global Masalah pH dan toksisitas Al³⁺ serius di daerah tropis yang padat penduduk dan rentan krisis pangan.
konservasi tanah: mengontrol erosi, mencegah pemampatan, dan fitoremediasi
Topik Penjelasan
Mengontrol Erosi
  • Erosi angin dan air → penyebab utama hilangnya topsoil dan nutrien.
  • Strategi pengendalian:
    • Penanaman barisan pohon (penahan angin)
    • Terasering dan penanaman kontur
    • Tanaman penutup tanah: alfalfa & gandum lebih baik dari jagung
    • No-till agriculture: tanam tanpa membalik tanah, kurangi erosi & pupuk
Mencegah Pemampatan Tanah
  • Peralatan berat → tekan partikel → kurangi pori-pori besar
  • Akibat: drainase dan pertukaran gas menurun, akar kesulitan menembus tanah
  • Solusi:
    • Hindari mengolah tanah saat terlalu basah
    • Gunakan ban lebih besar/lebih banyak untuk menyebar beban alat berat
Fitoremediasi
  • Teknik bioteknologi memanfaatkan tumbuhan untuk menyerap polutan dari tanah/air
  • Contoh: Thlaspi caerulescens menyerap seng dalam jumlah sangat tinggi
  • Tunas dipanen → polutan disingkirkan tanpa merusak tanah
  • Cocok untuk lokasi bekas pertambangan, peleburan, dan uji nuklir
Kesimpulan Konservasi Tanah
  • Konservasi tanah penting untuk pertanian berkelanjutan
  • Nutrien mineral sangat menentukan kesuburan tanah
  • Bagian selanjutnya akan membahas nutrien paling penting dan fungsinya bagi tumbuhan
tumbuhan memerlukan unsur-unsur esensial untuk menyelesaikan siklus hidupnya
Topik Penjelasan
Asal Pertumbuhan Tumbuhan
  • Aristoteles: tumbuhan ‘memakan’ tanah
  • Van Helmont: tumbuhan tumbuh dari air (eksperimen willow)
  • Stephen Hales: tumbuhan memperoleh nutrien dari udara
Kebenaran dari Ketiga Hipotesis Tanah, air, dan udara semuanya menyumbang terhadap pertumbuhan tumbuhan, meskipun dalam proporsi berbeda.
Kandungan Air dalam Tumbuhan 80–90% dari massa segar tumbuhan adalah air.
Massa Kering Tumbuhan
  • 96% terdiri dari zat organik (terutama karbohidrat)
  • Karbohidrat tersusun dari karbon, hidrogen, dan oksigen
  • Asal utama: CO₂ dari udara dan H₂O dari tanah
Kontribusi Tanah Mineral anorganik dari tanah sangat penting tetapi menyumbang sangat kecil pada massa tumbuhan.
Unsur yang Melimpah dalam Tumbuhan
  • Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O) – utama dalam karbohidrat
  • Nitrogen (N), Fosfor (P), Sulfur (S) – penting dalam protein dan asam nukleat
Makronutrien dan mikronutrien
Topik Penjelasan
Unsur Esensial Unsur yang diperlukan tumbuhan untuk menyelesaikan siklus hidup dan menghasilkan generasi baru.
Identifikasi Unsur Melalui kultur hidroponik (tanpa tanah), telah diidentifikasi 17 unsur esensial untuk semua tumbuhan.
Makronutrien (9 unsur) Dibutuhkan dalam jumlah besar
Komponen utama senyawa organik: C, O, H, N, P, S
Makronutrien tambahan: K, Ca, Mg
Peran utama: Nitrogen paling berpengaruh terhadap pertumbuhan & hasil panen.
Mikronutrien (8–9 unsur) Dibutuhkan dalam jumlah kecil
Unsur: Cl, Fe, Mn, B, Zn, Cu, Ni, Mo
Tambahan khusus: Na (penting untuk tumbuhan C₄ dan CAM)
Peran utama: Sebagai kofaktor enzimatik (misalnya Fe dalam sitokrom kloroplas dan mitokondria).
Contoh Penting
  • Molibdenum: Hanya 1 atom per 60 juta H, tapi sangat vital
  • Defisiensi mikronutrien → melemahkan atau membunuh tumbuhan
Gejala-gejala defisiens mineral
Topik Penjelasan
Hubungan Gejala dengan Fungsi Mineral
  • Defisiensi magnesium → klorosis (karena Mg bagian dari klorofil)
  • Defisiensi besi → klorosis juga (walaupun Fe bukan bagian klorofil, tapi kofaktor sintesisnya)
Pengaruh Mobilitas Mineral
  • Mineral mudah bergerak: Gejala muncul pada daun tua (mis. Mg, N, P, K)
  • Mineral sulit bergerak: Gejala muncul pada daun muda (mis. Fe, Ca, B)
  • Translokasi terjadi melalui floem dari sumber (daun tua) ke rosot (daun muda)
Faktor Tambahan
  • Kebutuhan mineral berubah seiring umur tumbuhan
  • Semaian muda biasanya tercukupi dari cadangan mineral dalam biji
Jenis Defisiensi yang Umum Paling sering: N, P, K
Jarang terjadi: Mikronutrien – biasanya tergantung wilayah geografi dan jenis tanah.
Diagnosis & Koreksi
  • Gejala antarspesies bisa berbeda, tapi cukup khas untuk diagnosa
  • Dikonfirmasi lewat analisis tanah/tanaman
  • Koreksi mikronutrien cukup dengan dosis kecil (contoh: paku seng untuk pohon buah)
Overdosis Nutrien
  • Terlalu banyak nutrien bisa beracun atau merusak
  • Contoh: kelebihan nitrogen → batang tomat tumbuh berlebihan, buah menurun
memperbaiki nutrisi tumbuhan melalui modifikasi genetik : beberapa contohresistansi terhadap toksisitas aluminium
Topik Penjelasan
Masalah Aluminium Tanah asam meningkatkan kelarutan ion Al³⁺ → merusak akar dan menurunkan hasil panen.
Mekanisme Resistansi Alami Akar menyekresikan asam organik seperti asam malat dan asam sitrat yang mengikat ion Al³⁺ dan menurunkan konsentrasinya di tanah.
Rekayasa Genetik Luis Herrera-Estrella dan timnya menyisipkan gen sitrat sintase dari bakteri ke dalam tanaman tembakau dan pepaya → tanaman menghasilkan lebih banyak asam sitrat.
Hasil Tanaman hasil rekayasa menunjukkan peningkatan resistansi terhadap aluminium dan lebih mampu bertahan di tanah asam.
Toleransi terhadap banjir
Topik Penjelasan
Dampak Banjir pada Tumbuhan
  • Asupan oksigen akar berkurang (tanah anaerob)
  • Akumulasi etanol dan senyawa fermentasi lain → toksik
Kasus Padi di Asia Musim monsun sering menenggelamkan ladang padi. Sebagian besar varietas padi tidak tahan terendam lama.
Gen Submergence 1A-1 (Sub1A-1)
  • Gen utama yang memberikan toleransi terhadap terendam air
  • Mengatur ekspresi gen-gen anaerobik, termasuk gen pengode alkohol dehidrogenase
Mekanisme Toleransi
  • Protein Sub1A-1 meningkatkan ekspresi alkohol dehidrogenase
  • Enzim ini memecah etanol toksik → memungkinkan tumbuhan bertahan di lingkungan anaerob
Rekayasa Genetik Varietas padi yang tidak tahan banjir dapat ditingkatkan toleransinya dengan menambahkan ekspresi gen Sub1A-1.
tanaman pintar
Topik Penjelasan
Tanaman Pintar Tanaman hasil rekayasa genetik yang memberi sinyal sebelum defisiensi nutrien menyebabkan kerusakan.
Mekanisme Kerja
  • Menggunakan promotor khusus yang aktif saat kadar fosfor mulai menurun
  • Promotor dihubungkan ke gen reporter yang memicu pigmen biru muda pada daun
  • Petani bisa segera menambahkan pupuk fosfat saat semburat biru muncul
Syarat Tanah untuk Tanaman Sehat
  • Suplai nutrien mineral memadai
  • Aerasi cukup
  • Kapasitas penahan-air bagus
  • Salinitas rendah
  • pH mendekati netral
  • Bebas dari zat kimia atau mineral toksik
Catatan Tambahan Sifat fisik dan kimia tanah hanya separuh faktor – komponen biologis/hidup juga sangat penting untuk mendukung kesehatan tanah secara keseluruhan.
nutrisi tumbuhan seringkali melibatkan hubungan dengan organisme lainbakteri tanah dan nutrisi tumbuhanRizobakteri
Topik Penjelasan
Rizobakteri Bakteri tanah yang hidup di rizosfer (zona di sekitar akar); populasinya sangat besar dan aktif di lingkungan akar.
Aktivitas di Rizosfer
  • 10–100× lebih tinggi dari tanah biasa
  • Akar menyekresikan nutrien: gula, asam amino, dan asam organik
  • ~20% hasil fotosintesis tumbuhan digunakan mikroba rizosfer
Keragaman Mikroba Berbeda antara jenis tanah dan antarspesies tumbuhan → rizosfer tiap tumbuhan unik dalam komposisi kimia dan mikroorganisme.
Rizobakteri Pendorong Pertumbuhan Tanaman Disebut Plant-Growth-Promoting Rhizobacteria (PGPR); meningkatkan pertumbuhan tanaman melalui:
  • Produksi zat perangsang pertumbuhan
  • Produksi antibiotik pelindung akar
  • Menetralkan logam toksik
  • Meningkatkan ketersediaan nutrien
Manfaat Praktis Inokulasi biji dengan PGPR dapat meningkatkan hasil panen dan mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida.
Keuntungan bagi Bakteri Sekresi akar menyediakan energi → bakteri memperoleh manfaat dari mendukung kesehatan tumbuhan inangnya.
bakteri di dalam siklus nitrogen
Topik Penjelasan
Peran Nitrogen
  • Merupakan nutrien paling membatasi pertumbuhan tanaman
  • Dibutuhkan dalam jumlah besar untuk protein dan asam nukleat
Sumber Nitrogen
  • Tidak berasal dari pengikisan batuan
  • Sebagian kecil dari petir (kilat) → NO₃ terbawa hujan
  • Sumber utama: aktivitas bakteri tanah
Jenis Bakteri dalam Siklus Nitrogen
  • Bakteri amonifikasi: memecah senyawa organik → NH₃
  • Bakteri fiksasi nitrogen: mengubah N₂ → NH₃
  • Bakteri nitrifikasi: NH₄⁺ → NO₂⁻ → NO₃⁻
  • Bakteri denitrifikasi: NO₃⁻ → N₂ (kembali ke atmosfer)
Asimilasi Nitrogen oleh Tumbuhan
  • Akar menyerap NO₃⁻ (lebih umum) dan NH₄⁺
  • Enzim tumbuhan mereduksi NO₃⁻ → NH₄⁺
  • NH₄⁺ digunakan untuk menyintesis asam amino dan senyawa organik lain
Transport dan Kehilangan
  • Nitrogen diekspor dari akar ke tunas via xilem sebagai NO₃⁻ atau senyawa organik
  • Di tanah anaerob → denitrifikasi mengembalikan nitrogen ke atmosfer
bakteri pemfiksasi nitrogen : kajian lebih dekat
Topik Penjelasan
Masalah Nitrogen Meskipun 79% atmosfer adalah N₂, tumbuhan tidak dapat menggunakannya karena ikatan rangkap tiga N≡N yang stabil.
Fiksasi Nitrogen
  • N₂ → NH₃ melalui enzim nitrogenase, reaksi: N₂ + 8H⁺ + 8e⁻ + 16ATP → 2NH₃ + H₂ + 16ADP + 16Pi
  • Hanya dilakukan oleh prokariota (bebas atau simbiotik)
Rhizobium dan Legum
  • Rhizobium hidup bebas tapi hanya bisa memfiksasi N₂ jika bersimbiosis dengan akar legum (ercis, kedelai, alfalfa, dll)
  • Membentuk nodul akar: struktur khusus berisi bakteroid (Rhizobium dalam vesikel sel akar)
Keuntungan Mutualisme
  • Bakteri mendapat karbohidrat & senyawa organik dari akar
  • Tumbuhan mendapat NH₄⁺ langsung dari Rhizobium → lebih efisien dari pupuk industri
  • Mengurangi kebutuhan pupuk nitrogen komersial
Kondisi Anaerobik untuk Fiksasi
  • Leghemoglobin: protein pengikat O₂ seperti hemoglobin → mengatur kadar O₂ agar cukup untuk respirasi tapi tetap rendah untuk nitrogenase
  • Sel nodul bersifat nonfotosintetik dan memiliki lapisan lignifikasi untuk membatasi difusi O₂
Spesifisitas Legum–Rhizobium
  • Setiap spesies legum memiliki galur Rhizobium spesifik
  • Interaksi dimediasi oleh dialog kimiawi dua arah (sinyal kimia → ekspresi gen)
  • Mendorong pembentukan nodul melalui ekspresi gen saling-mitra
Harapan Penelitian Memahami molekularisasi pembentukan nodul untuk memungkinkan transfer sistem Rhizobium–nodul ke tanaman pangan non-legum seperti jagung atau gandum.
fiksasi nitrogen dan pertanian
Topik Penjelasan
Rotasi Tanaman (Crop Rotation)
  • Tahun 1: tanam non-legum (mis. jagung)
  • Tahun 2: tanam legum (mis. alfalfa) untuk memulihkan N dalam tanah
  • Legum dibajak dan dibusukkan → pupuk hijau, mengurangi pupuk buatan
Inokulasi Rhizobium Untuk menjamin simbiosis berhasil, biji legum direndam dalam kultur Rhizobium atau diberi sapuan spora sebelum ditanam.
Simbiosis pada Tumbuhan Non-Legum
  • Pohon alder, rumput tropis: bersimbiosis dengan Actinomycetes (bakteri Gram-positif)
  • Padi: memperoleh N secara tidak langsung dari Azolla (pakis air) yang bersimbiosis dengan sianobakteri
Interaksi Padi–Azolla
  • Azolla: pakis air yang mengandung sianobakteri pemfiksasi nitrogen
  • Padi menaungi Azolla hingga mati, lalu dekomposisi Azolla menyuburkan tanah
fungsi dan nutrisi tumbuhan
Topik Penjelasan
Pengertian Mikoriza Hubungan mutualistik antara akar tumbuhan dan fungi tanah; disebut juga "akar jamur".
Peran Tumbuhan Inang Menyuplai gula (karbohidrat) secara tetap ke fungi mikoriza.
Peran Fungi Mikoriza
  • Meningkatkan luas permukaan akar untuk menyerap air dan mineral
  • Menyuplai fosfat dan mineral lain ke tumbuhan
  • Mensekresikan faktor pertumbuhan akar dan antibiotik pelindung
Kelaziman Mikoriza
  • Ditemukan pada sebagian besar spesies tumbuhan
  • Salah satu bentuk mutualisme tanah yang paling luas
Peran Evolusioner
  • Membantu tumbuhan mengkolonisasi daratan purba yang miskin nutrien
  • Fosil akar purba menunjukkan keberadaan mikoriza
  • Fungi lebih efisien menyerap nutrien daripada akar primitif tumbuhan awal
dua jenis utama mikoriza
Tipe Mikoriza Ciri dan Mekanisme Contoh Tumbuhan Inang
Ektomikoriza
  • Hifa membentuk mantel padat di permukaan akar
  • Hifa tumbuh ke korteks akar, tapi tidak menembus sel → membentuk jaringan apoplas (ekstraseluler)
  • Memperluas area absorpsi air & mineral
  • Akar cenderung lebih tebal, pendek, bercabang, dan tanpa rambut akar
  • Pinus
  • Spruce
  • Ek, walnut, birch, willow, eukaliptus
Mikoriza Arbuskular
(Endomikoriza)
  • Tidak membentuk mantel
  • Hifa menembus ruang antar sel epidermis dan masuk ke korteks
  • Hifa tidak menembus membran plasma, tapi masuk lewat invaginasi → membentuk arbuskula sebagai pusat pertukaran nutrien
  • Vesikel terbentuk sebagai cadangan makanan fungi
  • Terlihat seperti akar normal, namun hubungan hanya tampak di bawah mikroskop
  • Jagung
  • Gandum
  • Legum (kedelai, kacang, dll)
  • > 85% spesies tumbuhan
nilai penting agrikultur dan ekologi mikoriza
Topik Penjelasan
Ketergantungan Terhadap Fungi Mikoriza
  • Akar hanya membentuk mikoriza jika terpapar spesies fungi yang sesuai
  • Di ekosistem alami, fungi mikoriza umumnya tersedia → semaian tumbuh normal
  • Tanah asing (misalnya pada pembibitan) bisa menyebabkan defisiensi fosfor karena ketiadaan fungi
  • Solusi: perendaman biji dalam spora fungi mikoriza dapat meningkatkan pembentukan mikoriza dan hasil panen
Signifikansi Ekologis Mikoriza
  • Hubungan mikoriza memainkan peran penting dalam ekosistem alami
  • Tumbuhan eksotik invasif bisa mengganggu hubungan simbiosis ini
Kasus Garlic Mustard (Alliaria petiolata)
  • Tanaman invasif dari Eropa, menyebar luas di hutan AS bagian timur & tengah
  • Menekan semaian pohon asli dengan menghambat fungi mikoriza arbuskular pada tumbuhan inang lokal
  • Penelitian oleh Kristina Stinson (Harvard Univ.) menunjukkan adanya mekanisme kompetisi tidak langsung via gangguan mikoriza
Epifita, tumbuhan parasit dan tumbuhan karnivor
Topik Penjelasan
Hubungan Simbiosis Umum Hampir semua tumbuhan memiliki hubungan mutualistik dengan:
  • Fungi tanah (mis. mikoriza)
  • Bakteri (mis. Rhizobium)
Hubungan Nonmutualistik (Adaptasi Tidak Lazim) Lebih jarang, tapi ada tumbuhan dengan adaptasi nutrisi yang tidak mutualistik dan justru memanfaatkan organisme lain secara:
  • Epifit: hidup menempel di tumbuhan lain tanpa merugikan
  • Parasit: mengambil nutrien dari tumbuhan inang
  • Karnivor: menangkap dan mencerna hewan kecil untuk memperoleh nutrien (terutama nitrogen)